Mau Bikin Surat Resmi Bahasa Arab? Contoh & Artinya: Panduan Lengkap!
Surat resmi itu kayak jembatan antara kamu dan instansi atau orang penting. Bayangin deh, kalau kamu mau ngajuin beasiswa ke universitas di Timur Tengah, atau mau ngelamar kerja di perusahaan Arab, surat resmi ini jadi senjata utama kamu. Nah, surat resmi ini beda ya sama chat santai ke teman. Ada aturan mainnya, ada formatnya, dan tentu aja, bahasa yang dipakai juga beda. Bahasa Arab sendiri punya tingkatan formalitas, dan surat resmi ini jelas masuk kategori yang paling formal.
Mengapa Penting Memahami Surat Resmi Bahasa Arab?¶
Image just for illustration
Penting banget memahami surat resmi bahasa Arab, apalagi kalau kamu punya urusan yang berhubungan dengan dunia Arab atau negara-negara yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa resmi. Misalnya, kamu lagi studi di luar negeri dan butuh surat keterangan dari kampus, atau kamu punya bisnis yang melibatkan partner dari Arab Saudi. Surat resmi ini jadi jalur komunikasi yang paling sopan dan profesional.
Selain itu, memahami surat resmi bahasa Arab juga ngebuka pintu ke pemahaman budaya. Bahasa itu kan jendela budaya ya. Dari cara mereka menulis surat resmi, kita bisa belajar tentang nilai-nilai yang mereka junjung tinggi, seperti kesopanan, kehormatan, dan hierarki. Jadi, bukan cuma sekadar urusan administrasi, tapi juga soal memahami cara pandang orang lain.
Bayangin aja kalau kamu salah format atau salah milih diksi dalam surat resmi. Bisa jadi pesan kamu jadi kurang jelas, atau bahkan dianggap kurang sopan. Padahal, niat kamu kan baik. Makanya, belajar contoh surat resmi bahasa Arab dan artinya itu investasi penting banget buat memperlancar komunikasi kamu di dunia internasional. Jangan sampai gara-gara surat, urusan jadi berantakan ya!
Struktur Surat Resmi Bahasa Arab yang Perlu Kamu Tahu¶
Image just for illustration
Sama kayak surat resmi di bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, surat resmi bahasa Arab juga punya struktur baku. Kalau kamu udah paham strukturnya, bikin surat resmi jadi lebih gampang dan terarah. Yuk, kita bedah satu per satu bagian pentingnya:
1. Kop Surat (Tadhkirah)¶
Kop surat ini biasanya ada di bagian paling atas surat. Fungsinya buat nunjukkin identitas instansi atau lembaga yang ngirim surat. Biasanya, kop surat ini berisi:
- Nama Instansi/Lembaga (Ism al-Mu’assasah/al-Munazzamah): Tulis nama lengkap instansi atau lembaga pengirim.
- Logo Instansi/Lembaga (Shu’ar al-Mu’assasah/al-Munazzamah): Kalau ada logo, biasanya ditaruh di samping nama instansi.
- Alamat Lengkap (‘Unwan Kamil): Cantumin alamat lengkap instansi, termasuk kode pos, nomor telepon, email, dan website (kalau ada).
Kop surat ini penting banget buat identifikasi sumber surat dan biar penerima surat tahu dari mana surat ini berasal. Bayangin kalau surat tanpa kop, penerima bisa bingung dan gak yakin surat ini resmi atau bukan.
2. Tanggal Surat (Tarikh at-Tahrir)¶
Tanggal surat ini nunjukkin kapan surat itu ditulis. Biasanya ditaruh di bawah kop surat, di sisi kanan atau kiri. Format tanggal dalam bahasa Arab bisa beda-beda, tapi yang paling umum adalah:
- Hijriah (Hijri): Menggunakan kalender Hijriah. Contoh: 15 Rajab 1445 H.
- Masehi (Miladi): Menggunakan kalender Masehi. Contoh: 17 Februari 2024 M.
- Gabungan Hijriah dan Masehi: Menuliskan kedua tanggal. Contoh: 15 Rajab 1445 H / 17 Februari 2024 M.
Penting buat nulis tanggal surat dengan jelas biar ada catatan waktu kapan surat itu diterbitkan. Ini penting buat keperluan arsip dan referensi di kemudian hari.
