Panduan Lengkap Contoh Surat Pernyataan PPPK Kesehatan 2024: Wajib Tahu!

Daftar Isi

Memiliki karier sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di sektor kesehatan adalah impian banyak tenaga kesehatan di Indonesia. Proses seleksinya memang cukup panjang, mulai dari pendaftaran, seleksi administrasi, seleksi kompetensi, hingga akhirnya pengumuman kelulusan. Nah, salah satu dokumen krusial yang seringkali menjadi penentu di tahap akhir adalah Surat Pernyataan. Khusus untuk PPPK Kesehatan 2024, dokumen ini punya peran penting.

contoh surat pernyataan pppk kesehatan 2024
Image just for illustration

Surat pernyataan ini bukan sekadar formalitas, lho. Ini adalah bukti tertulis bahwa kamu sebagai calon PPPK Kesehatan bersedia dan sanggup melaksanakan berbagai ketentuan serta tanggung jawab yang diberikan. Kesalahan sedikit saja dalam pembuatannya bisa berakibat fatal, yaitu diskualifikasi. Jadi, yuk kita bedah tuntas soal surat pernyataan ini.

Apa Itu Surat Pernyataan dalam Seleksi PPPK Kesehatan?

Surat pernyataan adalah dokumen legal yang dibuat oleh pelamar seleksi PPPK. Di dalamnya, pelamar menyatakan berbagai hal dengan sebenar-benarnya, biasanya terkait keabsahan data, kesanggupan, dan kesediaan untuk mematuhi aturan yang berlaku. Dokumen ini dibuat di atas kertas bermaterai sebagai bukti keabsahan dan kekuatan hukumnya.

Bagi calon PPPK Kesehatan, surat pernyataan ini menjadi semacam ‘janji’ tertulis kepada instansi pemerintah yang membuka rekrutmen. Pernyataan yang dicantumkan sangat beragam, mulai dari yang bersifat umum hingga yang spesifik untuk formasi dan instansi tujuan. Penting banget untuk memastikan setiap poin dalam surat pernyataan ini dipahami dan diisi dengan benar.

Dokumen ini biasanya diminta setelah kamu dinyatakan lulus seleksi kompetensi dan masuk dalam tahap pemberkasan atau melengkapi dokumen usulan penetapan Nomor Induk (NI) PPPK. Jadi, posisinya sangat krusial di akhir proses seleksi.

Kenapa Surat Pernyataan Dibutuhkan dalam Seleksi PPPK?

Ada beberapa alasan mendasar kenapa surat pernyataan ini menjadi syarat wajib:

1. Verifikasi Data dan Integritas

Surat pernyataan menegaskan bahwa seluruh data dan dokumen yang kamu unggah atau berikan selama proses pendaftaran dan seleksi adalah benar dan sah. Ini adalah bentuk self-declaration yang punya konsekuensi hukum. Jika di kemudian hari ditemukan ada data yang tidak benar, kamu bisa saja dibatalkan kelulusannya atau bahkan dikenakan sanksi hukum. Ini menunjukkan pentingnya kejujuran dalam proses rekrutmen pemerintah.

2. Pernyataan Kesediaan dan Kesanggupan

Dalam surat ini, kamu akan menyatakan kesediaan untuk ditempatkan di lokasi tertentu (seringkali di seluruh wilayah NKRI atau di lokasi yang sangat spesifik dan mungkin sulit dijangkau). Untuk tenaga kesehatan, ini sangat relevan mengingat kebutuhan penyebaran nakes merata di seluruh daerah. Kamu juga menyatakan kesanggupan untuk melaksanakan tugas dan fungsi sesuai formasi yang dilamar.

3. Kepatuhan terhadap Peraturan

Surat pernyataan juga seringkali mencakup poin-poin yang menyatakan bahwa pelamar tidak terlibat dalam organisasi terlarang, tidak pernah dihukum penjara, tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat, dan bersedia mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai PPPK. Ini memastikan bahwa calon PPPK memiliki rekam jejak yang bersih dan siap menjadi bagian dari birokrasi yang taat aturan.

4. Dasar Hukum

Dengan dibubuhi meterai dan ditandatangani oleh pelamar, surat pernyataan ini memiliki kekuatan hukum. Ini menjadi dasar bagi instansi untuk menindaklanjuti jika ada pelanggaran atau ketidaksesuaian di kemudian hari. Jadi, ini bukan sekadar secarik kertas biasa.

