Mengenal Contoh Surat Penarikan Resign: Panduan Lengkap & Tips Penting
- Kapan dan Mengapa Kamu Mungkin Menarik Surat Resign?¶
- Aspek Legal dan Kebijakan Perusahaan Terkait Penarikan Resign¶
- Cara Menulis Surat Penarikan Surat Resign yang Efektif¶
- Contoh Surat Penarikan Surat Resign¶
- Apa yang Terjadi Setelah Mengajukan Surat Penarikan Resign?¶
- Tips Agar Penarikan Surat Resign Lebih Mungkin Disetujui¶
- Alternatif Jika Penarikan Resign Ditolak¶
- Kesimpulan¶
Kapan dan Mengapa Kamu Mungkin Menarik Surat Resign?¶
Menyerahkan surat resign atau pengunduran diri dari pekerjaan adalah keputusan besar. Kadang-kadang, setelah mengirimkan surat tersebut, kamu mungkin merasa ragu atau bahkan menyesal. Situasi bisa berubah dengan cepat, dan mungkin ada alasan kuat untuk mempertimbangkan menarik kembali surat resign yang sudah diajukan. Nah, di sinilah surat penarikan surat resign berperan penting.
Image just for illustration
Ada banyak alasan mengapa seseorang mungkin ingin menarik surat resign mereka. Beberapa alasan yang umum meliputi:
- Perubahan Situasi Pribadi: Mungkin ada perubahan signifikan dalam kehidupan pribadi kamu. Misalnya, masalah keluarga yang sebelumnya memaksa kamu untuk resign tiba-tiba terselesaikan, atau mungkin tawaran pekerjaan lain yang kamu incar ternyata tidak sesuai ekspektasi.
- Penawaran Balik dari Perusahaan: Perusahaan tempat kamu bekerja saat ini mungkin menyadari nilai kamu dan memberikan penawaran balik yang menarik setelah kamu mengajukan resign. Penawaran ini bisa berupa kenaikan gaji, promosi, tanggung jawab baru, atau perbaikan kondisi kerja lainnya.
- Menyesal Setelah Dipikirkan Matang-Matang: Terkadang, keputusan untuk resign diambil secara emosional atau terburu-buru. Setelah merenungkan kembali dengan kepala dingin, kamu mungkin menyadari bahwa resign bukanlah pilihan terbaik dan kamu sebenarnya masih ingin bertahan di pekerjaan saat ini.
- Klarifikasi atau Kesalahpahaman: Mungkin ada kesalahpahaman atau informasi yang tidak lengkap yang menyebabkan kamu memutuskan untuk resign. Setelah mendapatkan klarifikasi atau informasi baru, pandangan kamu terhadap pekerjaan bisa berubah.
- Proyek atau Tanggung Jawab yang Belum Selesai: Kamu mungkin merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menyelesaikan proyek penting atau melatih pengganti kamu sebelum benar-benar meninggalkan perusahaan. Menarik surat resign bisa memberikan waktu tambahan untuk memastikan transisi yang lebih mulus.
Memahami alasan-alasan ini penting karena akan mempengaruhi cara kamu menyusun surat penarikan resign dan bagaimana kamu berkomunikasi dengan atasan.
Aspek Legal dan Kebijakan Perusahaan Terkait Penarikan Resign¶
Sebelum kamu buru-buru menulis surat penarikan resign, penting untuk memahami aspek legal dan kebijakan perusahaan terkait hal ini. Tidak ada aturan baku yang secara hukum mewajibkan perusahaan untuk menerima penarikan surat resign. Semua tergantung pada kebijakan perusahaan dan diskresi manajemen.
Image just for illustration
- Kebijakan Perusahaan: Periksa kembali buku panduan karyawan atau tanyakan kepada departemen HR mengenai kebijakan perusahaan tentang penarikan surat resign. Beberapa perusahaan mungkin memiliki kebijakan yang jelas dan tertulis, sementara yang lain mungkin lebih fleksibel dan mempertimbangkan kasus per kasus. Kebijakan ini bisa mencakup batasan waktu untuk penarikan resign (misalnya, sebelum tanggal efektif resign) atau prosedur tertentu yang harus diikuti.
- Kontrak Kerja: Periksa kontrak kerja kamu. Meskipun jarang diatur secara eksplisit, kontrak kerja mungkin memberikan petunjuk tentang proses pengunduran diri dan potensi implikasinya.
- Tanggal Efektif Resign: Perhatikan tanggal efektif resign yang kamu cantumkan dalam surat resign awal. Semakin dekat dengan tanggal efektif tersebut, semakin kecil kemungkinan penarikan resign kamu disetujui. Idealnya, ajukan penarikan resign secepat mungkin setelah kamu berubah pikiran.
- Hubungan dengan Atasan dan Perusahaan: Hubungan baik dengan atasan dan perusahaan secara umum akan meningkatkan peluang penarikan resign kamu diterima. Jika kamu memiliki track record yang baik dan dianggap sebagai karyawan yang berharga, perusahaan mungkin lebih bersedia mempertimbangkan permintaan kamu.
- Diskresi Manajemen: Pada akhirnya, keputusan untuk menerima atau menolak penarikan resign ada di tangan manajemen perusahaan. Mereka akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kebutuhan perusahaan, rencana penggantian kamu yang mungkin sudah berjalan, dan alasan kamu menarik resign.
Fakta Menarik: Di beberapa negara, hukum tenaga kerja mungkin memberikan perlindungan lebih besar kepada karyawan terkait pengunduran diri dan penarikannya. Namun, di banyak tempat, termasuk Indonesia, fleksibilitas ada di pihak perusahaan.
Penting: Komunikasikan niat kamu untuk menarik resign secara terbuka dan jujur kepada atasan. Jangan menunda-nunda dan hindari memberikan kesan bahwa kamu tidak serius dengan keputusan kamu.
Cara Menulis Surat Penarikan Surat Resign yang Efektif¶
Menulis surat penarikan surat resign yang efektif adalah langkah penting untuk meningkatkan peluang kamu diterima kembali. Surat ini harus profesional, sopan, dan jelas dalam menyampaikan maksud kamu. Berikut adalah langkah-langkah dan poin-poin penting yang perlu diperhatikan:
Image just for illustration
-
Format Surat Formal: Gunakan format surat bisnis formal. Ini termasuk:
- Kop Surat: Sertakan nama kamu, alamat, nomor telepon, dan alamat email.
- Tanggal: Cantumkan tanggal surat ditulis.
- Kepada: Tuliskan nama atasan kamu dan jabatannya, serta nama perusahaan dan alamat perusahaan.
- Salam Pembuka: Gunakan salam formal seperti “Yth. Bapak/Ibu [Nama Atasan]”.
- Salam Penutup: Gunakan salam penutup formal seperti “Hormat saya,” atau “Sincerely,”.
- Tanda Tangan: Sertakan tanda tangan kamu dan nama lengkap di bawahnya.
-
Judul Surat yang Jelas: Gunakan judul yang langsung ke inti, seperti:
- “Penarikan Surat Pengunduran Diri”
- “Permohonan Penarikan Surat Resign”
- “Pencabutan Surat Pengunduran Diri”
-
Paragraf Pembuka: Menyatakan Maksud dengan Jelas: Di paragraf pertama, nyatakan dengan jelas bahwa kamu ingin menarik kembali surat resign yang telah kamu ajukan sebelumnya. Sebutkan tanggal surat resign yang ditarik. Contoh:
“Dengan hormat, melalui surat ini, saya [Nama Kamu], bermaksud untuk mengajukan penarikan atas surat pengunduran diri saya yang telah saya sampaikan pada tanggal [Tanggal Surat Resign] dengan tanggal efektif pengunduran diri [Tanggal Efektif Resign].”
-
Paragraf Alasan Penarikan (Singkat dan Relevan): Jelaskan secara singkat dan relevan alasan kamu menarik surat resign. Tidak perlu bertele-tele atau terlalu emosional. Fokus pada alasan yang profesional dan masuk akal dari sudut pandang perusahaan. Beberapa contoh alasan yang bisa digunakan (pilih yang paling sesuai dengan situasi kamu):
- “Setelah mempertimbangkan kembali keputusan saya secara matang dan berdiskusi dengan keluarga, saya menyadari bahwa saya masih sangat termotivasi untuk berkontribusi di [Nama Perusahaan] dan peran saya sebagai [Jabatan Kamu].”
- “Sejak mengajukan surat pengunduran diri, telah terjadi perubahan signifikan dalam situasi pribadi saya yang membuat saya ingin tetap melanjutkan karir di [Nama Perusahaan].”
- “Saya sangat menghargai penawaran balik yang telah diberikan oleh perusahaan dan saya sangat antusias untuk menerima kesempatan ini dan terus berkembang di [Nama Perusahaan].”
- “Saya menyadari bahwa keputusan saya untuk mengundurkan diri mungkin terburu-buru. Setelah merefleksikan kembali, saya percaya bahwa saya masih memiliki banyak hal yang ingin dicapai di [Nama Perusahaan].”
-
Paragraf Menegaskan Komitmen dan Penyesalan (Opsional tapi Baik): Kamu bisa menambahkan paragraf yang menegaskan kembali komitmen kamu terhadap perusahaan dan menyatakan penyesalan atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan oleh pengajuan surat resign sebelumnya. Ini menunjukkan profesionalisme dan tanggung jawab. Contoh:
“Saya menyadari bahwa keputusan saya untuk mengajukan pengunduran diri mungkin telah menimbulkan ketidaknyamanan, dan untuk itu saya mohon maaf. Saya ingin menegaskan kembali komitmen saya untuk memberikan yang terbaik bagi [Nama Perusahaan] dan saya sangat menghargai kesempatan untuk terus menjadi bagian dari tim ini.”
-
Paragraf Penutup: Harapan dan Ucapan Terima Kasih: Di paragraf penutup, sampaikan harapan kamu agar permohonan penarikan resign ini dapat dikabulkan. Ucapkan terima kasih atas pertimbangan dan waktu yang telah diluangkan oleh atasan. Contoh:
“Besar harapan saya agar permohonan penarikan surat pengunduran diri ini dapat dikabulkan. Saya sangat menghargai waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan, saya mengucapkan terima kasih.”
-
Bahasa yang Sopan dan Profesional: Gunakan bahasa Indonesia yang baku, sopan, dan profesional. Hindari bahasa informal atau bahasa gaul. Jaga nada surat tetap positif dan optimis.
Tips Tambahan:
- Kirim Secepat Mungkin: Jangan menunda mengirim surat penarikan resign. Semakin cepat kamu bertindak, semakin besar peluangnya untuk diterima.
- Komunikasi Langsung: Selain mengirim surat formal, sebaiknya bicarakan langsung dengan atasan kamu secara verbal sebelum atau sesudah mengirim surat. Ini menunjukkan keseriusan dan memberikan kesempatan untuk menjelaskan situasi secara lebih personal.
- Bersiap untuk Kemungkinan Penolakan: Meskipun kamu sudah berusaha sebaik mungkin, ada kemungkinan penarikan resign kamu ditolak. Siapkan diri untuk kemungkinan ini dan pikirkan rencana cadangan.
Contoh Surat Penarikan Surat Resign¶
Berikut adalah contoh surat penarikan surat resign yang bisa kamu jadikan referensi. Ingat, sesuaikan isinya dengan situasi dan alasan pribadi kamu.
[Kop Surat Kamu]
[Nama Kamu]
[Alamat Kamu]
[Nomor Telepon Kamu]
[Alamat Email Kamu]
[Tanggal Surat]
Yth. Bapak/Ibu [Nama Atasan]
[Jabatan Atasan]
[Nama Perusahaan]
[Alamat Perusahaan]
**Perihal: Penarikan Surat Pengunduran Diri**
Dengan hormat,
Melalui surat ini, saya [Nama Kamu], bermaksud untuk mengajukan penarikan atas surat pengunduran diri saya yang telah saya sampaikan pada tanggal [Tanggal Surat Resign] dengan tanggal efektif pengunduran diri [Tanggal Efektif Resign].
Setelah mempertimbangkan kembali keputusan saya secara matang dan berdiskusi dengan keluarga, saya menyadari bahwa saya masih sangat termotivasi untuk berkontribusi di [Nama Perusahaan] dan peran saya sebagai [Jabatan Kamu]. Saya sangat menikmati pekerjaan saya di sini dan merasa masih banyak hal yang ingin saya capai bersama tim [Nama Perusahaan].
Saya menyadari bahwa keputusan saya untuk mengajukan pengunduran diri mungkin telah menimbulkan ketidaknyamanan, dan untuk itu saya mohon maaf. Saya ingin menegaskan kembali komitmen saya untuk memberikan yang terbaik bagi [Nama Perusahaan] dan saya sangat menghargai kesempatan untuk terus menjadi bagian dari tim ini.
Besar harapan saya agar permohonan penarikan surat pengunduran diri ini dapat dikabulkan. Saya sangat menghargai waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
[Tanda Tangan Kamu]
[Nama Lengkap Kamu]
Catatan: Ganti bagian yang diberi kurung siku ([…]) dengan informasi yang sesuai dengan data diri dan situasi kamu.
Apa yang Terjadi Setelah Mengajukan Surat Penarikan Resign?¶
Setelah kamu mengajukan surat penarikan resign, ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Proses selanjutnya akan sangat bergantung pada kebijakan perusahaan dan keputusan manajemen.
- Persetujuan Penarikan Resign: Jika perusahaan menyetujui permohonan kamu, maka secara resmi surat resign kamu dianggap batal. Kamu akan tetap bekerja di perusahaan seperti biasa. Biasanya, akan ada pemberitahuan resmi dari HR atau atasan kamu mengenai persetujuan ini.
- Penolakan Penarikan Resign: Sayangnya, ada kemungkinan perusahaan menolak permohonan penarikan resign kamu. Dalam kasus ini, proses pengunduran diri akan tetap berjalan sesuai dengan surat resign awal. Kamu harus bersiap untuk meninggalkan perusahaan pada tanggal efektif resign yang telah ditentukan.
- Negosiasi atau Diskusi Lebih Lanjut: Perusahaan mungkin tidak langsung memberikan keputusan. Mereka mungkin ingin melakukan diskusi lebih lanjut dengan kamu, terutama jika alasan penarikan resign kamu terkait dengan masalah di tempat kerja atau penawaran balik dari perusahaan. Gunakan kesempatan ini untuk berkomunikasi secara terbuka dan mencari solusi yang terbaik.
- Perubahan Suasana Kerja (Mungkin): Meskipun penarikan resign kamu disetujui, mungkin ada sedikit perubahan dalam suasana kerja. Beberapa rekan kerja atau atasan mungkin merasa sedikit berbeda karena kamu sempat memutuskan untuk keluar. Penting untuk tetap profesional, menjaga kinerja yang baik, dan membangun kembali kepercayaan jika ada.
Penting: Bersiaplah untuk semua kemungkinan dan tetap profesional dalam menghadapi hasilnya. Apapun keputusan perusahaan, jaga hubungan baik dan selesaikan masa kerja kamu (jika resign tetap berlanjut) dengan baik.
Tips Agar Penarikan Surat Resign Lebih Mungkin Disetujui¶
Meskipun tidak ada jaminan, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan peluang penarikan surat resign kamu disetujui:
Image just for illustration
- Bertindak Cepat: Jangan menunda-nunda. Semakin cepat kamu mengajukan penarikan resign, semakin besar peluangnya.
- Komunikasi Terbuka dengan Atasan: Bicarakan secara langsung dengan atasan kamu sebelum atau sesudah mengirim surat. Jelaskan alasan kamu menarik resign secara jujur dan profesional. Tunjukkan penyesalan atas keputusan sebelumnya dan tekankan komitmen kamu ke depan.
- Tulis Surat Penarikan yang Profesional: Gunakan format surat formal, bahasa yang sopan, dan sampaikan maksud kamu dengan jelas dan ringkas. Ikuti panduan penulisan surat yang telah dijelaskan sebelumnya.
- Fokus pada Keuntungan Perusahaan: Dalam surat dan percakapan kamu, coba tekankan manfaat bagi perusahaan jika kamu tetap bertahan. Misalnya, sebutkan proyek-proyek penting yang sedang kamu tangani, pengetahuan dan pengalaman berharga yang kamu miliki, atau kontribusi positif kamu terhadap tim.
- Bersikap Rendah Hati dan Minta Maaf: Tunjukkan kerendahan hati dan akui bahwa kamu mungkin telah membuat kesalahan dengan mengajukan resign. Minta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan.
- Negosiasi Jika Perlu: Jika ada masalah atau kekhawatiran yang menyebabkan kamu resign di awal, coba negosiasikan solusi dengan perusahaan. Mungkin ada hal-hal yang bisa diperbaiki agar kamu merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk tetap bekerja.
- Jaga Reputasi Baik: Pastikan kamu selalu memiliki track record kerja yang baik selama ini. Karyawan yang berkinerja baik dan memiliki reputasi positif lebih mungkin dipertimbangkan permintaannya.
Ingat: Tidak ada jaminan penarikan resign akan disetujui, tetapi dengan mengikuti tips ini, kamu telah melakukan yang terbaik untuk meningkatkan peluang kamu.
Alternatif Jika Penarikan Resign Ditolak¶
Jika permohonan penarikan surat resign kamu ditolak, jangan berkecil hati. Masih ada beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan:
Image just for illustration
- Terima Keputusan dengan Lapang Dada: Meskipun mungkin mengecewakan, terima keputusan perusahaan dengan profesional dan lapang dada. Hindari menunjukkan kekecewaan atau kemarahan yang berlebihan.
- Fokus pada Transisi yang Baik: Jika kamu tetap harus resign, fokuslah untuk menyelesaikan tugas-tugas kamu dengan baik dan membantu proses transisi sehalus mungkin. Ini akan menjaga reputasi profesional kamu.
- Jaga Hubungan Baik: Meskipun kamu keluar dari perusahaan, usahakan untuk tetap menjaga hubungan baik dengan rekan kerja dan atasan. Jaringan profesional sangat berharga di masa depan.
- Pertimbangkan Opsi Lain: Pikirkan kembali alasan awal kamu resign. Apakah ada alternatif lain selain resign yang bisa kamu pertimbangkan di masa depan? Misalnya, cuti panjang, perubahan peran, atau pelatihan tambahan.
- Cari Peluang Baru: Mulai cari peluang pekerjaan baru dengan semangat dan optimisme. Pengalaman ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk karir kamu ke depan.
Penting: Kegagalan menarik resign bukanlah akhir dari segalanya. Jadikan ini sebagai pengalaman belajar dan terus maju dengan profesionalisme dan sikap positif.
Kesimpulan¶
Menarik surat resign adalah hak karyawan, tetapi persetujuannya sepenuhnya ada di tangan perusahaan. Proses ini membutuhkan komunikasi yang baik, surat penarikan yang profesional, dan pemahaman terhadap kebijakan perusahaan. Penting untuk bertindak cepat, jujur, dan fokus pada keuntungan bersama. Meskipun tidak ada jaminan, dengan persiapan dan pendekatan yang tepat, kamu bisa meningkatkan peluang penarikan resign kamu disetujui. Apapun hasilnya, tetaplah profesional dan jadikan setiap pengalaman sebagai pembelajaran untuk karir kamu.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan panduan yang jelas tentang cara menulis surat penarikan resign. Jika kamu memiliki pengalaman atau pertanyaan terkait penarikan surat resign, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar di bawah ini!
Posting Komentar