3. Nomor Surat (Raqm as-Sadiri)¶
Nomor surat ini kayak kode unik buat setiap surat yang dikeluarin instansi. Biasanya ditaruh di bawah tanggal surat, sejajar dengan tanggal atau di bawahnya. Format nomor surat bisa beda-beda tergantung kebijakan instansi, tapi umumnya terdiri dari:
- Kode Instansi/Bagian: Misalnya, kode fakultas, kode departemen, atau kode bagian administrasi.
- Nomor Urut Surat: Nomor urut surat yang dikeluarin dalam periode tertentu (misalnya, nomor urut surat di tahun berjalan).
- Tahun Penerbitan Surat: Tahun surat itu diterbitin.
Nomor surat ini penting banget buat sistem pengarsipan dan pelacakan surat. Kalau ada apa-apa, nyari suratnya jadi lebih gampang dengan nomor surat ini.
4. Perihal/Subjek Surat (Maudhu’ as-Risalah)¶
Perihal surat ini kayak judul singkat yang ngasih tau isi pokok surat. Biasanya ditaruh di bawah nomor surat, di sisi kanan atau tengah. Perihal surat harus ringkas, jelas, dan langsung ke inti masalah. Contoh perihal surat:
- Permohonan Beasiswa (Talab Minhah Dirasiyyah)
- Undangan Rapat (Da’wah li Ijtima’)
- Pemberitahuan Perubahan Jadwal (I’lam bi Taghyir Jadwal)
Perihal surat ini penting banget buat penerima surat biar langsung tau isi suratnya tentang apa tanpa harus baca keseluruhan isi surat. Ini juga memudahkan pengarsipan berdasarkan topik surat.
5. Alamat Penerima Surat (‘Unwan al-Mursal Ilaih)¶
Alamat penerima surat ini nunjukkin ke siapa surat itu ditujukan. Biasanya ditaruh di sisi kiri surat, di bawah perihal surat. Alamat penerima surat harus lengkap dan jelas, meliputi:
- Nama Penerima (Ism al-Mursal Ilaih): Tulis nama lengkap penerima surat, termasuk gelar (kalau ada).
- Jabatan Penerima (Mansib al-Mursal Ilaih): Kalau surat ditujukan ke pejabat instansi, tulis jabatannya.
- Nama Instansi/Lembaga Penerima (Ism Mu’assasah/Munazzamah al-Mursal Ilaih): Kalau surat ditujukan ke instansi, tulis nama instansinya.
- Alamat Lengkap Penerima (‘Unwan Kamil al-Mursal Ilaih): Cantumin alamat lengkap penerima, termasuk kode pos.
Alamat penerima surat ini penting banget biar suratnya sampai ke orang yang tepat dan gak nyasar. Pastikan alamatnya ditulis dengan benar dan lengkap.
6. Salam Pembuka (Tahiyyah al-Iftitah)¶
Salam pembuka ini kayak sapaan hormat di awal surat. Dalam bahasa Arab, ada beberapa pilihan salam pembuka yang umum dipakai dalam surat resmi:
- Yang Terhormat (Al-Mukarram/Al-Muhtaram): Dipakai buat nyapa orang yang dihormati. Contoh: Yang Terhormat Bapak Rektor Universitas … (Al-Mukarram Sayyid Rektor Jami’ah …)
- Kepada Yth. (Ila Hadhrat as-Sayyid/Ila Ma’ali as-Sayyid): Dipakai buat nyapa pejabat tinggi atau orang yang punya kedudukan penting. Contoh: Kepada Yth. Bapak Menteri Pendidikan … (Ila Ma’ali Sayyid Wazir at-Ta’lim …)
- Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh (As-Salamu ‘Alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh): Salam Islami yang umum dipakai, artinya “Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah atasmu.”
Pilih salam pembuka yang sesuai dengan konteks dan tingkat formalitas surat. Salam pembuka ini nunjukkin rasa hormat kita ke penerima surat.
7. Kalimat Pembuka (Muqaddimah)¶
Kalimat pembuka ini bagian awal isi surat yang biasanya berisi ucapan syukur, basa-basi singkat, atau pengantar ke maksud surat. Contoh kalimat pembuka:
- Dengan hormat, (Tahiyyatan Thayyibatan wa Ba’du, atau Wa Ba’du, saja) Ungkapan pembuka yang sopan dan umum dipakai.
- Sehubungan dengan surat Saudara nomor … tanggal … perihal … (Isharah ila kitabikum raqm … bi tarikh … bi sha’ni …) Dipakai kalau surat ini adalah balasan dari surat sebelumnya.
- Berdasarkan hasil rapat … tanggal … (Binaa’an ‘ala nataij ijtima’ … bi tarikh …) Dipakai kalau surat ini dibuat berdasarkan hasil rapat atau pertemuan.
Kalimat pembuka ini penting buat ngebuka komunikasi dengan sopan dan nyambungin isi surat dengan konteks yang relevan.
8. Isi Surat (Matn ar-Risalah)¶
Isi surat ini adalah bagian inti dari surat resmi. Di bagian ini, kamu sampaikan maksud dan tujuan surat secara jelas, ringkas, dan sistematis. Isi surat biasanya dibagi jadi beberapa paragraf yang membahas poin-poin penting. Dalam isi surat, perhatikan beberapa hal:
- Bahasa yang Formal: Gunakan bahasa Arab formal (Fusha) yang baku dan sesuai dengan kaidah tata bahasa. Hindari bahasa sehari-hari atau bahasa gaul.
- Diksi yang Tepat: Pilih kata-kata yang sopan, lugas, dan menghindari ambiguitas. Gunakan istilah-istilah resmi yang relevan dengan konteks surat.
- Struktur yang Logis: Susun isi surat secara sistematis dan logis. Gunakan paragraf yang jelas untuk memisahkan poin-poin penting. Gunakan kalimat transisi yang baik antar paragraf.
- Informasi yang Lengkap: Sampaikan informasi yang lengkap dan akurat sesuai dengan tujuan surat. Sertakan data, fakta, atau dokumen pendukung jika diperlukan.
Isi surat ini adalah bagian terpenting yang nentuin efektivitas komunikasi kamu. Pastikan isi suratnya jelas, lengkap, dan sesuai dengan tujuan yang kamu mau capai.
9. Kalimat Penutup (Khatimah)¶
Kalimat penutup ini bagian akhir isi surat yang biasanya berisi harapan, ucapan terima kasih, atau penegasan kembali maksud surat. Contoh kalimat penutup:
- Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih. (Wa hadha ma ara’na bayanahu, wa ‘ala ihtimamikum, nasykurukum jazilan.) Ungkapan penutup yang sopan dan umum dipakai.
- Besar harapan kami agar permohonan ini dapat dikabulkan. (Wa rajau al-kamil fi istijabah hadha at-talab.) Dipakai kalau surat berisi permohonan atau permintaan.
- Atas perhatian dan kerjasamanya, kami mengucapkan terima kasih. (‘Ala husni ihtimamikum wa ta’awunikum, nasykurukum jazilan.) Dipakai kalau surat berisi pemberitahuan atau informasi yang butuh kerjasama.
Kalimat penutup ini penting buat nutup surat dengan sopan dan ngasih kesan positif ke penerima surat.
10. Salam Penutup (Tahiyyah al-Khitam)¶
Salam penutup ini kayak ucapan salam hormat di akhir surat. Salam penutup yang paling umum dipakai dalam surat resmi bahasa Arab adalah:
- Hormat Kami, (Wa bi ihtiram, atau Wa Tafadhdhulu bi Qabul Fa’iq Ihtirami,) Ungkapan salam penutup yang sopan dan formal.
- Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh (Wa as-Salamu ‘Alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh): Salam Islami yang juga sering dipakai sebagai salam penutup.
Pilih salam penutup yang sesuai dengan salam pembuka dan tingkat formalitas surat. Salam penutup ini jadi sentuhan akhir yang nunjukkin kesopanan kita.
11. Tanda Tangan, Nama Jelas, dan Jabatan (Tawqi’, al-Ism al-Kamil, wa al-Mansib)¶
Bagian terakhir ini berisi identitas pengirim surat yang bertanggung jawab. Biasanya ditaruh di bawah salam penutup, di sisi kanan surat. Bagian ini meliputi:
- Tanda Tangan (Tawqi’): Tanda tangan asli dari pejabat yang berwenang.
- Nama Jelas (Al-Ism al-Kamil): Nama lengkap pejabat yang tanda tangan.
- Jabatan (Al-Mansib): Jabatan pejabat yang tanda tangan.
- Stempel Instansi (Khatm al-Mu’assasah): Stempel resmi instansi (biasanya ditaruh di samping tanda tangan atau di atas nama jelas).
Tanda tangan, nama jelas, dan jabatan ini penting banget buat nunjukkin keabsahan dan tanggung jawab surat. Tanpa bagian ini, surat bisa dianggap gak resmi atau gak valid.
Contoh Frasa Penting dalam Surat Resmi Bahasa Arab dan Artinya¶
Image just for illustration
Biar surat resmi bahasa Arab kamu makin keren dan profesional, ada beberapa frasa penting yang sering dipakai. Paham arti dan penggunaannya, dijamin surat kamu jadi makin mantap!
- باسمه تعالى (Bismihi Ta’ala): Artinya “Dengan nama Allah Yang Maha Tinggi.” Frasa ini sering ditaruh di bagian paling atas surat, sebelum kop surat, sebagai ungkapan tabarruk (memohon keberkahan) dan pengakuan bahwa segala sesuatu atas izin Allah.
- تحية طيبة وبعد (Tahiyyatan Thayyibatan wa Ba’du): Artinya “Salam hormat, selanjutnya…” Ini adalah frasa pembuka yang sangat umum dan sopan dalam surat resmi. Bisa juga disingkat jadi وبعد (Wa Ba’du) saja.
- الموضوع: … (Al-Maudhu’: …): Artinya “Perihal: …” Frasa ini dipakai buat nulis perihal atau subjek surat, biar penerima langsung tau inti suratnya tentang apa.
- إشارة إلى كتابكم رقم … بتاريخ … والمؤرخ بـ … (Isharah ila kitabikum raqm … bi tarikh … wal mu’arrakh bi …): Artinya “Merujuk pada surat Anda nomor … tanggal … yang tertulis pada …” Frasa ini dipakai kalau surat kamu adalah balasan dari surat sebelumnya. Biar jelas rujukannya ke surat yang mana.
- نفيدكم علما بأن … (Nufidukum ‘Ilman bi anna …): Artinya “Kami memberitahukan dengan hormat bahwa …” Frasa ini dipakai buat menyampaikan pemberitahuan atau informasi penting secara resmi.
- نرجو من سعادتكم التكرم بـ … (Narju min sa’adatikum at-takarrum bi …): Artinya “Kami mengharapkan dengan hormat kesediaan Yang Mulia untuk …” Frasa ini dipakai buat menyampaikan permohonan atau permintaan dengan sopan.
- شاكرين لتعاونكم وحسن تفهمكم (Shakirin li ta’awunikum wa husni tafahhumikum): Artinya “Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan pengertian Anda yang baik.” Frasa ini dipakai buat mengucapkan terima kasih atas kerjasama atau perhatian dari penerima surat.
- وتفضلوا بقبول فائق الاحترام (Wa Tafadhdhulu bi Qabul Fa’iq al-Ihtiram): Artinya “Hormat kami yang setinggi-tingginya.” Ini adalah salah satu pilihan salam penutup yang sangat formal dan sopan.
- مع خالص تحياتنا (Ma’a Khalis Tahiyyatina): Artinya “Dengan salam hormat kami yang tulus.” Pilihan salam penutup lain yang juga sopan dan umum dipakai.
- والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته (Wa as-Salamu ‘Alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh): Artinya “Dan semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah atasmu.” Salam Islami yang bisa dipakai sebagai salam pembuka atau salam penutup.
Hafalin dan pahami frasa-frasa ini ya. Dijamin surat resmi bahasa Arab kamu jadi makin keren dan kelihatan profesional!
Tips Jitu Menulis Surat Resmi Bahasa Arab yang Efektif¶
Image just for illustration
Nulis surat resmi bahasa Arab itu butuh ketelitian dan perhatian. Biar surat kamu efektif dan mencapai tujuan, ikutin tips jitu berikut ini:
-
Pahami Tujuan Surat: Sebelum mulai nulis, tentuin dulu tujuan surat kamu apa. Apakah mau ngajuin permohonan, ngasih pemberitahuan, ngundang rapat, atau yang lain? Kalau tujuan udah jelas, isi surat jadi lebih fokus dan terarah.
-
Gunakan Bahasa Arab Formal (Fusha): Surat resmi itu ranahnya bahasa formal. Hindari bahasa sehari-hari, bahasa gaul, atau dialek daerah. Gunakan bahasa Arab Fusha yang baku dan sesuai kaidah tata bahasa. Kalau kamu belum terlalu lancar, banyak-banyak latihan dan baca contoh surat resmi.
-
Perhatikan Struktur Surat: Ikuti struktur surat resmi yang udah dibahas sebelumnya. Urutan bagian-bagian surat, format tanggal, nomor surat, semua ada aturannya. Kalau strukturnya bener, surat kamu jadi kelihatan profesional dan mudah dibaca.
-
Pilih Diksi yang Tepat dan Sopan: Dalam surat resmi, pemilihan kata itu penting banget. Pilih kata-kata yang sopan, lugas, dan menghindari ambiguitas. Gunakan istilah-istilah resmi yang relevan dengan konteks surat. Hindari kata-kata yang kasar atau kurang pantas.
-
Ringkas dan Jelas: Surat resmi itu bukan tempat buat bertele-tele. Sampaikan pesan kamu secara ringkas, padat, dan jelas. Langsung ke inti masalah tanpa basa-basi yang berlebihan. Penerima surat pasti lebih suka surat yang to the point.
-
Periksa Tata Bahasa dan Ejaan: Kesalahan tata bahasa dan ejaan bisa bikin surat kamu kelihatan kurang profesional. Sebelum dikirim, periksa lagi tata bahasa (nahwu dan sharaf) dan ejaan (imla’) surat kamu. Kalau perlu, minta bantuan teman atau guru bahasa Arab buat koreksi.
-
Gunakan Kalimat Efektif: Susun kalimat dengan efektif dan efisien. Hindari kalimat yang terlalu panjang dan berbelit-belit. Gunakan kalimat aktif dan pasif dengan tepat. Pastikan kalimat kamu mudah dipahami dan gak menimbulkan salah tafsir.
-
Ketik Rapi dan Profesional: Surat resmi sebaiknya diketik rapi di komputer atau laptop. Gunakan font yang standar dan mudah dibaca (misalnya, Arial atau Times New Roman). Atur layout surat biar kelihatan bersih dan profesional. Hindari tulisan tangan kecuali kalau memang diminta khusus.
-
Proofread Sebelum Dikirim: Sebelum surat dikirim, proofread lagi dengan teliti. Baca ulang surat kamu dari awal sampai akhir. Cari kesalahan ketik, kesalahan tata bahasa, atau kalimat yang kurang jelas. Lebih baik lagi kalau kamu minta orang lain buat proofread juga.
-
Arsipkan Surat: Setelah surat dikirim, jangan lupa buat arsip salinan surat kamu. Simpan salinan surat (bisa soft copy atau hard copy) beserta nomor surat dan tanggal kirim. Arsip surat ini penting buat dokumentasi dan referensi di kemudian hari.
Dengan ikutin tips-tips ini, dijamin surat resmi bahasa Arab kamu jadi makin efektif dan profesional. Semoga sukses ya!
Contoh Surat Resmi Bahasa Arab dan Artinya: Permohonan Beasiswa¶
Nah, biar makin kebayang, ini contoh surat resmi bahasa Arab tentang permohonan beasiswa. Kita bedah bareng-bareng ya:
[Kop Surat Universitas Contoh]
[Alamat Universitas Contoh]
[Nomor Telepon Universitas Contoh]
[Email Universitas Contoh]
[Website Universitas Contoh]
[Tanggal: 15 Rajab 1445 H / 17 Februari 2024 M]
[Nomor: .../.../.../2024]
الموضوع: طلب منحة دراسية
إلى المكرم،
سعادة عميد كلية الدراسات الإسلامية
جامعة ...
[Alamat Universitas Tujuan]
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته،
تحية طيبة وبعد،
إشارة إلى الإعلان عن برنامج المنح الدراسية المقدمة من جامعتكم الموقرة للعام الدراسي 2024/2025، يشرفني أن أتقدم بطلب للحصول على منحة دراسية لمتابعة دراستي في برنامج الماجستير في تخصص الدراسات الإسلامية في كليتكم الموقرة.
أفيدكم علما بأني [Nama Lengkap Kamu], طالب [Jenjang Pendidikan Terakhir Kamu] من [Nama Universitas/Sekolah Terakhir Kamu], حاصل على شهادة [Nama Gelar Kamu] في تخصص [Jurusan Kamu] بتقدير [IPK Kamu]. ولدي رغبة صادقة في تطوير معارفي ومهاراتي في مجال الدراسات الإسلامية، وأرى أن برنامج الماجستير في جامعتكم هو الخيار الأمثل لتحقيق هذا الهدف.
أرفق بطلبي هذا الوثائق التالية:
1. صورة من شهادة [Nama Gelar Kamu]
2. صورة من كشف الدرجات
3. رسالة توصية من [Nama Dosen/Referensi Kamu]
4. السيرة الذاتية (CV)
راجيا من سعادتكم التكرم بالنظر في طلبي هذا بعين الاعتبار، ومنحي فرصة الالتحاق ببرنامج المنحة الدراسية. وأتعهد بالالتزام بأنظمة ولوائح الجامعة، وببذل قصارى جهدي في دراستي لتحقيق أعلى المستويات العلمية.
شاكرا لتعاونكم وحسن تفهمكم.
وتفضلوا بقبول فائق الاحترام،
[Tanda Tangan]
[Nama Lengkap Kamu]
Artinya (Kurang Lebih):
[Kop Surat Universitas Contoh]
[Alamat Universitas Contoh]
[Nomor Telepon Universitas Contoh]
[Email Universitas Contoh]
[Website Universitas Contoh]
[Tanggal: 17 Februari 2024]
[Nomor: .../.../.../2024]
Perihal: Permohonan Beasiswa
Kepada Yang Terhormat,
Bapak Dekan Fakultas Studi Islam
Universitas ...
[Alamat Universitas Tujuan]
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam hormat, selanjutnya,
Merujuk pada pengumuman tentang program beasiswa yang ditawarkan oleh universitas Bapak/Ibu yang terhormat untuk tahun akademik 2024/2025, dengan bangga saya mengajukan permohonan untuk mendapatkan beasiswa guna melanjutkan studi saya di program Magister (S2) dalam bidang Studi Islam di fakultas Bapak/Ibu yang terhormat.
Saya memberitahukan dengan hormat bahwa saya [Nama Lengkap Kamu], seorang mahasiswa [Jenjang Pendidikan Terakhir Kamu] dari [Nama Universitas/Sekolah Terakhir Kamu], lulusan [Nama Gelar Kamu] dalam bidang [Jurusan Kamu] dengan IPK [IPK Kamu]. Saya memiliki keinginan yang tulus untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan saya dalam bidang Studi Islam, dan saya melihat bahwa program Magister di universitas Bapak/Ibu adalah pilihan terbaik untuk mencapai tujuan ini.
Bersama surat permohonan ini, saya lampirkan dokumen-dokumen berikut:
1. Fotokopi ijazah [Nama Gelar Kamu]
2. Fotokopi transkrip nilai
3. Surat rekomendasi dari [Nama Dosen/Referensi Kamu]
4. Daftar Riwayat Hidup (CV)
Besar harapan saya agar Bapak/Ibu berkenan mempertimbangkan permohonan saya ini dengan seksama, dan memberikan saya kesempatan untuk bergabung dengan program beasiswa. Saya berjanji untuk mematuhi peraturan dan tata tertib universitas, serta mengerahkan seluruh kemampuan saya dalam studi untuk mencapai tingkat keilmuan yang setinggi-tingginya.
Atas kerjasama dan pengertian Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Tanda Tangan]
[Nama Lengkap Kamu]
Contoh surat ini bisa jadi panduan buat kamu kalau mau bikin surat permohonan beasiswa atau surat resmi lainnya dalam bahasa Arab. Jangan lupa disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks surat kamu ya.
Gimana? Udah mulai kebayang kan cara bikin surat resmi bahasa Arab? Yang penting itu pahami strukturnya, kuasai frasa-frasa pentingnya, dan ikutin tips-tipsnya. Latihan terus, pasti lama-lama jadi jago!
Yuk, coba praktik bikin surat resmi bahasa Arab. Kalau ada pertanyaan atau mau sharing pengalaman, jangan ragu buat komentar di bawah ya!
Posting Komentar