Panduan Lengkap: Bikin Surat Lamaran Kerja Iklan Koran yang Dilirik HRD!

Table of Contents

Contoh Surat Lamaran Kerja Iklan Koran
Image just for illustration

Melamar kerja lewat iklan koran mungkin terdengar agak jadul di era digital ini, tapi percaya atau tidak, metode ini masih digunakan oleh banyak perusahaan, terutama untuk posisi-posisi tertentu atau menjangkau demografi yang lebih luas. Nah, kalau kamu menemukan iklan lowongan di koran yang menarik hati, tentu kamu butuh surat lamaran yang tepat. Surat ini beda tipis dengan surat lamaran biasa, lho. Kamu harus secara spesifik menyebutkan sumber informasimu, yaitu iklan koran tersebut. Ini penting banget biar HRD tahu kamu melamar untuk posisi mana dan dari mana kamu tahu infonya. Selain itu, ini juga menunjukkan kalau kamu teliti membaca iklan sampai habis.

Surat lamaran kerja yang dikirimkan sebagai respons terhadap iklan koran perlu disusun dengan cermat. Tujuannya jelas, kan? Untuk menarik perhatian rekruter agar kamu dipanggil wawancara. Surat lamaran ini ibarat first impression kamu di mata perusahaan. Makanya, setiap detail harus diperhatikan, mulai dari format, isi, sampai pilihan kata. Jangan sampai surat lamamanmu malah bikin rekruter malas baca karena terlihat asal-asalan atau tidak relevan dengan iklan yang mereka pasang. Ingat, kompetisinya bisa jadi lumayan ketat, jadi pastikan suratmu stand out!

Struktur Dasar Surat Lamaran Kerja

Sebelum masuk ke contoh spesifik untuk iklan koran, yuk kita ingat lagi struktur dasar surat lamaran kerja yang baik dan benar. Struktur ini berlaku umum, mau kamu melamar lewat email, pos, atau walk-in. Memahami struktur ini penting banget agar suratmu terlihat profesional dan mudah dibaca. Surat lamaran yang terstruktur rapi akan memberikan kesan bahwa kamu adalah pribadi yang terorganisir dan serius dalam melamar pekerjaan. Ini adalah poin plus di mata rekruter.

Setiap bagian dari surat lamaran punya fungsinya masing-masing dan harus saling melengkapi. Mulai dari informasi kontakmu, detail penerima, sampai isi surat yang menjelaskan kenapa kamu adalah kandidat yang pas. Melewatkan salah satu bagian bisa bikin suratmu terlihat tidak lengkap atau bahkan tidak jelas. Misalnya, kalau kamu lupa mencantumkan nomor telepon, gimana rekruter mau menghubungimu untuk panggilan wawancara? Simpel, kan? Makanya, jangan remehkan struktur ini ya.

Identitas Pengirim dan Tanggal

Bagian paling atas surat adalah identitas kamu sebagai pengirim dan tanggal pembuatan surat. Tulis nama lengkap, alamat lengkap, nomor telepon aktif, dan alamat email profesional. Pastikan semua informasinya akurat dan mudah dihubungi. Jangan pakai alamat email yang aneh-aneh ya, misalnya coolboyz99@yahoo.com. Gunakan nama asli atau kombinasi nama yang terlihat profesional, seperti namakamu.pekerja@email.com. Tanggal pembuatan surat juga penting untuk dokumentasi, baik bagi kamu maupun perusahaan.

Contoh:

Nama Lengkap Anda
Alamat Lengkap Anda
Nomor Telepon Anda
Alamat Email Anda

[Tanggal Surat Dibuat, format: Kota, Tanggal Bulan Tahun]
Contoh: Jakarta, 25 Mei 2024

Bagian ini sering dianggap sepele, padahal ini adalah informasi kontak utama kamu. Pastikan tidak ada typo sama sekali di bagian ini. Salah satu angka di nomor telepon atau salah satu huruf di alamat email bisa membuat rekruter gagal menghubungi kamu. Double check, triple check! Gunakan format penulisan tanggal yang standar dan mudah dibaca, seperti format yang dicontohkan di atas. Hindari penulisan tanggal yang terlalu singkat atau membingungkan.