Komponen Umum dalam Contoh Surat Pernyataan

Meskipun format dan isinya bisa sedikit berbeda antar instansi, ada beberapa komponen umum yang pasti ada dalam sebuah surat pernyataan PPPK Kesehatan:

1. Judul Surat

Biasanya sangat jelas, misalnya: SURAT PERNYATAAN TENTANG KEABSAHAN DOKUMEN DAN KESEDIAAN DITEMPATKAN, atau judul lain yang serupa yang mencerminkan tujuan surat tersebut. Pastikan judul ini ditulis dengan benar sesuai contoh dari instansi.

2. Data Diri Pelamar

Bagian ini berisi identitas lengkap kamu sebagai yang membuat pernyataan. Data yang diminta biasanya meliputi:
* Nama Lengkap
* Nomor Induk Kependudukan (NIK)
* Tempat dan Tanggal Lahir
* Jenis Kelamin
* Agama
* Alamat Lengkap (sesuai KTP)
* Nomor Telepon/HP
* Alamat Email
* Formasi yang Dilamar (misalnya: Perawat Ahli Pertama, Dokter Gigi, Bidan Terampil, dsb.)
* Unit Penempatan yang Dipilih (jika ada spesifikasi)

Pastikan semua data ini ditulis dengan akurat dan sesuai dengan dokumen identitas resmi (KTP, Ijazah, dsb.).

3. Isi Pernyataan

Ini adalah bagian inti dari surat pernyataan. Di sinilah kamu menyatakan berbagai hal dengan sesungguhnya. Poin-poinnya biasa berupa nomor atau bullet points. Beberapa contoh pernyataan umum yang sering muncul adalah:
* Menyatakan bahwa seluruh dokumen persyaratan yang diunggah/diserahkan adalah benar dan sah.
* Menyatakan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau di lokasi penempatan yang ditentukan oleh instansi.
* Menyatakan tidak pernah dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap.
* Menyatakan tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai PNS, PPPK, anggota TNI/Polri, atau pegawai swasta.
* Menyatakan tidak menjadi anggota/pengurus partai politik atau terlibat politik praktis.
* Menyatakan bersedia mengabdi pada instansi penempatan dan tidak mengajukan permohonan pindah sebelum masa kerja minimal (misalnya 5 tahun) sesuai ketentuan.
* Menyatakan bersedia mengikuti segala peraturan dan ketentuan yang berlaku sebagai PPPK.
* Pernyataan lain yang spesifik diminta oleh instansi terkait formasi kesehatan, misalnya kesediaan bekerja di daerah terpencil/sangat terpencil (DTPK), kesediaan bekerja dalam sistem shift, atau kesediaan melaksanakan praktik sesuai kode etik profesi.

Setiap poin ini harus dibaca dengan teliti dan dipahami maknanya.

4. Kalimat Penutup

Bagian ini biasanya berisi penegasan bahwa pernyataan dibuat dengan sesungguhnya dan kesediaan untuk menanggung konsekuensi hukum jika pernyataan tersebut tidak benar. Contoh kalimat penutup: “Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa paksaan dari pihak manapun. Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia dituntut di muka pengadilan serta bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh instansi/panitia seleksi, termasuk pembatalan kelulusan.”

5. Tempat, Tanggal Pembuatan, dan Tanda Tangan

Di bagian bawah, cantumkan tempat dan tanggal surat itu dibuat. Di bawahnya, tuliskan kalimat seperti “Yang membuat pernyataan,” lalu bubuhkan tanda tangan kamu di atas nama lengkapmu. Jangan lupa tempelkan materai yang cukup (sesuai ketentuan yang berlaku saat itu, misalnya Rp 10.000) di area yang telah ditentukan, biasanya di sebelah tanda tangan. Tanda tangan harus mengenai materai.

6. Saksi (Opsional)

Beberapa instansi mungkin meminta surat pernyataan ini juga ditandatangani oleh saksi. Saksi bisa bervariasi, misalnya orang tua/wali, pejabat yang ditunjuk (misalnya kepala desa/lurah atau pejabat instansi tertentu). Jika ada kolom saksi, pastikan diisi dan ditandatangani oleh saksi yang sah sesuai petunjuk.

