Panduan Lengkap: Bikin & Kirim Surat Lamaran Kerja via Email yang Langsung Dilirik!
Mengirim lamaran kerja via email sudah jadi standar utama di era digital ini. Beda dengan surat fisik, email ini adalah kesan pertama yang dilihat rekruter. Subject line, isi email (body), dan lampiranmu harus on point supaya lamaranmu dilirik, bukan malah terlewatkan begitu saja.
Image just for illustration
Kadang, surat lamaran kerjanya sendiri ada di dalam body email, lho. Jadi, bukan cuma di lampiran. Nah, kita bakal bahas tuntas gimana bikin email lamaran yang efektif, beserta contohnya.
Mengapa Email Lamaran Berbeda?¶
Oke, jadi kenapa sih format email itu beda dari surat fisik? Pertama, rekruter biasanya super sibuk dan cuma punya waktu sedikit banget buat screening awal. Mereka scan cepat email yang masuk. Subject line yang jelas dan isi email yang ringkas tapi informatif itu krusial.
Kalau surat fisik, amplop dan kop suratnya mungkin bisa menarik perhatian. Tapi di email, yang pertama “terlihat” ya subject line dan potongan awal dari body email. Makanya, bagian ini nggak boleh asal-asalan.
Struktur Email Lamaran Kerja yang Efektif¶
Biar nggak bingung, ada beberapa bagian utama dalam email lamaran kerja yang harus kamu perhatikan. Masing-masing punya peran penting dalam menentukan apakah emailmu akan dibaca lebih lanjut atau tidak. Struktur ini mirip surat biasa, tapi disesuaikan untuk format email.
Bagian-bagian utamanya meliputi Subjek Email, Isi Email (Body), dan Lampiran. Setiap bagian ini punya fungsinya masing-masing yang saling melengkapi.
Subjek Email: Kunci Pertama Menarik Perhatian¶
Ini bagian paling penting di awal. Subjek email itu kayak judul berita. Kalau judulnya menarik dan jelas, orang mau klik dan baca. Kalau nggak jelas atau kosong, emailmu bisa langsung masuk spam atau dihapus tanpa dibuka.
Pastikan subjek emailmu jelas, ringkas, dan informatif. Idealnya, sebutkan posisi yang dilamar dan namamu. Kadang, perusahaan minta kode lamaran tertentu; jangan lupa cantumkan juga!
Beberapa contoh subjek email yang bagus:
- Lamaran Kerja - [Nama Posisi] - [Nama Lengkap Anda]
- Aplikasi Posisi [Nama Posisi] - [Nama Lengkap Anda]
- Job Application: [Nama Posisi] ([Nama Lengkap Anda]) - Kode: [Kode Lamaran, jika ada]
- Melamar untuk Posisi [Nama Posisi] - [Nama Lengkap Anda] dari [Sumber Info Lowongan, jika diminta]
Hindari subjek seperti “Lamaran Kerja”, “CV Saya”, atau “Pentiiing!!” ini nggak profesional dan nggak jelas. Rekruter nggak akan tahu ini lamaran untuk posisi apa dan dari siapa tanpa membukanya.
Isi Email (Body Email): Cover Letter Versi Digital¶
Ini dia inti dari lamaranmu kalau surat lamarannya ada di dalam body email. Teks di sini berfungsi sebagai cover letter atau surat pengantar. Tujuannya adalah memperkenalkan dirimu, menyebutkan posisi yang kamu lamar, dan singkatnya menjelaskan mengapa kamu adalah kandidat yang cocok.
Body email ini harus profesional tapi tetap mudah dibaca. Jangan terlalu panjang, tapi juga jangan terlalu singkat sampai nggak ada informasinya. Usahakan paragrafnya ringkas, 3-5 kalimat per paragraf itu ideal.
Bagian-bagian dalam Body Email:
-
Salam Pembuka: Gunakan sapaan formal seperti “Yth. Bapak/Ibu [Nama Rekruter/Hiring Manager]”, atau jika tidak tahu namanya, cukup “Yth. Bapak/Ibu Pimpinan HRD” atau “Yth. Tim Rekrutmen [Nama Perusahaan]”. Hindari sapaan terlalu santai.
-
Paragraf Pembuka: Langsung ke intinya. Sebutkan tujuan emailmu (melamar kerja), posisi yang dilamar, dan dari mana kamu mendapatkan informasi lowongan tersebut. Ini penting supaya rekruter langsung tahu konteksnya.
- Contoh: “Melalui email ini, saya ingin menyampaikan ketertarikan saya untuk melamar posisi [Nama Posisi yang Dilamar] yang diiklankan di [Sebutkan Sumber Lowongan, misal: LinkedIn, website perusahaan, JobStreet, dll.] pada tanggal [Tanggal Iklan Terbit, jika ingat/perlu].”
-
Paragraf Inti (1-2 Paragraf): Di sinilah kamu “menjual” dirimu. Sebutkan kualifikasi, pengalaman, dan keahlian yang paling relevan dengan posisi yang kamu lamar. Jangan hanya mencantumkan daftar, tapi hubungkan dengan kebutuhan perusahaan. Gunakan kata kunci dari deskripsi pekerjaan jika memungkinkan.
- Contoh: “Saya memiliki pengalaman selama [Jumlah Tahun] tahun di bidang [Bidang Relevan] dan mahir dalam [Sebutkan 2-3 Skill Utama yang Relevan, misal: manajemen proyek, analisis data, digital marketing]. Selama bekerja di [Nama Perusahaan Sebelumnya, jika ada], saya berhasil [Sebutkan Prestasi atau Kontribusi Spesifik, misal: meningkatkan efisiensi proses sebesar X%, mencapai target penjualan Y%].” Paragraf ini bisa diperluas kalau kamu punya banyak pengalaman relevan.
-
Paragraf Penutup: Nyatakan kembali ketertarikanmu pada posisi dan perusahaan tersebut. Sebutkan bahwa Curriculum Vitae (CV) dan dokumen pendukung lainnya sudah kamu lampirkan pada email. Tutup dengan menyatakan ketersediaanmu untuk dihubungi atau diundang wawancara.
- Contoh: “Saya sangat antusias dengan kesempatan untuk berkontribusi di [Nama Perusahaan] dan yakin kualifikasi saya sesuai dengan kebutuhan posisi [Nama Posisi]. Sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut, saya telah melampirkan Curriculum Vitae dan dokumen pendukung lainnya. Saya siap untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya dan dapat dihubungi kapan saja.”
-
Salam Penutup: Gunakan salam yang formal dan profesional. Contoh: “Hormat saya,”, “Dengan hormat,”, atau “Terima kasih atas perhatiannya,”.
-
Nama Lengkap dan Kontak: Cantumkan nama lengkapmu di bawah salam penutup. Kamu juga bisa menambahkan nomor telepon atau link profil LinkedIn (pastikan profilmu profesional) di bawah namamu, meskipun detail kontak biasanya sudah ada di CV yang dilampirkan.
Jangan Lupakan Lampiran (Attachments)!¶
Selain body email yang berperan sebagai cover letter, kamu juga perlu melampirkan dokumen penting lainnya. Dokumen wajib yang harus dilampirkan adalah Curriculum Vitae (CV). Dokumen lain seperti portofolio, sertifikat, surat rekomendasi, atau transkrip nilai dilampirkan jika diminta dalam iklan lowongan atau jika sangat relevan dengan posisi yang dilamar.
Tips Penting soal Lampiran:
- Nama File Profesional: Jangan gunakan nama file seperti
CV_baru.pdf,lamaran_final.docx, ataudokumen_penting_saya.pdf. Ganti dengan nama yang jelas dan profesional, sepertiCV_NamaLengkap_PosisiDilamar.pdfatauPortofolio_NamaLengkap.pdf. Ini memudahkan rekruter mengidentifikasi filemu. - Format File: Sebagian besar perusahaan lebih suka file dalam format PDF karena format ini cenderung tampil konsisten di berbagai perangkat dan sulit diubah. Hindari mengirim file dalam format doc/docx (Microsoft Word) kecuali memang diminta, karena format ini bisa berubah tampilannya di perangkat berbeda. Ukuran file juga diperhatikan, usahakan tidak terlalu besar.
