Mau Surat Rekomendasi HRD? Panduan Lengkap & Contohnya (Plus Tips Jitu!)

Table of Contents

Surat rekomendasi dari HRD itu dokumen penting banget lho, terutama buat kamu yang lagi cari kerja atau mau lanjutin karir ke jenjang berikutnya. Dokumen ini bukan cuma formalitas, tapi bisa jadi nilai tambah yang signifikan di mata perusahaan atau institusi pendidikan yang kamu tuju. Nah, biar kamu nggak bingung, yuk kita bahas tuntas soal surat rekomendasi HRD ini!

Apa Itu Surat Rekomendasi dari HRD?

Contoh Surat Rekomendasi dari HRD
Image just for illustration

Simpelnya, surat rekomendasi dari HRD itu adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh departemen Human Resources (HR) di perusahaan tempat kamu pernah atau sedang bekerja. Isinya? Tentu aja tentang penilaian kinerja, kemampuan, dan kualitas kamu selama bekerja di perusahaan tersebut. Surat ini jadi semacam validasi dari pihak perusahaan atas performa kamu sebagai karyawan. Bayangin aja, ini kayak endorsement resmi dari tempat kerja kamu!

Surat rekomendasi ini beda ya sama surat pengalaman kerja. Kalau surat pengalaman kerja itu lebih fokus ke fakta-fakta kamu pernah kerja di mana, posisi apa, dan berapa lama. Nah, kalau surat rekomendasi ini lebih ke penilaian kualitatif tentang diri kamu sebagai pekerja. Jadi, isinya lebih mendalam dan subjektif, meskipun tetap harus berdasarkan data dan fakta yang ada di catatan HR.

Kenapa Surat Rekomendasi HRD Itu Penting?

Pentingnya Surat Rekomendasi HRD
Image just for illustration

Penting banget! Kenapa? Karena surat rekomendasi ini bisa jadi senjata ampuh buat kamu dalam beberapa situasi:

1. Melamar Pekerjaan Baru

Ini yang paling umum. Saat kamu apply kerja di perusahaan baru, surat rekomendasi dari HRD perusahaan sebelumnya bisa jadi golden ticket. Perusahaan akan lebih percaya sama penilaian dari HRD perusahaan lain, karena mereka dianggap pihak yang netral dan profesional dalam menilai karyawan. Surat ini nunjukkin bahwa kamu bukan cuma ngaku-ngaku punya skill atau pengalaman, tapi ada pihak ketiga yang memvalidasi itu semua.

Bayangin deh, ada dua kandidat dengan CV yang mirip-mirip. Tapi, salah satu kandidat punya surat rekomendasi HRD yang isinya positif banget. Pasti perusahaan akan lebih tertarik sama kandidat yang punya surat rekomendasi ini kan? Karena surat ini memberikan trust lebih awal.

2. Melanjutkan Pendidikan

Bukan cuma buat cari kerja, surat rekomendasi HRD juga berguna banget kalau kamu mau lanjutin pendidikan, misalnya S2 atau S3. Beberapa program studi, terutama yang prestisius, seringkali mensyaratkan surat rekomendasi sebagai salah satu dokumen wajib. Surat rekomendasi dari HRD bisa nunjukkin bahwa kamu punya kemampuan dan etos kerja yang baik, yang relevan dengan dunia akademis.

Apalagi kalau kamu mau ambil program MBA atau magister manajemen. Surat rekomendasi dari HRD yang menyoroti kemampuan kepemimpinan, kerja tim, dan problem-solving kamu pasti akan jadi nilai tambah besar. Kampus jadi yakin kalau kamu punya potensi untuk sukses di program studi yang kamu pilih.

3. Mengajukan Beasiswa

Sama kayak lanjutin pendidikan, buat dapetin beasiswa juga seringkali butuh surat rekomendasi. Lembaga pemberi beasiswa pengen tahu lebih dalam tentang karakter dan potensi kamu, bukan cuma nilai akademis. Surat rekomendasi dari HRD bisa memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang diri kamu sebagai individu dan profesional.

Surat rekomendasi ini bisa nunjukkin bahwa kamu bukan cuma pintar secara akademis, tapi juga punya soft skills yang mumpuni, punya inisiatif, dan bisa bekerja secara efektif dalam tim. Ini semua jadi pertimbangan penting buat lembaga beasiswa dalam memilih kandidat.

4. Keperluan Imigrasi atau Visa

Dalam beberapa kasus, surat rekomendasi dari HRD juga bisa berguna buat keperluan imigrasi atau pengajuan visa kerja ke negara lain. Beberapa negara meminta bukti bahwa kamu punya pengalaman kerja dan reputasi yang baik di negara asal kamu. Surat rekomendasi dari HRD bisa jadi salah satu dokumen pendukung yang kuat untuk membuktikan hal tersebut.

Ini terutama penting kalau kamu mau pindah kerja ke luar negeri dengan skill tertentu. Surat rekomendasi ini bisa jadi bukti bahwa kamu punya keahlian yang dicari dan punya rekam jejak kerja yang bagus.

Kapan Waktu yang Tepat Meminta Surat Rekomendasi dari HRD?

Waktu Meminta Surat Rekomendasi
Image just for illustration

Waktu yang tepat buat minta surat rekomendasi itu penting banget. Jangan sampai kamu minta surat rekomendasi pas lagi buru-buru atau pas hubungan kamu sama HRD lagi kurang baik. Berikut beberapa momen yang ideal:

1. Saat Resign dari Perusahaan

Ini momen yang paling umum dan paling tepat. Saat kamu resign dengan baik-baik, biasanya HRD akan lebih willing buat bantu kamu dengan surat rekomendasi. Apalagi kalau selama ini kinerja kamu bagus dan hubungan kamu dengan HRD juga baik. Minta surat rekomendasi ini jadi bagian dari proses exit interview kamu.

Jangan lupa untuk minta surat rekomendasi ini jauh-jauh hari sebelum tanggal resign kamu. Biar HRD punya waktu yang cukup untuk menyiapkan suratnya dengan baik. Idealnya sih, minta minimal 2 minggu sebelum resign.

2. Setelah Menyelesaikan Proyek Besar atau Pencapaian Signifikan

Kalau kamu nggak lagi mau resign, tapi baru aja berhasil menyelesaikan proyek besar atau meraih pencapaian yang signifikan di perusahaan, ini juga momen yang bagus buat minta surat rekomendasi. Pencapaian ini bisa jadi highlight yang bagus dalam surat rekomendasi kamu.

Misalnya, kamu baru aja berhasil launching produk baru yang sukses di pasaran, atau kamu berhasil meningkatkan penjualan perusahaan secara signifikan. Prestasi-prestasi kayak gini patut banget buat dicantumkan dalam surat rekomendasi.

3. Saat Ada Perubahan Struktur Organisasi atau Kebijakan Perusahaan

Kadang-kadang, perubahan struktur organisasi atau kebijakan perusahaan bisa bikin posisi kamu jadi nggak jelas atau kurang prospektif. Nah, kalau kamu ngerasa ini saatnya buat cari peluang baru di luar, minta surat rekomendasi dari HRD bisa jadi langkah yang cerdas.

Perubahan kayak restructuring, merger, atau perubahan strategi bisnis perusahaan bisa jadi alasan yang kuat buat kamu cari tantangan baru. Surat rekomendasi ini bisa bantu kamu move on dengan lebih percaya diri.

4. Jauh-Jauh Hari Sebelum Dibutuhkan

Jangan tunggu sampai deadline pendaftaran kerja atau beasiswa mepet baru kamu kelabakan minta surat rekomendasi. Minta surat rekomendasi jauh-jauh hari sebelumnya, bahkan kalau kamu belum punya rencana konkret dalam waktu dekat. Surat rekomendasi itu nggak ada masa berlakunya kok, jadi lebih baik sedia payung sebelum hujan.

Simpan baik-baik surat rekomendasi yang udah kamu dapat. Kamu bisa gunain kapan aja saat kamu membutuhkannya di masa depan. Anggap aja ini investasi jangka panjang buat karir kamu.

Elemen Penting dalam Surat Rekomendasi dari HRD

Elemen Surat Rekomendasi
Image just for illustration

Surat rekomendasi dari HRD itu bukan sekadar surat formalitas. Ada beberapa elemen penting yang harus ada di dalamnya biar surat rekomendasi ini efektif dan memberikan dampak positif buat kamu:

1. Kop Surat Resmi Perusahaan

Ini wajib hukumnya. Surat rekomendasi harus ditulis di atas kop surat resmi perusahaan. Kop surat ini nunjukkin bahwa surat ini resmi dikeluarkan oleh perusahaan, bukan surat abal-abal. Biasanya kop surat berisi logo perusahaan, nama perusahaan, alamat, nomor telepon, dan email perusahaan.

Kop surat ini juga jadi bukti legalitas surat rekomendasi. Perusahaan yang kredibel pasti punya kop surat resmi. Jadi, pastikan surat rekomendasi kamu ada kop suratnya ya!

2. Tanggal Penulisan Surat

Tanggal penulisan surat juga penting. Tanggal ini nunjukkin kapan surat rekomendasi ini dibuat. Biasanya tanggal ditulis di bagian atas surat, di bawah kop surat atau di atas salam pembuka. Tanggal yang aktual nunjukkin bahwa surat ini fresh dan relevan.

Meskipun surat rekomendasi nggak punya masa berlaku, tapi tanggal penulisan surat tetap penting buat konteks. Perusahaan atau institusi yang menerima surat rekomendasi bisa tahu kapan penilaian ini dibuat.

3. Identitas Penerima Surat (Jika Ada)

Kalau kamu udah tau surat rekomendasi ini mau ditujukan ke siapa, misalnya ke manajer HRD perusahaan tertentu atau panitia seleksi beasiswa, sebaiknya identitas penerima surat dicantumkan. Ini nunjukkin bahwa surat rekomendasi ini dibuat secara spesifik untuk tujuan tertentu.

Identitas penerima surat biasanya ditulis di bawah tanggal surat, sebelum salam pembuka. Formatnya bisa “Kepada Yth. [Nama Penerima], [Jabatan Penerima], [Nama Perusahaan/Institusi Penerima], [Alamat Perusahaan/Institusi Penerima]”. Tapi, kalau kamu belum tau surat ini mau ditujukan ke siapa, bisa juga ditulis “Yth. Bapak/Ibu Pimpinan [Nama Perusahaan/Institusi Tujuan]”.

4. Salam Pembuka yang Formal

Salam pembuka dalam surat rekomendasi harus formal dan sopan. Contoh salam pembuka yang umum digunakan adalah “Dengan hormat,” atau “Kepada Yth.”. Salam pembuka ini nunjukkin etika profesional dalam berkomunikasi secara tertulis.

Jangan gunakan salam pembuka yang informal atau terlalu santai, misalnya “Halo,” atau “Hai,”. Surat rekomendasi itu dokumen resmi, jadi bahasa dan gaya penulisannya juga harus formal.

5. Identitas Karyawan yang Direkomendasikan

Bagian ini berisi informasi lengkap tentang karyawan yang direkomendasikan. Informasi yang biasanya dicantumkan adalah:

  • Nama Lengkap: Nama lengkap karyawan sesuai dengan KTP.
  • Posisi Terakhir di Perusahaan: Jabatan terakhir yang diemban karyawan di perusahaan.
  • Periode Bekerja: Tanggal mulai dan tanggal berakhir bekerja di perusahaan.
  • Departemen/Divisi: Departemen atau divisi tempat karyawan bekerja.

Informasi ini penting buat memastikan identitas karyawan yang direkomendasikan jelas dan valid. Perusahaan atau institusi yang menerima surat rekomendasi bisa dengan mudah mengidentifikasi karyawan yang dimaksud.

6. Penilaian Kinerja dan Kualitas Karyawan

Ini inti dari surat rekomendasi. Bagian ini berisi penilaian subjektif dari HRD tentang kinerja, kemampuan, kualitas, dan kontribusi karyawan selama bekerja di perusahaan. Penilaian ini harus berdasarkan fakta dan data yang ada di catatan HRD, tapi tetap dikemas dalam bahasa yang persuasif dan positif.

Beberapa aspek yang biasanya dinilai dalam surat rekomendasi:

  • Keterampilan Teknis (Hard Skills): Kemampuan teknis yang relevan dengan bidang pekerjaan karyawan.
  • Keterampilan Interpersonal (Soft Skills): Kemampuan berkomunikasi, kerja tim, kepemimpinan, problem-solving, dan soft skills lainnya.
  • Etos Kerja dan Profesionalisme: Kedisiplinan, tanggung jawab, inisiatif, adaptabilitas, dan profesionalisme karyawan.
  • Kontribusi Positif: Pencapaian-pencapaian signifikan yang diraih karyawan selama bekerja di perusahaan.
  • Potensi Pengembangan Diri: Penilaian tentang potensi karyawan untuk berkembang dan sukses di masa depan.

Penilaian ini harus ditulis secara spesifik dan konkret, jangan hanya kalimat-kalimat klise yang umum. Berikan contoh-contoh nyata yang mendukung penilaian kamu. Misalnya, “Selama bekerja di perusahaan kami, Bapak/Ibu [Nama Karyawan] menunjukkan kemampuan problem-solving yang luar biasa. Beliau berhasil menyelesaikan proyek [Nama Proyek] yang kompleks dan krusial bagi perusahaan.”

7. Pernyataan Rekomendasi yang Tegas

Setelah memberikan penilaian kinerja dan kualitas karyawan, HRD harus memberikan pernyataan rekomendasi yang tegas dan jelas. Pernyataan ini menegaskan bahwa perusahaan merekomendasikan karyawan tersebut untuk posisi atau kesempatan tertentu.

Contoh pernyataan rekomendasi:

  • “Dengan ini, kami merekomendasikan Bapak/Ibu [Nama Karyawan] dengan sepenuh hati untuk dapat diterima bekerja di perusahaan Bapak/Ibu.” (Untuk melamar pekerjaan baru)
  • “Kami sangat merekomendasikan Bapak/Ibu [Nama Karyawan] untuk dapat diterima dalam program studi [Nama Program Studi] di [Nama Institusi Pendidikan].” (Untuk melanjutkan pendidikan)
  • “Perusahaan kami memberikan rekomendasi penuh kepada Bapak/Ibu [Nama Karyawan] untuk dapat memperoleh beasiswa [Nama Beasiswa].” (Untuk mengajukan beasiswa)

Gunakan kata-kata yang kuat dan meyakinkan dalam pernyataan rekomendasi. Ini nunjukkin bahwa perusahaan benar-benar percaya dengan potensi dan kualitas karyawan yang direkomendasikan.

8. Salam Penutup yang Formal

Salam penutup juga harus formal dan sopan. Contoh salam penutup yang umum digunakan adalah “Hormat kami,” atau “Salam hormat,”. Salam penutup ini mengakhiri surat rekomendasi dengan kesan profesional.

9. Tanda Tangan dan Nama Jelas HRD yang Berwenang

Surat rekomendasi harus ditandatangani oleh HRD yang berwenang, biasanya Manajer HRD atau staf HRD yang ditunjuk. Di bawah tanda tangan, harus dicantumkan nama jelas dan jabatan HRD yang menandatangani surat. Tanda tangan dan nama jelas ini nunjukkin bahwa surat rekomendasi ini resmi dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kadang-kadang, surat rekomendasi juga dilengkapi dengan stempel perusahaan. Stempel perusahaan ini semakin memperkuat keabsahan surat rekomendasi.

Contoh Template Surat Rekomendasi dari HRD

Nah, biar kamu lebih kebayang, ini contoh template surat rekomendasi dari HRD yang bisa kamu jadikan referensi:

[KOP SURAT PERUSAHAAN]

[Tanggal Penulisan Surat]

Yth. [Nama Penerima Surat, Jika Ada]
[Jabatan Penerima Surat, Jika Ada]
[Nama Perusahaan/Institusi Penerima Surat, Jika Ada]
[Alamat Perusahaan/Institusi Penerima Surat, Jika Ada]

Perihal: Surat Rekomendasi

Dengan hormat,

Melalui surat ini, kami dari [Nama Perusahaan], bermaksud untuk memberikan rekomendasi kepada karyawan kami:

Nama Lengkap : [Nama Lengkap Karyawan]
Posisi Terakhir : [Posisi Terakhir Karyawan]
Periode Bekerja : [Tanggal Mulai] – [Tanggal Berakhir]
Departemen : [Departemen Karyawan]

Selama bekerja di [Nama Perusahaan], Bapak/Ibu [Nama Karyawan] telah menunjukkan kinerja yang sangat baik dan memberikan kontribusi positif bagi perusahaan. Beliau dikenal sebagai individu yang [Sebutkan Kualitas Positif Karyawan, contoh: bertanggung jawab, disiplin, memiliki inisiatif tinggi, dan mampu bekerja dalam tim].

Secara khusus, kami mencatat beberapa pencapaian Bapak/Ibu [Nama Karyawan] selama bekerja di perusahaan kami, antara lain:

  • [Sebutkan Pencapaian Konkret Karyawan, contoh: Berhasil meningkatkan penjualan produk sebesar 20% dalam satu tahun]
  • [Sebutkan Pencapaian Konkret Karyawan, contoh: Memimpin tim dalam proyek [Nama Proyek] dan berhasil menyelesaikannya tepat waktu dan sesuai anggaran]
  • [Sebutkan Pencapaian Konkret Karyawan, contoh: Mendapatkan penghargaan sebagai karyawan terbaik departemen pada tahun [Tahun]]

Berdasarkan kinerja dan kualitas yang telah ditunjukkan, kami sangat merekomendasikan Bapak/Ibu [Nama Karyawan] untuk [Sebutkan Tujuan Rekomendasi, contoh: dapat diterima bekerja di perusahaan Bapak/Ibu, dapat diterima dalam program studi [Nama Program Studi], dapat memperoleh beasiswa [Nama Beasiswa]]. Kami yakin bahwa Bapak/Ibu [Nama Karyawan] memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan sukses di masa depan.

Demikian surat rekomendasi ini kami sampaikan. Atas perhatian dan pertimbangan Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.

Hormat kami,
[Nama Perusahaan]

[Tanda Tangan Manajer HRD/Staf HRD]

[Nama Jelas Manajer HRD/Staf HRD]
[Jabatan Manajer HRD/Staf HRD]
[Stempel Perusahaan, Jika Ada]

Catatan: Template ini bisa kamu modifikasi sesuai dengan kebutuhan dan konteks kamu. Pastikan kamu mengganti bagian yang di dalam kurung siku ([…]) dengan informasi yang sesuai.

Tips Meminta Surat Rekomendasi dari HRD

Tips Meminta Surat Rekomendasi
Image just for illustration

Minta surat rekomendasi dari HRD itu nggak boleh asal-asalan. Ada beberapa tips yang perlu kamu perhatikan biar permintaan kamu dikabulkan dan surat rekomendasi yang kamu dapat juga berkualitas:

1. Bangun Hubungan Baik dengan HRD

Ini kunci utama. Kalau hubungan kamu sama HRD baik, minta apapun pasti lebih gampang. Jalin komunikasi yang baik dengan staf HRD sejak awal kamu masuk perusahaan. Jangan cuma dateng ke HRD pas ada masalah atau pas butuh sesuatu aja. Sapa mereka, ajak ngobrol santai, dan tunjukkin bahwa kamu menghargai peran mereka.

Hubungan baik ini nggak cuma berguna buat minta surat rekomendasi aja, tapi juga buat urusan administrasi kepegawaian lainnya. HRD itu partner kamu di perusahaan, jadi penting buat punya hubungan yang harmonis.

2. Minta dengan Sopan dan Profesional

Saat minta surat rekomendasi, sampaikan permintaan kamu dengan sopan dan profesional. Gunakan bahasa yang formal dan hindari bahasa yang terlalu santai atau memaksa. Jelaskan tujuan kamu meminta surat rekomendasi dan kenapa kamu merasa HRD bisa memberikan rekomendasi yang baik untuk kamu.

Kamu bisa minta surat rekomendasi secara langsung (tatap muka) atau melalui email. Kalau minta lewat email, pastikan email kamu ditulis dengan baik dan sopan. Sertakan juga CV terbaru kamu sebagai bahan referensi buat HRD.

3. Berikan Informasi yang Lengkap dan Jelas

Biar HRD nggak bingung dan bisa bikin surat rekomendasi yang bagus, berikan informasi yang lengkap dan jelas tentang diri kamu dan tujuan kamu meminta surat rekomendasi. Sertakan CV terbaru, job description kamu, dan highlight pencapaian-pencapaian kamu selama bekerja di perusahaan.

Kalau surat rekomendasi ini ditujukan untuk tujuan tertentu, misalnya melamar pekerjaan di perusahaan tertentu atau mendaftar beasiswa, informasikan juga ke HRD. Ini biar HRD bisa menyesuaikan isi surat rekomendasi dengan kebutuhan kamu.

4. Beri Waktu yang Cukup untuk HRD

Jangan minta surat rekomendasi mendadak atau deadline-nya mepet. HRD juga punya banyak kerjaan lain selain bikin surat rekomendasi. Beri mereka waktu yang cukup untuk menyiapkan surat rekomendasi yang berkualitas. Idealnya sih, minta minimal 2 minggu sebelum kamu butuh suratnya.

Kalau kamu minta surat rekomendasi last minute, hasilnya bisa jadi kurang maksimal. HRD mungkin jadi terburu-buru dan surat rekomendasi yang dihasilkan jadi kurang detail atau kurang persuasif.

5. Ucapkan Terima Kasih Setelah Mendapatkan Surat

Setelah kamu mendapatkan surat rekomendasi dari HRD, jangan lupa ucapkan terima kasih. Ucapkan terima kasih secara langsung atau kirim email ucapan terima kasih. Ini nunjukkin bahwa kamu menghargai bantuan HRD dan menjaga hubungan baik dengan mereka.

Ucapan terima kasih ini juga penting buat menjaga profesionalisme kamu. Meskipun kamu udah resign dari perusahaan, tetap jaga hubungan baik dengan mantan rekan kerja dan staf HRD. Siapa tau di masa depan kamu butuh bantuan mereka lagi.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Saat Meminta Surat Rekomendasi

Kesalahan Meminta Surat Rekomendasi
Image just for illustration

Ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan orang saat meminta surat rekomendasi dari HRD. Hindari kesalahan-kesalahan ini biar permintaan kamu nggak ditolak atau surat rekomendasi yang kamu dapat jadi kurang efektif:

1. Meminta Surat Rekomendasi Terlalu Mendadak

Seperti yang udah dibahas sebelumnya, jangan minta surat rekomendasi last minute. Ini bisa bikin HRD kewalahan dan surat rekomendasi yang dihasilkan jadi kurang maksimal. Rencanakan permintaan surat rekomendasi jauh-jauh hari sebelumnya.

2. Meminta Surat Rekomendasi Saat Hubungan dengan HRD Kurang Baik

Kalau hubungan kamu sama HRD lagi nggak harmonis, misalnya karena kamu pernah punya masalah atau konflik dengan staf HRD, sebaiknya hindari minta surat rekomendasi dari mereka. Cari alternatif lain, misalnya minta surat rekomendasi dari atasan langsung kamu.

3. Tidak Memberikan Informasi yang Cukup

Jangan cuma bilang “Mbak/Mas, tolong bikinin surat rekomendasi ya”. HRD butuh informasi yang lengkap dan jelas tentang diri kamu dan tujuan kamu meminta surat rekomendasi. Berikan CV terbaru, job description, highlight pencapaian, dan informasi lain yang relevan.

4. Meminta Surat Rekomendasi dari Orang yang Kurang Tepat

Pastikan kamu meminta surat rekomendasi dari orang yang tepat di HRD. Biasanya yang paling tepat adalah Manajer HRD atau staf HRD yang memang menangani urusan rekomendasi karyawan. Jangan minta surat rekomendasi dari staf HRD yang baru masuk atau yang kurang familiar dengan kinerja kamu.

5. Tidak Mengucapkan Terima Kasih Setelah Mendapatkan Surat

Jangan lupa mengucapkan terima kasih setelah mendapatkan surat rekomendasi. Ini bentuk apresiasi dan profesionalisme kamu. Ucapan terima kasih ini bisa mempererat hubungan baik kamu dengan HRD di masa depan.

Surat rekomendasi dari HRD itu aset berharga buat karir kamu. Manfaatkan dokumen ini sebaik mungkin saat kamu mencari kerja, melanjutkan pendidikan, atau mengajukan beasiswa. Dengan strategi yang tepat, surat rekomendasi dari HRD bisa jadi game changer yang membuka pintu kesuksesan buat kamu!

Gimana? Udah lebih paham kan soal surat rekomendasi dari HRD? Kalau ada pertanyaan atau pengalaman menarik soal surat rekomendasi, jangan ragu buat sharing di kolom komentar ya!

Posting Komentar