Contoh Kerangka (Template Konseptual) Surat Pernyataan PPPK Kesehatan

Karena format resminya harus mengikuti contoh yang diberikan oleh panitia seleksi instansi atau BKN, kita tidak bisa memberikan template yang persis sama. Namun, kerangka konseptual di bawah ini bisa memberikan gambaran umum:


[Judul Surat - Biasanya Dicetak Tebal dan Kapital]
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap: [Nama Lengkap Anda sesuai Ijazah/KTP]
NIK: [Nomor Induk Kependudukan Anda]
Tempat, Tanggal Lahir: [Tempat Lahir], [Tanggal]-[Bulan]-[Tahun]
Jenis Kelamin: [Laki-laki/Perempuan]
Agama: [Agama Anda]
Alamat Lengkap: [Alamat Domisili Lengkap Sesuai KTP]
Nomor Telepon/HP: [Nomor HP Aktif Anda]
Email: [Alamat Email Aktif Anda]
Formasi yang Dilamar: [Nama Formasi, Contoh: Perawat Ahli Pertama]
Unit Penempatan: [Nama Unit Penempatan yang Anda Lamar, Contoh: Puskesmas ABC, Dinas Kesehatan Kab. XYZ]

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya:

  1. Seluruh data dan dokumen persyaratan yang saya unggah/sampaikan dalam proses seleksi PPPK Jabatan Fungsional Kesehatan Tahun 2024 adalah benar, asli, dan sah serta sesuai dengan dokumen aslinya.
  2. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, atau pada unit kerja penempatan yang telah saya pilih dan/atau ditetapkan oleh instansi sesuai kebutuhan organisasi.
  3. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan yang diancam pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
  4. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta.
  5. Tidak berkedudukan sebagai calon PNS, PNS, calon PPPK, PPPK, prajurit TNI, anggota POLRI, atau siswa sekolah kedinasan.
  6. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau terlibat dalam politik praktis.
  7. Bersedia mengabdi dan tidak akan mengajukan permohonan pindah dari unit kerja penempatan saya minimal selama [Misalnya: 5 (lima)] tahun sejak terhitung mulai tanggal (TMT) penugasan, kecuali atas pertimbangan dan kebijakan pimpinan instansi.
  8. Bersedia mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku di lingkungan [Nama Instansi Pembuka Lowongan, Contoh: Kementerian Kesehatan atau Pemerintah Daerah Kab. XYZ] dan peraturan terkait PPPK lainnya.
  9. Bersedia mengikuti ketentuan spesifik terkait formasi kesehatan, seperti kesediaan bekerja di daerah terpencil, bekerja shift, atau kewajiban mengikuti pelatihan tertentu (jika ada sesuai pengumuman).

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dalam keadaan sadar, sehat jasmani dan rohani, tanpa paksaan dari pihak manapun. Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya ini tidak benar dan/atau saya tidak memenuhi ketentuan yang berlaku, maka saya bersedia menerima sanksi dan/atau gugur dalam seleksi dan/atau dibatalkan kelulusannya dan/atau dibatalkan penetapan Nomor Induk PPPK, serta bersedia dituntut di muka pengadilan.

[Tempat Pembuatan, Contoh: Jakarta], [Tanggal Pembuatan, Contoh: 20 Mei 2024]

Yang membuat pernyataan,

[Tempelkan Materai Rp 10.000 di sini, tanda tangan harus mengenai materai]

[Nama Lengkap Anda]

[Saksi (Jika Diminta)]
[Nama Lengkap Saksi]
[Jabatan/Hubungan Saksi]
[Tanda Tangan Saksi]


Catatan: Template di atas hanyalah contoh kerangka. Selalu WAJIB mengacu pada format resmi yang dikeluarkan oleh panitia seleksi instansi yang kamu lamar. Biasanya format ini disediakan di website resmi instansi atau di portal SSCASN saat tahap pemberkasan.

Tips Penting Saat Mengisi dan Menandatangani Surat Pernyataan

Mengisi surat pernyataan itu gampang-gampang susah. Gampang kalau formatnya jelas, susah kalau kamu nggak teliti. Ini beberapa tips penting biar nggak salah:

  • Gunakan Format Resmi: Ini paling penting! Jangan bikin format sendiri. Download atau minta file template resmi dari panitia seleksi.
  • Baca Setiap Poin dengan Teliti: Pastikan kamu benar-benar memahami apa saja yang kamu nyatakan. Jangan asal tanda tangan.
  • Isi Data dengan Akurat: Cek kembali nama, NIK, tanggal lahir, dan data pribadi lainnya. Satu angka NIK salah bisa fatal.
  • Gunakan Alat Tulis yang Tepat: Jika diisi manual, gunakan pulpen tinta hitam yang tidak mudah luntur. Tulis dengan rapi dan jelas. Jika diisi digital lalu dicetak, pastikan hasil cetaknya jelas.
  • Bubuhkan Materai yang Cukup: Pastikan materai yang digunakan adalah materai elektronik atau tempel fisik yang nilainya sesuai ketentuan (saat ini Rp 10.000). Tanda tangan harus mengenai materai.
  • Tanda Tangan Basah: Biasanya dibutuhkan tanda tangan basah (bukan digital atau hasil scan) setelah dicetak di atas kertas bermaterai.
  • Perhatikan Instruksi Khusus: Kadang ada instruksi spesifik, misalnya harus diisi menggunakan huruf kapital semua, atau hanya bagian tertentu yang diisi manual setelah dicetak. Ikuti semua instruksi tersebut.
  • Saksi (Jika Ada): Jika diminta saksi, pastikan orang yang menjadi saksi adalah orang yang sah sesuai ketentuan panitia dan ia benar-benar menandatanganinya.
  • Cek Kembali Sebelum Dikumpulkan: Setelah selesai mengisi dan menandatangani, baca ulang semuanya dari awal sampai akhir. Pastikan tidak ada yang terlewat atau salah.
  • Siapkan Salinan: Fotokopi atau scan surat pernyataan yang sudah ditandatangani dan bermaterai untuk arsip pribadimu.

Hal Penting Lain Terkait PPPK Kesehatan 2024

Sebagai calon PPPK Kesehatan 2024, selain surat pernyataan, ada beberapa fakta dan hal menarik yang perlu kamu tahu:

  • Prioritas Tenaga Kesehatan: Pemerintah punya program kuat untuk meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan di daerah, khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan primer (Puskesmas, Pustu, Poskesdes). Seleksi PPPK menjadi salah satu cara utama untuk mencapai target ini.
  • Jenis Formasi Beragam: Formasi kesehatan sangat beragam, mencakup berbagai jenis tenaga kesehatan mulai dari dokter, perawat, bidan, apoteker, nutrisionis, sanitarian, tenaga promosi kesehatan, rekam medis, pranata laboratorium kesehatan, dan banyak lagi. Surat pernyataan mungkin memiliki poin spesifik terkait profesi tertentu.
  • Penempatan di Pelosok: Jangan kaget jika formasi yang tersedia dan penempatan yang diminta berada di daerah yang jauh dari pusat kota atau bahkan di daerah terpencil. Kesediaan untuk ditempatkan di mana saja adalah komitmen yang harus kamu pegang teguh, dan ini tercermin dalam surat pernyataanmu.
  • Kontrak Kerja: Ingat, statusnya adalah PPPK, yang berarti Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Ada kontrak kerja yang akan kamu tandatangani setelah diterima. Surat pernyataanmu adalah salah satu dasar dari perjanjian kerja tersebut.

Potensi Kesalahan yang Harus Dihindari

  • Menggunakan Format Lama/Salah: Jangan pakai contoh surat pernyataan dari tahun atau instansi lain jika panitia sudah memberikan format resmi. Selalu gunakan yang terbaru dan berasal dari sumber resmi.
  • Data Tidak Konsisten: Pastikan data di surat pernyataan konsisten dengan data di KTP, ijazah, atau dokumen lain yang kamu gunakan saat pendaftaran.
  • Tidak Membubuhi Materai atau Salah Materai: Ini sering terjadi dan bisa langsung menggugurkan. Pastikan materai terpasang dan tanda tangan mengenai materai.
  • Pernyataan Tidak Benar: Jangan pernah mengisi poin pernyataan dengan kebohongan, sekecil apapun. Konsekuensinya bisa sangat berat di kemudian hari.
  • Tanda Tangan Palsu: Tanda tangan harus asli, bukan hasil scan atau dipalsukan.

Memahami dan mengisi surat pernyataan ini dengan benar adalah langkah penting untuk mengamankan posisimu sebagai calon PPPK Kesehatan. Ini menunjukkan keseriusan, integritas, dan kesiapanmu untuk mengabdi.

Sumber Resmi Itu Kunci!

Saya tekankan lagi, informasi paling akurat mengenai format surat pernyataan PPPK Kesehatan 2024 ada di pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh instansi tempat kamu melamar, di portal SSCASN (jika disediakan template di sana), atau di website resmi BKN dan Kementerian Kesehatan. Jangan pernah mengandalkan template yang beredar di forum tidak resmi tanpa verifikasi. Setiap instansi bisa saja menambahkan atau memodifikasi poin-poin tertentu sesuai kebutuhan mereka.

Surat pernyataan ini adalah komitmenmu. Jadi, pastikan kamu benar-benar siap dengan segala konsekuensinya sebelum membubuhkan tanda tangan di atas materai.

Semoga penjelasan ini membantumu memahami pentingnya surat pernyataan dan bagaimana cara mengisinya dengan benar. Sukses untuk proses seleksi PPPK Kesehatan 2024!

Ada yang punya pengalaman menarik saat mengisi surat pernyataan? Atau mungkin ada pertanyaan yang masih mengganjal? Yuk, bagikan di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar