Panduan Lengkap Contoh Surat Kuasa Lantik Pegawai untuk Urusan LHDN: Mudah & Cepat!

Table of Contents

Dalam menjalankan operasional, seringkali pemilik atau direktur syarikat (perusahaan) tidak bisa hadir sendiri mengurus semua hal, termasuk urusan perpajakan dengan Lembaga Hasil Dalam Negeri (LHDN) Malaysia. Nah, di sinilah surat kuasa (power of attorney) jadi sangat penting. Surat ini adalah dokumen sah yang memberikan hak kepada orang lain, dalam hal ini pegawai syarikat, untuk bertindak atas nama syarikat untuk urusan spesifik di LHDN.

Mengapa perlu melantik pegawai? Jawabannya simpel: efisiensi dan spesialisasi. Pegawai yang ditunjuk biasanya punya pemahaman yang lebih baik tentang urusan internal syarikat atau bahkan memang bertanggung jawab mengurus bagian keuangan/pajak. Dengan surat kuasa, mereka bisa berinteraksi langsung dengan LHDN tanpa perlu kehadiran pemilik syarikat setiap saat. Ini menghemat waktu dan tenaga, serta memastikan urusan pajak syarikat berjalan lancar.

Memahami Dasar Surat Kuasa Untuk LHDN

Surat kuasa adalah instrumen hukum yang diakui. Di Malaysia, konsep ini mirip dengan di banyak negara lain, di mana satu pihak (Pemberi Kuasa - Principal) memberikan wewenang kepada pihak lain (Penerima Kuasa - Agent) untuk melakukan tindakan tertentu atas nama Principal. Dalam konteks ini, syarikat adalah Principal dan pegawai yang ditunjuk adalah Agent.

Tujuan utama surat kuasa ini adalah legitimasi. Saat pegawai datang ke LHDN mewakili syarikat, mereka perlu bukti tertulis bahwa mereka memang diberi wewenang untuk itu. Tanpa surat kuasa yang sah, pihak LHDN kemungkinan besar tidak akan melayani atau mengakui urusan yang dilakukan pegawai tersebut, karena dikhawatirkan tidak sah atau tidak mewakili kehendak syarikat yang sebenarnya.

Peran LHDN Dalam Proses Ini

LHDN sebagai badan pengumpul cukai negara punya prosedur ketat terkait siapa yang berhak mewakili syarikat. Mereka butuh jaminan bahwa orang yang berhadapan dengan mereka benar-benar punya hak untuk mengakses informasi rahasia syarikat, membuat keputusan terkait pajak, atau menyerahkan dokumen penting. Surat kuasa menjadi alat verifikasi yang penting bagi LHDN.

Mereka akan memeriksa keabsahan surat kuasa, termasuk siapa yang menandatangani dari pihak syarikat (apakah memang punya wewenang, misalnya direktur), identitas pegawai yang ditunjuk, dan yang paling krusial, ruang lingkup wewenang yang diberikan. Jadi, membuat surat kuasa ini tidak bisa sembarangan, harus jelas dan memenuhi persyaratan LHDN (meskipun LHDN tidak punya format baku spesifik untuk semua jenis surat kuasa, prinsip dasarnya tetap sama).

Surat Kuasa Syarikat LHDN
Image just for illustration

Komponen Kunci Dalam Contoh Surat Kuasa

Sebuah surat kuasa yang baik dan diterima oleh LHDN harus mencakup beberapa informasi esensial. Ini ibarat “resep” agar surat tersebut punya kekuatan hukum dan fungsionalitas yang diperlukan. Tanpa komponen ini, surat kuasa bisa dianggap tidak lengkap atau bahkan tidak sah.

Mari kita bedah satu per satu bagian penting yang harus ada dalam contoh surat kuasa melantik pegawai mewakili syarikat di LHDN:

1. Identitas Penuh Pemberi Kuasa (Syarikat)

Ini adalah bagian paling awal yang mengenalkan siapa yang memberikan kuasa. Informasi yang harus dicantumkan meliputi:

  • Nama Penuh Syarikat (sesuai pendaftaran)
  • Nomor Pendaftaran Syarikat (seperti SSM number)
  • Alamat Penuh Syarikat (alamat berdaftar)
  • Nomor Telefon dan Email Syarikat

Detail ini penting agar LHDN tahu syarikat mana yang memberikan kuasa. Kesalahan penulisan nama atau nomor pendaftaran bisa menyebabkan penolakan. Pastikan data ini up-to-date dan sesuai dengan rekod di LHDN.

2. Identitas Penuh Penerima Kuasa (Pegawai)

Ini adalah informasi mengenai pegawai yang diberi wewenang. Detail ini harus sangat akurat:

  • Nama Penuh Pegawai (sesuai kartu identitas)
  • Nomor Kad Pengenalan (NRIC) atau Passport (jika bukan warganegara)
  • Nomor Staf/Jabatan (opsional, tapi bisa membantu identifikasi internal)
  • Posisi/Jabatan Pegawai di Syarikat
  • Alamat Tempat Tinggal Pegawai (opsional, tapi kadang diminta)
  • Nomor Telefon dan Email Pegawai

LHDN perlu memastikan bahwa orang yang hadir memang individu yang disebutkan dalam surat kuasa. Mereka mungkin akan meminta kartu identitas pegawai untuk verifikasi. Nama dan NRIC adalah yang paling krusial di sini.

3. Pernyataan Pemberian Kuasa

Ini adalah inti dari surat kuasa, di mana syarikat secara jelas menyatakan memberikan kuasa kepada pegawai tersebut. Frasa seperti “Dengan ini memberikan kuasa penuh kepada…” atau “Dengan ini melantik… sebagai wakil kami…” biasanya digunakan di bagian ini.

Penting untuk menyebutkan bahwa kuasa ini diberikan secara sah dan dengan penuh kesadaran dari pihak syarikat. Ini menunjukkan bahwa pemberian kuasa ini bukanlah paksaan atau kesalahan, melainkan keputusan yang disengaja oleh pihak yang berwenang di syarikat. Bahasa yang digunakan harus lugas dan tidak ambigu.

4. Ruang Lingkup Kuasa (Spesifik!)

Bagian ini MESTI sangat jelas. Ini adalah daftar tindakan spesifik apa saja yang BISA dilakukan oleh pegawai tersebut atas nama syarikat di LHDN. Jangan terlalu umum jika tidak perlu, atau terlalu sempit sehingga tidak efektif. Contoh ruang lingkup meliputi:

  • Mengambil borang/dokumen dari LHDN.
  • Menyerahkan borang cukai atau dokumen lain ke LHDN.
  • Membuat pertanyaan atau klarifikasi terkait status cukai syarikat.
  • Mengurus pendaftaran cukai syarikat atau cawangan baru.
  • Menerima notis atau surat dari LHDN.
  • Menghadiri pertemuan dengan pegawai LHDN terkait urusan syarikat.
  • Mengambil resit pembayaran cukai.
  • Mengurus permohonan refund atau insentif cukai.

Sangat penting untuk mencantumkan “No. Cukai Syarikat” atau Nomor Fail Cukai Syarikat yang relevan. Ini memastikan kuasa tersebut hanya berlaku untuk fail cukai syarikat yang bersangkutan. Semakin spesifik ruang lingkupnya, semakin kecil risiko penyalahgunaan kuasa atau kebingungan pihak LHDN.

Dokumen Cukai Syarikat
Image just for illustration

5. Jangka Waktu Kuasa (Opsional Tapi Disarankan)

Meskipun tidak selalu wajib, menentukan jangka waktu berlakunya surat kuasa sangat disarankan. Ini bisa berupa tanggal luput spesifik (misalnya, berlaku hingga 31 Disember 2024) atau hanya berlaku untuk urusan tertentu saja (misalnya, berlaku hanya untuk penyerahan Borang C bagi Tahun Taksiran 2023).

Jika tidak ada jangka waktu, secara hukum kuasa ini bisa tetap berlaku sampai dicabut secara resmi oleh syarikat atau sampai tujuan pemberian kuasa tercapai (jika spesifik). Namun, menentukan tanggal luput memberikan kontrol lebih dan menghindari situasi di mana pegawai yang sudah tidak bekerja lagi masih memegang surat kuasa yang aktif.

6. Tanggal dan Tempat Pembuatan Surat

Cantumkan tanggal surat kuasa ini dibuat dan di mana (kota/lokasi). Ini penting sebagai referensi kapan surat ini mulai berlaku (kecuali ditentukan lain di bagian jangka waktu).

7. Tanda Tangan Pihak Berwenang Syarikat dan Penerima Kuasa

Surat kuasa harus ditandatangani oleh pihak yang memang berwenang mewakili syarikat, biasanya Direktur, Pengurus Besar, atau individu lain yang memiliki otoritas sesuai Memorandum & Articles of Association (M&A) syarikat. Nama dan jabatan penanda tangan harus jelas tercetak di bawah tandatangan.

Penerima kuasa (pegawai) juga biasanya diminta menandatangani sebagai tanda penerimaan kuasa tersebut. Ini menunjukkan bahwa pegawai tersebut menyetujui untuk mengemban amanah tersebut.

8. Saksi (Opsional Tapi Bisa Meningkatkan Kekuatan)

Menghadirkan saksi saat penandatanganan bisa memberikan kekuatan tambahan pada surat kuasa. Saksi biasanya adalah orang yang melihat proses penandatanganan oleh kedua belah pihak. Identitas saksi (nama penuh, NRIC, tandatangan) perlu dicantumkan.

9. Cop Mohor Syarikat (Company Seal/Stamp)

Ini adalah bukti resmi bahwa surat kuasa ini memang dikeluarkan oleh syarikat. Cop mohor syarikat (jika ada) wajib dibubuhkan pada surat kuasa. Ini adalah salah satu elemen yang sangat diperhatikan oleh LHDN untuk memverifikasi keabsahan dokumen syarikat.

10. Lampiran (Jika Ada)

Jika ada dokumen pendukung yang perlu dilampirkan (misalnya, salinan NRIC penerima kuasa, salinan SSM syarikat), sebutkan dalam surat kuasa bahwa dokumen tersebut terlampir. Ini membantu pihak LHDN saat melakukan verifikasi.

Struktur Contoh Surat Kuasa (Bukan Template Penuh)

Oke, sekarang mari kita susun kerangka bagaimana contoh surat kuasa ini akan terlihat. Ingat, ini bukan template yang siap diisi sepenuhnya, tapi panduan struktur yang bisa Anda kembangkan sesuai kebutuhan syarikat Anda.

SURAT KUASA

Yang bertandatangan di bawah ini:

1.  Nama Syarikat: [Nama Penuh Syarikat Anda]
    No. Pendaftaran Syarikat: [Nomor SSM Anda]
    Alamat: [Alamat Penuh Syarikat Anda]
    (Selanjutnya disebut sebagai "Pemberi Kuasa")

    Dengan ini memberikan kuasa penuh kepada:

2.  Nama: [Nama Penuh Pegawai]
    No. Kad Pengenalan: [Nomor NRIC Pegawai]
    Jawatan: [Jawatan Pegawai di Syarikat]
    (Selanjutnya disebut sebagai "Penerima Kuasa")

Untuk mewakili Pemberi Kuasa dalam urusan-urusan berikut dengan Lembaga Hasil Dalam Negeri (LHDN) Malaysia:

[LISTKAN RUANG LINGKUP KUASA SECARA SPESIFIK]
-   [Contoh: Mengambil dan menyerahkan Borang C Tahun Taksiran 20XX]
-   [Contoh: Mengambil dan menyerahkan dokumen sokongan terkait audit fail cukai No. LHDN XXXXXXX]
-   [Contoh: Membuat pertanyaan lisan terkait status pembayaran cukai syarikat No. LHDN XXXXXXX]
-   [Tambahkan poin-poin spesifik lainnya sesuai kebutuhan]

Nomor Fail Cukai Syarikat yang relevan: [Nomor Fail Cukai Syarikat di LHDN]

Kuasa ini [Pilih salah satu: berlaku sejak tanggal surat ini atau berlaku mulai tanggal XX/XX/XXXX hingga tanggal XX/XX/XXXX atau berlaku hanya untuk urusan yang disebutkan di atas].

Demikian surat kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Dibuat di: [Kota/Tempat Pembuatan]
Pada Tanggal: [Tanggal Pembuatan Surat]

[Tempatkan Cop Mohor Syarikat di sini, menindih tandatangan pihak syarikat jika memungkinkan]

Tandatangan:
_________________________
[Nama Penuh Pihak Berwenang Syarikat]
[Jawatan Pihak Berwenang Syarikat]
Bagi pihak [Nama Penuh Syarikat Anda]
(Pemberi Kuasa)

Tandatangan:
_________________________
[Nama Penuh Pegawai Penerima Kuasa]
[Nomor Kad Pengenalan Pegawai]
(Penerima Kuasa)

Disaksikan oleh: (Opsional)
Tandatangan:
_________________________
[Nama Penuh Saksi]
[Nomor Kad Pengenalan Saksi]

Kerangka di atas memberikan gambaran visual tentang bagaimana bagian-bagian penting disusun dalam surat kuasa. Ingat untuk mengganti bagian dalam kurung siku [] dengan informasi yang relevan.

Tips Penting Saat Menggunakan Surat Kuasa

Membuat surat kuasa hanyalah langkah pertama. Menggunakannya dengan efektif di LHDN butuh perhatian pada detail juga.

  • Bawa Asli dan Salinan: Selalu bawa surat kuasa asli dan beberapa salinan saat berurusan dengan LHDN. Pihak LHDN mungkin akan meminta salinannya untuk disimpan.
  • Pegawai Harus Siap: Pegawai yang ditunjuk harus siap menjawab pertanyaan dasar terkait surat kuasa atau urusan yang diwakilinya.
  • Validasi: Pastikan pegawai membawa kartu identitasnya (NRIC/Passport) karena ini akan diperiksa oleh LHDN.
  • Perbarui: Jika ruang lingkup urusan berubah, pegawai yang ditunjuk berganti, atau jangka waktu habis, segera buat surat kuasa yang baru. Jangan pakai surat kuasa yang sudah tidak relevan.
  • Simpan Rekod: Syarikat harus menyimpan salinan surat kuasa yang telah dibuat untuk rekod internal.

Menggunakan surat kuasa secara benar menunjukkan profesionalisme syarikat dan mempermudah proses interaksi dengan LHDN.

Potensi Isu dan Bagaimana Menghindarinya

Ada beberapa masalah umum yang bisa timbul terkait surat kuasa ini:

  • Ruang Lingkup Tidak Jelas: Ini masalah paling sering. Surat kuasa yang bilang “mengurus semua hal di LHDN” terlalu luas dan mungkin tidak diterima atau disalahgunakan. Spesifikasikan tugasnya!
  • Tandatangan/Cop Tidak Sah: Pastikan orang yang menandatangani memang punya wewenang dan cop syarikat yang digunakan adalah cop resmi.
  • Identitas Tidak Sesuai: Nama atau NRIC pegawai/syarikat yang salah ketik bisa jadi masalah besar. Teliti sebelum dicetak dan ditandatangani.
  • Surat Kuasa Kadaluwarsa: Menggunakan surat kuasa yang sudah melewati tanggal luputnya pasti akan ditolak.
  • Pegawai Tidak Memahami Tugas: Surat kuasa memberikan hak, tapi pegawai yang bersangkutan harus tetap tahu apa yang harus dia lakukan. Pastikan pegawai diberi briefing yang cukup.

Menghindari isu-isu ini cukup mudah: perhatikan detail saat menyusun surat kuasa, pastikan semua informasi akurat, dan komunikasi dengan pegawai yang ditunjuk.

Fakta Menarik Seputar Representasi Syarikat

Di banyak negara, termasuk Malaysia, praktik representasi syarikat dalam urusan formal seperti pajak, hukum, atau pendaftaran bisnis melalui surat kuasa adalah hal yang lumrah. Ini mencerminkan konsep badan hukum syarikat yang terpisah dari pemiliknya, sehingga perlu ada mekanisme resmi untuk menunjuk individu (pegawai, pengurus, atau bahkan profesional eksternal seperti tax agent) untuk bertindak atas namanya.

Penggunaan surat kuasa ini juga diatur secara umum dalam undang-undang kontrak atau perwakilan. LHDN sendiri, meskipun punya aturan internal terkait dokumen yang mereka terima, mendasarkan penerimaan surat kuasa pada prinsip hukum perwakilan yang berlaku umum.

Pejabat LHDN Malaysia
Image just for illustration

Siapa Lagi yang Bisa Diberi Kuasa?

Selain pegawai internal syarikat, syarikat juga bisa memberikan surat kuasa kepada pihak eksternal, misalnya:

  • Tax Agent Berdaftar: Profesional yang memang berlesen untuk menguruskan hal-hal percukaian syarikat. Ini sering dilakukan terutama untuk isu-isu kompleks atau pengurusan fail cukai tahunan.
  • Peguam (Lawyer): Jika urusan dengan LHDN terkait dengan sengketa atau masalah hukum yang lebih serius.

Surat kuasa untuk pihak eksternal ini formatnya mungkin sedikit berbeda, namun prinsip dasarnya (identitas pemberi/penerima, ruang lingkup, tanda tangan) tetap sama. Memberikan kuasa kepada pegawai biasanya lebih praktis untuk urusan rutin atau administrasi sehari-hari.

Pentingnya Ketelitian

Dalam urusan resmi seperti dengan LHDN, ketelitian adalah kunci utama. Satu kesalahan kecil dalam penulisan nama, nomor identitas, atau bahkan tanggal bisa menyebabkan surat kuasa ditolak dan urusan syarikat tertunda. Oleh karena itu, setelah surat kuasa selesai disusun, luangkan waktu untuk meninjau kembali semua detailnya sebelum ditandatangani dan dibubuhkan cop syarikat. Jika perlu, mintalah pegawai lain untuk ikut memeriksa untuk memastikan tidak ada kesalahan.

Proses membuat surat kuasa ini mungkin terlihat sederhana, tapi dampaknya besar terhadap kelancaran urusan perpajakan syarikat Anda. Pastikan surat kuasa ini dibuat dengan benar, spesifik, dan diberikan kepada pegawai yang terpercaya dan memahami tugasnya. Ini adalah salah satu cara efektif untuk memastikan kepatuhan pajak syarikat tetap terjaga tanpa mengganggu tugas utama manajemen atau pemilik syarikat.

Semoga panduan ini membantu Anda memahami lebih dalam tentang pentingnya dan cara menyusun contoh surat kuasa untuk melantik pegawai mewakili syarikat di LHDN.

Bagaimana pengalaman Anda dengan surat kuasa ini? Punya tips tambahan atau pernah mengalami kesulitan? Yuk, bagikan di kolom komentar!

Posting Komentar