- Periksa Ulang: Pastikan file yang kamu lampirkan adalah file yang benar dan isinya sudah terbaru serta tidak ada kesalahan. Buka kembali file tersebut sebelum dikirim.
Contoh Lengkap Body Email Lamaran Kerja¶
Ini dia contoh teks lengkap yang bisa kamu gunakan di body emailmu. Ingat, ini hanya contoh. Kamu harus menyesuaikannya dengan posisimu, pengalamanmu, dan deskripsi pekerjaan yang kamu lamar.
Kepada Yth. Bapak/Ibu [Nama Rekruter/Hiring Manager, jika diketahui. Jika tidak, gunakan Yth. Tim Rekrutmen / Pimpinan HRD]
[Nama Perusahaan]
[Alamat Perusahaan - Opsional, kalau formatnya butuh]
Dengan hormat,
Melalui email ini, saya ingin menyampaikan ketertarikan saya untuk melamar posisi [Nama Posisi yang Dilamar] yang saya temukan informasinya di [Sebutkan Sumber Info Lowongan, misal: LinkedIn, website perusahaan, JobStreet, dll.] pada tanggal [Tanggal Iklan Terbit, jika ingat/perlu]. Berdasarkan deskripsi pekerjaan yang tertera, saya percaya kualifikasi dan pengalaman saya sangat sesuai dengan kebutuhan posisi tersebut.
Saya memiliki pengalaman selama [Jumlah Tahun] tahun di bidang [Bidang Relevan, misal: Digital Marketing] dengan fokus pada [Sebutkan Spesialisasi, misal: SEO dan Content Marketing]. Selama berkarir, saya telah mengembangkan dan mengimplementasikan strategi yang berhasil [Sebutkan Prestasi Kuantitatif, misal: meningkatkan traffic website organik sebesar X% dalam Y bulan]. Saya juga mahir menggunakan berbagai tools [Sebutkan Tools Relevan, misal: Google Analytics, SEMrush, Hubspot] dan memiliki kemampuan dalam [Sebutkan Skill Tambahan yang Relevan, misal: analisis data, penulisan kreatif, public speaking].
Saya antusias dengan visi misi [Nama Perusahaan] dan kesempatan untuk berkontribusi dalam tim yang dinamis. Saya adalah individu yang proaktif, cepat belajar, dan mampu bekerja baik secara mandiri maupun dalam tim. Saya percaya keterampilan dan dedikasi saya akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan Anda.
Sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut, saya telah melampirkan Curriculum Vitae (CV) dan dokumen pendukung lainnya. Saya sangat berharap dapat berdiskusi lebih lanjut mengenai kualifikasi saya dalam sebuah wawancara. Saya dapat dihubungi melalui nomor telepon [Nomor Telepon Anda] atau email ini.
Terima kasih banyak atas waktu dan perhatian Bapak/Ibu. Saya menantikan kabar baik dari Anda.
Hormat saya,
[Nama Lengkap Anda]
[Nomor Telepon Anda (Opsional, jika belum di badan email)]
[Alamat Email Anda]
[Link Profil LinkedIn Anda (Opsional)]
Ingat, sesuaikan bagian-bagian yang ada di dalam kurung siku [] dengan data dirimu dan detail lowongan yang kamu lamar.
Tips Sukses Mengirim Lamaran via Email¶
Supaya email lamaranmu nggak cuma terkirim tapi juga punya peluang besar untuk dilirik, perhatikan beberapa tips ini:
- Baca Teliti Instruksi Lowongan: Beberapa perusahaan punya instruksi spesifik cara melamar via email (misal: format subjek, dokumen yang dilampirkan, ukuran file). Patuhi instruksi ini dengan tepat. Mengabaikan instruksi menunjukkan ketidakhati-hatian.
- Gunakan Alamat Email Profesional: Pakai alamat email yang mencantumkan nama aslimu (misal: namalengkap@email.com). Hindari alamat email yang “alay” atau tidak profesional (misal: gadisimut87@email.com, rajagaming_pro@email.com).
- Proofread Berkali-kali: Kesalahan ketik (typo) atau grammar yang salah bisa membuat kesan pertama buruk. Baca ulang emailmu dengan cermat sebelum mengirim. Minta teman atau keluarga membacakan juga kalau perlu.
- Tailor Email untuk Setiap Lamaran: Jangan pakai satu template email yang sama untuk semua perusahaan. Sesuaikan isi email (terutama paragraf inti) dengan posisi dan perusahaan yang kamu lamar. Sebutkan kenapa kamu tertarik pada perusahaan itu secara spesifik.
- Kirim ke Alamat yang Tepat: Pastikan kamu mengirim email ke alamat email yang benar sesuai informasi lowongan.
- Uji Coba Pengiriman: Kalau kamu ragu, coba kirim email lamaranmu ke alamat emailmu sendiri dulu. Cek apakah tampilannya sudah benar, lampiran sudah terpasang, dan formatnya rapi.
Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari¶
Banyak pelamar melakukan kesalahan sederhana saat mengirim lamaran via email yang sayangnya bisa berakibat fatal. Hindari ini:
- Subjek Email Kosong atau Tidak Jelas: Seperti yang sudah dibilang, ini kesalahan fatal. Rekruter mungkin tidak membuka emailmu sama sekali.
- Mengirim Email ke Banyak Perusahaan Sekaligus (Mass Blast): Menggunakan fitur BCC atau CC untuk mengirim satu email ke puluhan perusahaan menunjukkan ketidakseriusan dan ketidakprofesionalan.
- Tidak Melampirkan Dokumen atau Melampirkan File Salah: Cek dan ricek lampiranmu. Pastikan yang terkirim adalah CV yang benar dan terbaru.
- Nama File Lampiran Tidak Profesional:
asdfghjkl.pdfatauscan_20231231.jpg? Aduh, jangan ya. - Isi Email Terlalu Panjang atau Terlalu Pendek: Terlalu panjang membosankan, terlalu pendek nggak informatif. Cari keseimbangan.
- Menggunakan Bahasa atau Emoji yang Tidak Profesional: Meskipun artikel ini bergaya kasual, email lamaranmu tetap harus profesional. Hindari singkatan SMS, bahasa gaul berlebihan, atau emoji.
- Tidak Menyebutkan Posisi yang Dilamar: Kalau perusahaan membuka banyak lowongan, rekruter bingung kamu melamar posisi apa.
Sedikit Fakta Menarik Soal Email Lamaran¶
Buat nambah wawasan, ini nih beberapa fakta menarik seputar proses lamaran kerja via email:
- Rekruter rata-rata hanya menghabiskan beberapa detik untuk meninjau email dan CV pertama kali. Makanya, kesan pertama itu penting banget!
- Banyak perusahaan menggunakan Applicant Tracking System (ATS), yaitu software yang memindai CV dan email untuk mencari kata kunci relevan dari deskripsi pekerjaan. Jadi, memasukkan kata kunci yang tepat di body email dan CV bisa meningkatkan peluangmu.
- Email yang jelas subjeknya jauh lebih mungkin dibuka dibandingkan email dengan subjek kosong atau tidak jelas.
- Menyebutkan nama rekruter secara personal di salam pembuka (jika kamu tahu namanya) bisa memberikan sentuhan personal yang positif.
Mengirim lamaran via email memang kelihatannya gampang, tapi ada detail-detail yang perlu diperhatikan biar lamaranmu menonjol. Semoga contoh dan tips di atas bisa membantumu ya!
Ada pertanyaan soal membuat email lamaran kerja? Atau mungkin punya tips tambahan? Yuk, share di kolom komentar di bawah!
Posting Komentar