Detail Penerima Lamaran

Setelah identitas pengirim dan tanggal, selanjutnya adalah detail penerima surat. Idealnya, kamu menulis nama penerima, jabatannya, dan alamat perusahaan. Namun, kalau kamu melamar berdasarkan iklan koran, seringkali nama penerimanya tidak disebutkan, atau hanya disebutkan “HRD Manager” atau “Pimpinan Perusahaan”. Jangan khawatir, tulis saja apa adanya sesuai informasi di iklan. Jika hanya PO BOX yang tersedia, tulis alamat PO BOX tersebut. Yang penting, jelas siapa atau ke mana surat ini ditujukan.

Contoh (jika nama spesifik tidak ada):

Yth. Bapak/Ibu Pimpinan/HRD Manager [Nama Perusahaan jika ada]
[Alamat Lengkap Perusahaan jika ada]
Atau jika hanya PO BOX:
Yth. [Jabatan/Kode yang disebutkan di iklan, misal: HRD Manager]
PO BOX [Nomor PO BOX]
[Kota Tujuan]

Menyebutkan nama penerima secara spesifik (jika tahu) bisa memberikan nilai tambah karena menunjukkan bahwa kamu sudah melakukan riset kecil tentang perusahaan tersebut. Namun, jika memang tidak ada informasi spesifik di iklan, menggunakan sapaan umum seperti “Bapak/Ibu Pimpinan” atau “HRD Manager” sudah cukup kok. Yang penting, pastikan alamat yang kamu tulis benar-benar sesuai dengan petunjuk di iklan koran tersebut. Salah alamat, suratmu nggak akan sampai!

Salam Pembuka

Salam pembuka adalah awalan sebelum masuk ke isi surat. Gunakan salam yang formal namun umum, seperti “Dengan hormat,”. Salam ini menunjukkan kesopanan dan profesionalisme. Hindari salam yang terlalu santai atau tidak resmi. Salam pembuka ini standar digunakan dalam surat-surat resmi atau bisnis, termasuk surat lamaran kerja. Ini adalah bagian kecil namun penting dalam membangun kesan profesional di awal suratmu.

Contoh:

Dengan hormat,

Meskipun terlihat sepele, salam pembuka ini adalah bagian dari etiket dalam korespondensi formal. Menggunakannya secara tepat akan membuat suratmu terlihat lebih rapi dan memenuhi kaidah penulisan surat resmi. Setelah salam pembuka, ikuti dengan koma, dan kemudian langsung masuk ke paragraf pembuka tanpa jeda baris yang terlalu jauh.

Paragraf Pembuka: Kunci Referensi Iklan

Nah, ini dia bagian paling krusial untuk surat lamaran yang berasal dari iklan koran. Di paragraf pembuka ini, kamu wajib menyebutkan bahwa kamu mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dari iklan yang dimuat di koran mana, tanggal berapa, dan untuk posisi apa. Ini adalah poin utama yang membedakan surat lamaran ini dengan yang lain. Menyebutkan sumber iklan secara spesifik menunjukkan bahwa kamu merespons lowongan yang memang sedang dibuka oleh perusahaan tersebut.

Contoh:

Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan yang dimuat di surat kabar [Nama Koran, contoh: Kompas] pada tanggal [Tanggal Iklan Terbit, contoh: 12 Mei 2024] untuk posisi [Nama Posisi yang Dilamar, contoh: Staff Administrasi], dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini bermaksud mengajukan lamaran untuk mengisi posisi tersebut.

Paragraf pembuka ini harus ringkas, padat, dan langsung to the point. Pastikan kamu mencantumkan semua detail penting: nama koran, tanggal terbit, dan posisi yang dilamar. Jika iklan mencantumkan kode tertentu untuk posisi tersebut, jangan lupa sebutkan juga kode tersebut, biasanya di dalam kurung setelah nama posisi atau sesuai instruksi di iklan. Ini membantu rekruter mengidentifikasi lamaranmu dengan cepat dan tepat sesuai dengan iklan yang mereka pasang. Kelalaian di bagian ini bisa berakibat fatal, suratmu mungkin tidak sampai ke bagian yang tepat.

Paragraf Isi: Jualan Skill dan Pengalaman

Di bagian ini, kamu mulai “menjual” diri. Jelaskan kualifikasi, pengalaman kerja, keterampilan (baik hard skill maupun soft skill), dan pendidikan yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Fokus pada hal-hal yang paling menonjol dan sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam iklan. Jangan hanya copy-paste dari CV, tapi rangkum dan sesuaikan agar relevan dengan posisi spesifik ini. Gunakan bahasa yang meyakinkan namun tetap jujur.

Contoh:

Saya adalah lulusan [Nama Institusi Pendidikan] jurusan [Nama Jurusan] dengan [IPK jika di atas 3.00]. Saya memiliki pengalaman kerja selama [Jumlah Tahun] tahun sebagai [Nama Posisi Sebelumnya] di [Nama Perusahaan Sebelumnya]. Selama bekerja, saya terbiasa menangani [Sebutkan tugas-tugas relevan, contoh: laporan keuangan harian, administrasi dokumen, korespondensi email]. Saya menguasai [Sebutkan software/skill relevan, contoh: Microsoft Office (Word, Excel, PowerPoint) dengan baik, sistem filing elektronik, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik]. Saya adalah individu yang [Sebutkan sifat positif, contoh: pekerja keras, teliti, mampu bekerja dalam tim maupun mandiri, dan cepat beradaptasi].

Penting banget untuk membaca kembali persyaratan di iklan koran dan memastikan kamu menyoroti kualifikasi yang mereka cari di paragraf ini. Jangan ragu menyebutkan pencapaian (kalau ada) yang relevan, misalnya “berhasil merampingkan proses administrasi sehingga menghemat waktu 15%” (meskipun ini lebih sering di CV, bisa disinggung singkat jika sangat impresif dan relevan). Ingat, paragraf ini adalah kesempatanmu meyakinkan perusahaan bahwa kamu memiliki apa yang mereka butuhkan.

Paragraf Penutup: Harapan dan Tindak Lanjut

Bagian penutup berisi harapan kamu untuk bisa bergabung dengan perusahaan tersebut dan menyatakan kesediaanmu untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya, seperti wawancara. Ucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian yang diberikan. Paragraf ini juga menjadi call to action tersirat agar rekruter mempertimbangkan lamaranmu untuk tahap berikutnya. Akhiri dengan nada positif dan profesional.

Contoh:

Besar harapan saya untuk dapat diberikan kesempatan mengikuti tahap seleksi selanjutnya, termasuk wawancara, untuk menjelaskan lebih detail mengenai kualifikasi saya. Sebagai bahan pertimbangan, bersama surat ini saya lampirkan Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) dan dokumen pendukung lainnya. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Pastikan kalimat penutupmu sopan dan profesional. Menyebutkan lampiran di paragraf ini membantu rekruter mengetahui dokumen apa saja yang mereka terima bersamamu suratmu. Mengucapkan terima kasih adalah bentuk penghargaan atas waktu yang sudah diluangkan rekruter untuk membaca surat lamaranmu.

Salam Penutup, Tanda Tangan, dan Lampiran

Setelah paragraf penutup, berikan salam penutup. Gunakan salam yang formal, seperti “Hormat saya,” atau “Dengan hormat,” (meskipun “Hormat saya” lebih umum). Kemudian, bubuhkan tanda tangan di atas nama lengkapmu. Di bawah nama lengkap, tulis daftar lampiran yang kamu sertakan bersama surat lamaran. Susun lampiran dalam bentuk daftar poin-poin agar mudah dibaca. Pastikan dokumen yang kamu sebutkan di daftar lampiran benar-benar ada di dalam amplop!

Contoh:

Hormat saya,

(Tanda Tangan)

Nama Lengkap Anda

Lampiran:
1. Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae)
2. Fotokopi Ijazah Terakhir
3. Fotokopi Transkrip Nilai
4. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)
5. Pas Foto Terbaru ukuran [ukuran, misal: 4x6]
6. Sertifikat Pendukung (jika ada, sebutkan yang relevan)

Menyebutkan daftar lampiran di surat lamaran sangat membantu rekruter dalam mengecek kelengkapan dokumen yang kamu kirim. Mereka bisa langsung melihat apakah semua dokumen yang diminta (jika iklan menyebutkan dokumen spesifik) atau dokumen standar sudah kamu lampirkan. Pastikan urutan lampiran di daftar sesuai dengan urutan fisik dokumen di dalam amplop (jika dikirim hard copy).

Contoh Surat Lamaran Kerja Lengkap

Yuk, kita gabungkan semua struktur di atas menjadi satu contoh surat lamaran kerja lengkap berdasarkan iklan koran. Kita akan pakai skenario iklan fiktif ya.

Misalkan ada iklan di koran Radar Jaya, tanggal 20 Mei 2024, mencari Staff Keuangan untuk PT Sumber Makmur Abadi, dengan kualifikasi minimal S1 Akuntansi, pengalaman minimal 2 tahun di bidang serupa, menguasai software akuntansi (sebutkan nama software jika ada di iklan), dan mampu membuat laporan keuangan. Kirim lamaran dan CV ke alamat perusahaan: Jl. Merdeka No. 10, Bandung.

Berikut contoh surat lamarannya:

Nama Lengkap Pelamar
Jalan Maju Mundur No. 5
Kota Bandung 40123
Nomor Telepon Pelamar
Email Pelamar

Bandung, 25 Mei 2024

Yth. Bapak/Ibu Pimpinan
PT Sumber Makmur Abadi
Jalan Merdeka No. 10
Bandung 40111

Dengan hormat,

Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan yang dimuat di surat kabar Radar Jaya pada tanggal 20 Mei 2024 untuk posisi Staff Keuangan, dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini bermaksud mengajukan lamaran untuk mengisi posisi tersebut.

Saya adalah lulusan S1 Akuntansi dari Universitas [Nama Universitas] dengan IPK [IPK Anda, contoh: 3.55]. Saya memiliki pengalaman kerja selama 3 tahun sebagai Staff Akuntansi di PT Harapan Baru. Selama bekerja, saya bertanggung jawab dalam menyusun laporan keuangan bulanan, melakukan rekonsiliasi bank, mengelola faktur supplier, serta membantu dalam proses audit internal. Saya terampil menggunakan software akuntansi [Sebutkan nama software jika sesuai dengan iklan atau yang umum, contoh: Accurate dan MYOB], serta menguasai Microsoft Excel untuk analisis data keuangan. Saya adalah pribadi yang teliti, jujur, dan mampu bekerja di bawah tekanan serta memiliki inisiatif yang tinggi.

Saya sangat tertarik dengan kesempatan untuk bergabung dengan PT Sumber Makmur Abadi karena [Sebutkan alasan, contoh: reputasi perusahaan yang baik di industri atau nilai-nilai perusahaan yang sejalan dengan Anda]. Saya yakin pengalaman dan kualifikasi yang saya miliki sangat relevan dan dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.

Besar harapan saya untuk dapat diberikan kesempatan mengikuti tahap seleksi selanjutnya, termasuk wawancara, untuk menjelaskan lebih detail mengenai kualifikasi dan potensi saya. Sebagai bahan pertimbangan, bersama surat ini saya lampirkan Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) dan dokumen pendukung lainnya. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(Tanda Tangan)

Nama Lengkap Pelamar

Lampiran:
1. Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae)
2. Fotokopi Ijazah Terakhir
3. Fotokopi Transkrip Nilai
4. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)
5. Pas Foto Terbaru ukuran 4x6
6. Sertifikat Pelatihan Akuntansi (jika ada)
7. Surat Keterangan Kerja dari perusahaan sebelumnya

Contoh di atas mencakup semua elemen yang dibahas sebelumnya dan spesifik merujuk pada iklan koran. Pastikan kamu menyesuaikan detail seperti nama koran, tanggal, nama perusahaan, posisi, dan kualifikasi sesuai dengan iklan yang kamu lihat dan data diri kamu sendiri ya.

Tips Sukses Menulis Surat Lamaran Iklan Koran

Menulis surat lamaran memang gampang-gampang susah. Biar surat lamaranmu makin oke dan punya peluang lebih besar untuk dilirik, perhatikan beberapa tips berikut:

1. Baca Iklan dengan Sangat Teliti

Ini penting banget. Iklan koran seringkali padat informasi dan bisa jadi ada instruksi khusus yang harus kamu ikuti, misalnya “tulis kode ADMIN di sudut kiri atas amplop” atau “lampirkan pas foto terbaru 3x4”. Jangan sampai ada detail yang terlewat. Catat semua persyaratan dan instruksi agar tidak ada yang kelupaan saat menyusun surat dan melengkapi lampiran. Kelalaian kecil seperti tidak menulis kode yang diminta bisa membuat lamaranmu tidak diproses.

2. Sesuaikan Isi Surat dengan Persyaratan di Iklan

Jangan gunakan surat lamaran generik yang sama untuk semua lamaran. Meskipun strukturnya mirip, isi paragraf penjelas tentang kualifikasimu harus disesuaikan dengan persyaratan di iklan. Jika iklan butuh seseorang yang menguasai software X, pastikan kamu menyebutkan bahwa kamu menguasai software X (jika memang benar). Ini menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang match dengan kriteria mereka.

3. Jaga Format dan Kebersihan (untuk Hard Copy)

Kalau kamu diminta mengirimkan surat lamaran via pos (hard copy), pastikan suratmu diketik rapi (jangan tulis tangan kecuali diminta!), dicetak di kertas berkualitas baik, dan tidak ada coretan atau noda. Masukkan ke dalam amplop yang sesuai dan tulis alamat pengirim serta penerima dengan jelas. Kesan pertama bukan hanya dari isi surat, tapi juga dari tampilan fisiknya. Surat yang rapi dan bersih menunjukkan profesionalisme.

4. Gunakan Bahasa yang Formal dan Profesional

Meskipun gaya penulisan artikel ini casual, isi surat lamaran harus tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baku, formal, dan profesional. Hindari penggunaan singkatan, bahasa gaul, atau emotikon. Gunakan kosakata yang tepat dan susun kalimat yang efektif. Perhatikan penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan ejaan.

5. Periksa Ulang (Proofread!)

Setelah selesai menulis, baca kembali surat lamaranmu dari awal sampai akhir. Cari typo (salah ketik), kesalahan tata bahasa, atau kalimat yang kurang jelas. Minta teman atau keluarga untuk membacanya juga jika memungkinkan. Mata orang lain seringkali bisa menemukan kesalahan yang terlewat oleh mata kita sendiri. Surat lamaran bebas typo menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang teliti.

6. Lampirkan Dokumen yang Diminta

Pastikan semua dokumen yang diminta di iklan koran (atau dokumen standar seperti CV, ijazah, transkrip, KTP, pas foto) sudah kamu lampirkan. Buat daftar lampiran di surat dan pastikan isinya sesuai dengan dokumen fisik yang kamu masukkan ke dalam amplop. Susun dokumen di dalam amplop dengan rapi sesuai urutan di daftar lampiran.

7. Pertimbangkan Pengiriman Tepat Waktu

Iklan koran seringkali memiliki batas waktu pengiriman lamaran. Pastikan kamu mengirimkan surat lamaranmu jauh-jauh hari sebelum batas waktu berakhir. Jangan menunggu sampai mepet. Kalau kamu mengirimkan via pos, perhitungkan waktu tempuh pengiriman.

Fakta Menarik: Kenapa Iklan Koran Masih Ada?

Di tengah gempuran job portal online, LinkedIn, dan media sosial, mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa sih perusahaan masih pasang iklan lowongan di koran? Ternyata ada beberapa alasan menarik lho:

  1. Menjangkau Demografi Tertentu: Tidak semua orang (terutama generasi yang lebih tua atau di daerah yang akses internetnya terbatas) aktif mencari kerja di platform online. Koran masih dibaca oleh segelompok orang yang mungkin tidak terjangkau oleh iklan online.
  2. Posisi Spesifik: Beberapa jenis pekerjaan, seperti pekerjaan lokal, pekerjaan di sektor manufaktur atau konstruksi, atau posisi yang tidak membutuhkan skill digital tinggi, mungkin masih efektif direkrut via iklan koran.
  3. Biaya (Kadang Lebih Murah): Untuk iklan massal di media lokal, terkadang biaya pasang iklan di koran bisa lebih terjangkau dibandingkan iklan digital yang targeted.
  4. Tradisi Perusahaan: Beberapa perusahaan, terutama yang sudah lama berdiri atau beroperasi di daerah tertentu, mungkin masih mempertahankan metode rekrutmen ini sebagai bagian dari tradisi atau karena mereka merasa efektif.
  5. Anonimitas Awal: Terkadang, perusahaan ingin merahasiakan identitas mereka di tahap awal rekrutmen untuk menghindari banjir lamaran yang tidak sesuai atau agar pesaing tidak tahu mereka sedang merekrut. Iklan koran seringkali menggunakan kode atau alamat PO BOX, bukan nama perusahaan secara langsung.

Nah, jadi jangan heran kalau masih ada iklan lowongan di koran. Ini artinya, bagi para pencari kerja, koran masih bisa menjadi salah satu sumber informasi lowongan yang patut kamu cek.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Saat melamar kerja via iklan koran, ada beberapa jebakan yang seringkali tidak disadari oleh pelamar. Menghindari kesalahan ini bisa meningkatkan peluangmu lho.

  1. Tidak Menyebutkan Sumber Iklan: Ini kesalahan paling fatal. Seperti yang sudah dibahas, wajib menyebutkan nama koran, tanggal terbit, dan posisi yang dilamar di paragraf pembuka. Kalau tidak, rekruter mungkin bingung kamu melamar untuk posisi apa dan darimana.
  2. Mengabaikan Persyaratan Iklan: Iklan koran biasanya mencantumkan persyaratan minimal (pendidikan, pengalaman, usia, skill). Jangan melamar kalau kamu jelas-jelas tidak memenuhi persyaratan utamanya. Ini hanya buang-buang waktu dan biaya (kalau kirim pos). Pastikan kualifikasimu match dengan apa yang dicari.
  3. Surat Lamaran yang Sama untuk Semua Lowongan: Ini menunjukkan kemalasan. Setiap lowongan dan perusahaan itu unik. Selalu tailor (sesuaikan) isi surat lamaranmu, terutama di bagian yang menjelaskan kualifikasi dan kenapa kamu tertarik dengan posisi tersebut di perusahaan itu.
  4. Typo dan Kesalahan Tata Bahasa: Kesalahan kecil ini bisa memberikan kesan bahwa kamu ceroboh dan tidak teliti. Rekruter mungkin berpikir, kalau menulis surat lamaran saja tidak teliti, apalagi saat bekerja nanti?
  5. Tidak Melampirkan Dokumen yang Diminta: Jika iklan secara spesifik meminta dokumen tertentu, pastikan kamu melampirkannya. Jangan sampai ada yang kurang. Cek kembali daftar lampiranmu sebelum mengirim.
  6. Mengirimkan Dokumen yang Tidak Relevan: Hindari melampirkan terlalu banyak dokumen yang tidak diminta atau tidak relevan dengan posisi yang dilamar. Kirimkan hanya yang penting dan diminta.

Mempelajari contoh surat lamaran kerja iklan koran dan memahami strukturnya adalah langkah awal yang baik. Tapi ingat, kunci suksesnya adalah menyesuaikan contoh tersebut dengan data diri dan kualifikasimu, serta memastikan semua instruksi di iklan koran diikuti dengan cermat.

Rangkuman Struktur dalam Tabel

Untuk memudahkan, berikut adalah rangkuman struktur surat lamaran kerja dari iklan koran dalam bentuk tabel:

Bagian Surat Deskripsi Poin Kunci untuk Iklan Koran
Identitas Pengirim Nama, alamat, kontak Anda. Pastikan lengkap dan akurat.
Tanggal Tanggal surat dibuat. Tulis dengan format standar.
Detail Penerima Nama/Jabatan penerima, alamat perusahaan/PO BOX. Tulis sesuai informasi di iklan (PO BOX/Nama Perusahaan).
Salam Pembuka Sapaan formal (Contoh: Dengan hormat,). Standar.
Paragraf Pembuka Menyatakan maksud melamar. WAJIB sebutkan sumber: Nama Koran, Tanggal Iklan, Posisi.
Paragraf Isi Menjelaskan kualifikasi, pengalaman, skill relevan. Sesuaikan dengan persyaratan spesifik di iklan.
Paragraf Penutup Harapan wawancara, menyebutkan lampiran, terima kasih. Sebutkan bahwa CV dan dokumen terlampir.
Salam Penutup Penutup formal (Contoh: Hormat saya,). Standar.
Tanda Tangan Tanda tangan Anda. Penting untuk hard copy.
Nama Terang Nama lengkap Anda di bawah tanda tangan. Jelas dibaca.
Lampiran Daftar dokumen yang disertakan. Pastikan sesuai dengan dokumen yang dikirimkan.

Tabel ini bisa jadi panduan cepat saat kamu menyusun surat lamaranmu. Pastikan semua kolom terisi dengan benar ya!

Menulis surat lamaran kerja berdasarkan iklan koran memang butuh perhatian khusus, terutama dalam hal menyebutkan sumber iklan dan menyesuaikan kualifikasi dengan persyaratan yang ada. Dengan mengikuti panduan dan contoh di atas, kamu bisa membuat surat lamaran yang profesional, informatif, dan berpeluang besar untuk dilirik oleh rekruter. Jangan malas membaca iklan koran sampai detail terkecil dan selalu proofread sebelum mengirimkannya.

Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu yang sedang berburu kerja lewat iklan koran! Ada pertanyaan atau pengalaman menarik saat melamar via iklan koran? Yuk, share di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar