Mau Acara Kamu Meriah? Panduan Lengkap & Contoh Surat Permohonan Mengisi Acara

Table of Contents

Membuat surat permohonan untuk meminta seseorang atau sebuah instansi mengisi sebuah acara mungkin terdengar simpel, tapi ada seni tersendiri di baliknya. Surat ini bukan cuma selembar kertas berisi permintaan, melainkan representasi pertama dari acara Anda di mata calon pengisi acara. Jadi, penting banget untuk membuatnya jelas, sopan, dan meyakinkan.

Surat permohonan mengisi acara seringkali dibutuhkan oleh berbagai pihak, mulai dari panitia acara kampus, komunitas, organisasi, hingga perusahaan yang ingin mengadakan seminar, workshop, ceramah, atau acara lainnya. Tujuannya satu: memastikan narasumber, pembicara, atau pengisi acara yang diinginkan bersedia hadir dan berkontribusi dalam acara tersebut. Tanpa surat permohonan yang baik, peluang mendapatkan iya bisa jadi mengecil.

Apa Itu Surat Permohonan Mengisi Acara?

Secara sederhana, surat permohonan mengisi acara adalah dokumen formal atau semi-formal yang dikirimkan oleh penyelenggara acara kepada individu atau perwakilan instansi/organisasi tertentu. Tujuannya adalah untuk secara resmi meminta kesediaan mereka untuk berpartisipasi sebagai pengisi acara. Pengisi acara ini bisa berupa narasumber, pembicara kunci (keynote speaker), penceramah, moderator, pengisi hiburan (seniman, musisi), juri lomba, atau bentuk kontribusi lainnya yang relevan dengan acara.

Surat ini biasanya mencakup detail-detail penting terkait acara, seperti nama acara, tema, tanggal, waktu, tempat, durasi penampilan/sesi, audiens yang ditargetkan, serta bentuk kontribusi yang diharapkan dari calon pengisi acara. Tak jarang, surat ini juga menyertakan informasi mengenai fasilitas atau fee (jika ada) yang ditawarkan. Menulis surat ini memerlukan ketelitian agar semua informasi yang dibutuhkan tersampaikan dengan baik dan profesional.

Mengapa Surat Permohonan Ini Penting?

Anda mungkin berpikir, “Kenapa repot-repot pakai surat? Kan bisa lewat telepon atau chat?” Nah, ada beberapa alasan kuat kenapa surat permohonan ini tetap sangat penting dalam konteks formal maupun semi-formal:

  1. Formalitas dan Profesionalisme: Mengirimkan surat permohonan menunjukkan bahwa acara Anda dikelola secara profesional. Ini memberikan kesan pertama yang baik kepada calon pengisi acara, apalagi jika mereka adalah tokoh penting, profesional, atau perwakilan lembaga ternama.
  2. Bukti Tertulis: Surat berfungsi sebagai dokumentasi resmi dari permintaan Anda. Ini bisa jadi pegangan bagi kedua belah pihak – Anda sebagai pengundang dan mereka sebagai yang diundang. Jika ada kesalahpahaman di kemudian hari, surat ini bisa dijadikan referensi.
  3. Kejelasan Informasi: Dalam surat, Anda bisa menyajikan semua detail acara secara lengkap dan terstruktur. Berbeda dengan komunikasi lisan yang rentan lupa atau terpotong, surat memastikan semua informasi kunci tersampaikan dengan utuh.
  4. Proses Internal: Bagi calon pengisi acara yang mewakili sebuah instansi atau organisasi, surat formal seringkali dibutuhkan untuk proses persetujuan internal mereka. Mereka tidak bisa sembarangan menyetujui permintaan tanpa adanya dasar surat resmi.
  5. Penghargaan: Mengirimkan surat permohonan juga bisa dianggap sebagai bentuk penghargaan atas waktu, keahlian, atau reputasi calon pengisi acara. Ini menunjukkan bahwa Anda serius dan menghargai kontribusi mereka.

Writing a formal letter
Image just for illustration

Surat ini adalah langkah awal yang krusial dalam proses mengundang pengisi acara. Jangan anggap remeh!

Komponen Esensial dalam Surat Permohonan Mengisi Acara

Sebuah surat permohonan yang baik harus memiliki struktur dan komponen yang lengkap. Berikut adalah bagian-bagian penting yang biasanya ada dalam surat jenis ini:

1. Kop Surat (Letterhead)

Jika surat ini dikeluarkan oleh sebuah organisasi, instansi, atau panitia resmi, gunakan kop surat yang mencantumkan nama lembaga, alamat lengkap, nomor telepon, email, dan logo (jika ada). Kop surat memberikan identitas dan meningkatkan kesan profesionalisme.

2. Nomor Surat, Lampiran, dan Hal (Perihal)

  • Nomor Surat: Setiap surat keluar dari organisasi biasanya punya nomor unik sebagai arsip. Formatnya bervariasi tergantung sistem organisasi.
  • Lampiran: Sebutkan jumlah lampiran jika ada, misalnya proposal acara, rundown sementara, atau leaflet acara. Jika tidak ada lampiran, tulis “—” atau “Tidak Ada”.
  • Hal (Perihal): Ini adalah inti atau tujuan surat secara singkat. Contoh: “Permohonan Mengisi Acara”, “Undangan sebagai Narasumber”, “Permohonan Partisipasi sebagai Pembicara”.

3. Tanggal Surat

Cantumkan tanggal surat dibuat di sebelah kanan atas atau di bawah nomor surat.

4. Alamat Tujuan

Tuliskan kepada siapa surat ini ditujukan secara lengkap dan hormat.
- Yth. [Nama Lengkap Calon Pengisi Acara beserta gelar]
- [Jabatan/Instansi Calon Pengisi Acara] (Jika relevan)
- Di tempat

Pastikan nama dan gelar sudah benar ya! Kesalahan penulisan nama bisa mengurangi nilai profesionalisme.

5. Salam Pembuka

Gunakan salam pembuka yang umum dan sopan dalam surat resmi, seperti “Dengan hormat,” atau “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,” (jika sesuai konteks).

6. Isi Surat

Bagian ini adalah inti dari surat Anda. Isinya harus jelas, padat, dan informatif. Biasanya terdiri dari beberapa paragraf:
- Paragraf Pembuka: Sampaikan salam pembuka (jika belum di awal isi), lalu perkenalkan diri atau panitia/organisasi Anda dan sampaikan maksud surat secara umum, yaitu sedang menyelenggarakan acara.
- Paragraf Deskripsi Acara: Jelaskan nama acara Anda, tema acara, tujuan acara, serta gambaran umum tentang siapa audiens yang dituju. Buat calon pengisi acara tertarik dengan acara Anda.
- Paragraf Permohonan: Sampaikan secara spesifik permohonan Anda. Sebutkan peran apa yang Anda harapkan dari beliau (misalnya, sebagai narasumber untuk topik [Sebutkan Topik], pembicara kunci, dll.).
- Detail Teknis: Jelaskan detail waktu, tempat, dan durasi yang Anda alokasikan untuk sesi beliau.
* Hari/Tanggal: [Sebutkan Hari dan Tanggal]
* Waktu: [Sebutkan Waktu, misal Pukul xx.xx - xx.xx WIB]
* Tempat: [Sebutkan Nama Tempat Lengkap]
* Durasi Sesi: [Sebutkan Durasi, misal 60 menit termasuk tanya jawab]
- Penawaran/Fasilitas (Jika Ada): Jika Anda menyediakan fee, akomodasi, transportasi, atau fasilitas lain, sebutkan secara jelas di sini. Jika tidak ada kompensasi finansial, Anda bisa menekankan manfaat non-finansial seperti audiens yang relevan, kesempatan berbagi ilmu, atau kontribusi terhadap komunitas.
- Harapan dan Penutup Isi: Sampaikan harapan besar Anda agar beliau bersedia menerima permohonan ini. Ungkapkan bahwa kesediaan beliau akan sangat berarti bagi kelancaran dan kesuksesan acara.

7. Salam Penutup

Gunakan salam penutup yang sopan, seperti “Hormat kami,” atau “Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,”.

8. Nama dan Tanda Tangan

Cantumkan nama jelas dan tanda tangan penanggung jawab surat (misalnya Ketua Panitia, Sekretaris Panitia, Ketua Organisasi, dll.). Stempel organisasi juga biasanya dibubuhkan jika surat bersifat sangat formal.

9. Tembusan (Jika Ada)

Jika surat ini perlu diketahui oleh pihak lain di internal organisasi Anda atau di instansi calon pengisi acara, cantumkan daftarnya di bagian tembusan. Contoh: Tembusan Yth. [Nama Jabatan Pihak Terkait].

Panduan Langkah demi Langkah Menulis Surat

Menulis surat permohonan ini sebenarnya tidak sulit jika Anda mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Kumpulkan Informasi: Pastikan Anda punya semua detail acara: nama acara, tema, tanggal, waktu, tempat, durasi yang dibutuhkan untuk sesi pengisi acara, serta topik spesifik yang Anda harapkan beliau bawakan (jika ada). Ketahui juga nama lengkap, gelar, dan jabatan yang benar dari calon pengisi acara.
  2. Tentukan Format: Gunakan format surat resmi atau semi-formal. Jika Anda mewakili organisasi, gunakan kop surat. Jika mewakili pribadi (misalnya untuk acara informal tapi tetap ingin sopan), struktur dasarnya tetap sama tapi mungkin tanpa kop dan nomor surat resmi.
  3. Buat Draf Awal: Mulai menulis draf surat dengan mengikuti struktur komponen esensial di atas. Jangan khawatir soal kesempurnaan di tahap awal ini.
  4. Perjelas Maksud dan Tujuan: Di bagian isi, pastikan alasan Anda mengundang beliau sangat jelas. Kenapa beliau yang Anda pilih? Apa relevansinya dengan acara Anda? Menjelaskan ini bisa membuat calon pengisi acara merasa dihargai dan relevan.
  5. Sajikan Detail Teknis dengan Akurat: Double-check tanggal, waktu, dan tempat. Jelaskan durasi sesi dan formatnya (misal: presentasi 45 menit + tanya jawab 15 menit).
  6. Sebutkan Penawaran (Jika Ada): Jangan ragu menyebutkan fasilitas atau fee jika memang ada. Ini menunjukkan transparansi. Jika tidak ada, kemas permohonan Anda dengan menarik dari sisi manfaat non-finansial atau dampak acara.
  7. Gunakan Bahasa yang Sopan dan Hormat: Meskipun gaya kasual diperbolehkan dalam artikel ini, surat permohonan itu sendiri harus menggunakan bahasa yang sopan, formal, atau semi-formal, tergantung konteks dan hubungan Anda dengan calon pengisi acara. Hindari singkatan tidak resmi atau bahasa gaul.
  8. Periksa Kembali: Setelah selesai menulis, baca ulang surat Anda. Periksa ejaan, tata bahasa, tanda baca, dan yang paling penting, akurasi semua informasi (nama, gelar, tanggal, waktu, tempat). Minta orang lain untuk membacanya juga jika memungkinkan untuk mendapatkan sudut pandang kedua.
  9. Lampirkan Dokumen Pendukung (Jika Ada): Jika Anda menyebutkan ada lampiran, pastikan dokumennya (misalnya proposal) sudah siap dan relevan. Sebutkan nama lampiran di bagian Lampiran surat.
  10. Kirim Surat: Kirimkan surat melalui medium yang tepat (email, pos, atau serahkan langsung) sesuai dengan kebiasaan calon pengisi acara atau instansinya. Mengirim via email adalah cara yang umum saat ini.

Menyusun surat dengan teliti akan meningkatkan peluang permohonan Anda diterima.

Contoh Surat Permohonan Mengisi Acara

Berikut adalah contoh template surat permohonan mengisi acara yang bisa Anda adaptasi. Ingat, sesuaikan isinya dengan detail acara dan target pengisi acara Anda ya!

[Kop Surat Organisasi/Panitia - Jika Ada]

[Alamat Lengkap Organisasi/Panitia]
[Nomor Telepon] | [Email] | [Website (Jika Ada)]

Nomor: [Nomor Surat]
Lampiran: [Jumlah Lampiran, misal: 1 (satu) berkas proposal] / [–]
Hal: Permohonan Kesediaan sebagai [Narasumber/Pembicara/Pengisi Acara]

[Tempat, Tanggal Surat Dibuat]

Yth. [Nama Lengkap Calon Pengisi Acara beserta Gelar]
[Jabatan/Instansi Calon Pengisi Acara - Jika relevan]
Di tempat

Dengan hormat,

Teriring salam dan doa semoga Bapak/Ibu/Sdr/i senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat.

Kami dari [Nama Organisasi/Panitia] akan menyelenggarakan sebuah acara [Nama Acara Lengkap] dengan tema "[Tema Acara]". Acara ini bertujuan untuk [Jelaskan tujuan acara, misal: meningkatkan pemahaman audiens mengenai topik X, membuka wawasan tentang Y, dll.]. Acara ini rencananya akan diikuti oleh [Sebutkan siapa target audiens, misal: mahasiswa, umum, profesional, dll.].

Melihat rekam jejak dan keahlian Bapak/Ibu/Sdr/i dalam bidang [Sebutkan bidang keahlian yang relevan], kami sangat berkeinginan dan memohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk dapat berkontribusi dalam acara kami sebagai [Peran yang diminta, misal: Narasumber/Pembicara Kunci/Pengisi Sesi].

Adapun acara tersebut insya Allah akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal: [Sebutkan Hari dan Tanggal Acara]
Waktu: Pukul [Waktu Mulai] - [Waktu Selesai] WIB
Tempat: [Sebutkan Nama Tempat Lengkap, misal: Aula Gedung A, Online via Zoom Meeting Link: ...]
Durasi Sesi: Estimasi [Sebutkan Durasi Sesi, misal: 60 menit, termasuk diskusi]

Kami memahami kesibukan Bapak/Ibu/Sdr/i, namun kami sangat berharap Bapak/Ibu/Sdr/i dapat meluangkan waktu untuk hadir dan berbagi ilmu/pengalaman dalam acara kami. Kontribusi Bapak/Ibu/Sdr/i tentu akan sangat berarti bagi kami dan seluruh peserta acara.

[Opsional: Tambahkan bagian terkait fasilitas/fee jika ada. Contoh: Terkait honorarium/transportasi/akomodasi, dapat didiskusikan lebih lanjut atau kami akan menyediakan [Sebutkan fasilitas, misal: transportasi lokal, konsumsi].]

Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara kami, Bapak/Ibu/Sdr/i dapat melihat pada proposal terlampir atau menghubungi kontak person kami di [Nomor Kontak Person] a.n. [Nama Kontak Person].

Besar harapan kami Bapak/Ibu/Sdr/i dapat mengabulkan permohonan kami ini. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i, kami haturkan terima kasih.

Hormat kami,

[Tanda Tangan]

[Nama Lengkap Penanggung Jawab]
[Jabatan dalam Panitia/Organisasi]

[Tembusan - Jika Ada]

Penting: Contoh di atas adalah template umum. Anda perlu menyesuaikannya dengan detail spesifik acara Anda, audiens yang dituju, dan tentunya, gaya bahasa yang paling tepat saat berkomunikasi dengan calon pengisi acara yang bersangkutan.

Tips Membuat Surat Permohonan yang Efektif

Selain struktur yang benar, beberapa tips ini bisa membuat surat permohonan Anda lebih efektif dan menarik:

  • Personalisasi: Jika memungkinkan, sebutkan mengapa beliau yang Anda undang. Apakah karena keahlian spesifiknya, pengalamannya, atau publikasi karyanya? Ini menunjukkan bahwa Anda melakukan riset dan benar-benar menghargai nilai yang bisa beliau berikan. Jangan sampai suratnya terasa seperti copy-paste massal.
  • Jelas dan Ringkas: Langsung ke intinya di bagian permohonan. Hindari basa-basi yang terlalu panjang di awal. Sampaikan semua informasi penting dengan jelas, tapi jangan sampai suratnya terlalu panjang dan membosankan. Usahakan 1-2 halaman saja.
  • Cantumkan Manfaat: Selain detail teknis, coba gambarkan manfaat bagi calon pengisi acara. Mungkin audiensnya adalah target market beliau, atau ini kesempatan bagus untuk networking, atau hanya sekadar berbagi ilmu dan berkontribusi pada masyarakat/komunitas.
  • Beri Batas Waktu Respon (Opsional tapi Dianjurkan): Untuk kelancaran persiapan, Anda bisa dengan sopan meminta calon pengisi acara memberikan konfirmasi kesediaan dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu atau dua minggu setelah surat diterima. Contoh kalimat: “Kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk memberikan konfirmasi kesediaan selambat-lambatnya tanggal [Tanggal Batas Waktu] agar kami dapat melanjutkan persiapan acara.”
  • Sertakan Kontak Person: Pastikan ada nomor telepon atau email yang bisa dihubungi untuk pertanyaan atau diskusi lebih lanjut. Ini menunjukkan bahwa Anda terbuka untuk komunikasi.
  • Perhatikan Waktu Pengiriman: Jangan mengirim surat terlalu mendadak, apalagi untuk narasumber yang jadwalnya padat. Idealnya, kirim surat permohonan jauh-jauh hari sebelum acara (misal, 1-3 bulan sebelumnya, tergantung skala acara dan siapa yang diundang).
  • Tawarkan Diskusi Lebih Lanjut: Di akhir surat, Anda bisa menyebutkan bahwa Anda siap mendiskusikan detail lebih lanjut jika dibutuhkan. Ini memberikan fleksibilitas dan menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu beliau.

Mengikuti tips ini akan membantu surat permohonan Anda tidak hanya lengkap secara formal, tetapi juga persuasif.

Variasi Surat Permohonan Mengisi Acara

Surat permohonan ini bisa sedikit bervariasi tergantung pada siapa yang diundang dan acara seperti apa yang diselenggarakan.

1. Permohonan ke Individu Profesional

Jika Anda mengundang seorang profesional, akademisi, atau pakar, surat Anda akan sangat menekankan pada keahlian dan relevansi beliau dengan topik acara. Pastikan penggunaan gelar dan jabatan sudah tepat.

2. Permohonan ke Perwakilan Instansi/Organisasi

Ketika mengundang perwakilan dari sebuah lembaga (misalnya, Kepala Dinas, Direktur Perusahaan, Ketua Organisasi A), surat biasanya ditujukan kepada jabatan tersebut, bukan nama individunya (meskipun seringkali nama individu juga dicantumkan). Surat ini akan melalui proses birokrasi internal di instansi tersebut, jadi pastikan formatnya sangat formal dan lengkap. Penekanan mungkin juga pada kerja sama antar-lembaga.

3. Permohonan ke Seniman/Musisi/Pengisi Hiburan

Untuk permohonan mengisi acara yang sifatnya hiburan, detail yang disajikan mungkin lebih berfokus pada jenis penampilan yang diharapkan, durasi panggung, kebutuhan teknis (sound system, lighting), dan tentu saja, kesepakatan honorarium dan fasilitas pendukung.

4. Permohonan Online Event

Di era digital, banyak acara diselenggarakan secara online. Surat permohonan untuk acara online juga sama pentingnya. Detail teknis yang perlu dicantumkan adalah platform yang digunakan (Zoom, Google Meet, dll.), durasi sesi online, dan mungkin briefing teknis jika diperlukan.

Apapun variasinya, inti dari surat ini tetap sama: menyampaikan permohonan dengan jelas, sopan, dan memberikan semua informasi yang dibutuhkan calon pengisi acara untuk membuat keputusan.

People discussing event details
Image just for illustration

Fakta Menarik Seputar Surat Formal

Tahukah Anda beberapa hal menarik tentang surat formal seperti ini?

  • Meskipun era digital makin maju, surat formal masih sangat relevan, terutama dalam komunikasi antar-institusi atau dengan tokoh publik. Email formal pun seringkali disusun dengan struktur yang mirip surat tradisional.
  • Di beberapa negara atau budaya, susunan dan pilihan kata dalam surat formal sangat ketat dan mengikuti aturan tertentu yang sudah berlaku turun-temurun.
  • Sebuah surat permohonan yang ditulis dengan baik bisa menjadi awal dari kerja sama jangka panjang, bukan hanya untuk satu acara.

Ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis surat formal atau semi-formal yang baik masih menjadi soft skill yang berharga lho!

Checklist Menulis Surat Permohonan Efektif

Supaya tidak ada yang terlewat, gunakan checklist sederhana ini setelah Anda selesai menulis draf:

No. Item Sudah Ada? Keterangan
1. Kop Surat (Jika Perlu) [Ya/Tidak] Pastikan info lengkap
2. Nomor Surat, Lampiran, Hal [Ya/Tidak] Lengkap dan benar
3. Tanggal Surat [Ya/Tidak] Sesuai tanggal pembuatan
4. Alamat Tujuan Lengkap & Benar [Ya/Tidak] Nama, gelar, jabatan, instansi tepat
5. Salam Pembuka Sopan [Ya/Tidak] Sesuai konteks
6. Perkenalan Diri/Organisasi [Ya/Tidak] Jelas siapa pengirimnya
7. Maksud & Tujuan Surat (Permohonan) [Ya/Tidak] Langsung ke inti
8. Deskripsi Singkat Acara [Ya/Tidak] Nama, tema, tujuan, audiens
9. Detail Teknis Acara (Hari, Tgl, Waktu, Tempat, Durasi) [Ya/Tidak] Akurat dan spesifik
10. Peran yang Diharapkan dari Pengisi Acara [Ya/Tidak] Sebutkan spesifik (narasumber, pembicara, dll.)
11. Penawaran/Fasilitas (Jika Ada) [Ya/Tidak] Jelas dan transparan
12. Harapan & Permohonan Kesediaan [Ya/Tidak] Ungkapkan harapan dengan sopan
13. Batas Waktu Respon (Opsional) [Ya/Tidak] Jika perlu, sampaikan dengan sopan
14. Kontak Person Jelas [Ya/Tidak] Ada nomor/email yang bisa dihubungi
15. Salam Penutup Sopan [Ya/Tidak] Sesuai konteks
16. Nama & Tanda Tangan Penanggung Jawab [Ya/Tidak] Jelas dan sesuai
17. Tembusan (Jika Ada) [Ya/Tidak] Sesuai kebutuhan
18. Tidak Ada Typo/Kesalahan Tata Bahasa [Ya/Tidak] Sudah dicek ulang
19. Bahasa Sopan & Hormat [Ya/Tidak] Sesuai dengan penerima

Menggunakan checklist ini bisa sangat membantu memastikan surat Anda sudah siap dikirim.

Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari

Saat menulis surat permohonan, ada beberapa jebakan umum yang sebaiknya Anda hindari:

  • Informasi Tidak Lengkap: Lupa mencantumkan detail penting seperti waktu pasti atau tempat lengkap. Ini membuat calon pengisi acara sulit memberikan keputusan.
  • Salah Nama/Gelar: Ini terkesan ceroboh dan tidak menghargai. Selalu cek ulang nama lengkap dan gelar dengan benar.
  • Terlalu Memaksa atau Tidak Sopan: Permohonan harus disampaikan dengan hormat, bukan tuntutan.
  • Terlalu Bertele-tele: Buat surat ringkas dan langsung ke poin. Waktu calon pengisi acara berharga.
  • Tidak Ada Kontak Person: Penerima surat mungkin punya pertanyaan klarifikasi. Pastikan ada info kontak yang bisa dihubungi.
  • Mengirim Terlalu Mepet: Ini sangat tidak profesional dan kecil kemungkinan permohonan akan diterima, apalagi jika yang diundang adalah tokoh sibuk.
  • Typo dan Kesalahan Bahasa: Membuat surat terlihat tidak profesional dan kurang meyakinkan. Selalu cek ulang sebelum mengirim.

Menghindari kesalahan-kesalahan ini akan meningkatkan kualitas surat Anda secara signifikan.

Semoga panduan lengkap dan contoh surat permohonan mengisi acara ini membantu Anda menyusun surat yang efektif dan berhasil mendapatkan pengisi acara yang Anda impikan! Ingat, kunci utamanya adalah kejelasan, kelengkapan informasi, kesopanan, dan profesionalisme.

Punya pengalaman atau tips lain dalam membuat surat permohonan mengisi acara? Atau mungkin ada pertanyaan seputar topik ini? Jangan ragu berbagi di kolom komentar di bawah ya!

Posting Komentar