Mau Resign dari Glints? Ini Contoh Surat Pengunduran Diri & Tipsnya!

Table of Contents

Mengundurkan diri dari pekerjaan adalah salah satu momen krusial dalam perjalanan karier seseorang. Proses ini, jika dilakukan dengan baik dan profesional, bisa menjaga reputasi Anda tetap cemerlang dan membuka pintu kesempatan di masa depan. Sebaliknya, jika dilakukan secara sembrono, bisa merusak citra profesional Anda. Glints, sebagai salah satu platform karier terkemuka, seringkali jadi rujukan dalam hal ini karena panduan mereka selalu praktis dan mudah diaplikasikan.

Professional resignation letter example
Image just for illustration

Surat pengunduran diri bukan sekadar formalitas, lho. Ini adalah dokumen resmi yang menegaskan niat Anda untuk berhenti bekerja, sekaligus menjadi catatan tertulis tentang tanggal efektif pengunduran diri Anda. Surat ini juga menjadi bukti bahwa Anda menghormati perusahaan dan proses yang berlaku. Oleh karena itu, penting banget untuk menyusunnya dengan hati-hati dan benar.

Pentingnya Surat Pengunduran Diri yang Profesional

Bayangkan, Anda sudah berbulan-bulan melamar kerja ke sana-sini, interview ke mana-mana, sampai akhirnya dapat tawaran pekerjaan impian. Tentu Anda ingin mengakhiri hubungan dengan perusahaan lama secara baik-baik, kan? Surat pengunduran diri yang profesional adalah kunci utamanya. Ini menunjukkan bahwa Anda adalah individu yang bertanggung jawab dan menghargai kesempatan yang pernah diberikan.

Surat ini juga berfungsi sebagai dokumentasi resmi antara Anda dan perusahaan. Dengan adanya surat, tidak akan ada miskomunikasi mengenai tanggal terakhir Anda bekerja atau kewajiban yang masih perlu Anda selesaikan. Ini membantu kelancaran proses transisi, baik bagi Anda maupun bagi tim yang akan ditinggalkan. Jadi, jangan pernah meremehkan kekuatan sebuah surat pengunduran diri yang ditulis dengan baik, ya.

Struktur Umum Surat Pengunduran Diri

Sebelum kita masuk ke contoh, ada baiknya kita pahami dulu elemen-elemen yang wajib ada dalam sebuah surat pengunduran diri. Struktur ini penting agar surat Anda terlihat rapi, lengkap, dan profesional. Mirip resep masakan, kalau bumbunya pas semua, hasilnya pasti enak!

1. Kepala Surat (Header):
* Tanggal Penulisan Surat: Penting untuk mengetahui kapan surat itu dibuat.
* Nama dan Alamat Perusahaan: Pastikan nama perusahaan dan alamatnya akurat.
* Nama dan Jabatan Penerima: Biasanya ditujukan kepada HRD Manager atau atasan langsung.
* Perihal: Tuliskan dengan jelas “Surat Pengunduran Diri”.

2. Salam Pembuka:
* Gunakan salam formal seperti “Yth. Bapak/Ibu [Nama Manajer/HRD]” atau “Dengan hormat,”.

3. Pernyataan Pengunduran Diri:
* Ini adalah inti suratnya. Nyatakan dengan jelas maksud Anda untuk mengundurkan diri.
* Sebutkan nama lengkap, jabatan, dan tanggal efektif pengunduran diri Anda.

4. Ucapan Terima Kasih:
* Sampaikan apresiasi atas kesempatan dan pengalaman yang telah Anda dapatkan selama bekerja di perusahaan tersebut.
* Ini menunjukkan rasa hormat dan profesionalisme Anda.

5. Penawaran Bantuan Transisi:
* Tawarkan diri untuk membantu proses transisi atau handover pekerjaan Anda.
* Ini menunjukkan komitmen Anda untuk memastikan kelancaran operasional meskipun Anda akan pergi.

6. Salam Penutup:
* Gunakan salam formal seperti “Hormat saya,” atau “Terima kasih,”.

7. Tanda Tangan dan Nama Jelas:
* Jangan lupa tanda tangan dan tulis nama lengkap Anda di bawahnya.

Contoh Surat Pengunduran Diri Ala Glints

Glints seringkali menekankan pada kejelasan, profesionalisme, dan efisiensi dalam komunikasi. Berikut beberapa contoh surat pengunduran diri yang mengadopsi prinsip-prinsip tersebut, disesuaikan dengan berbagai situasi.

Contoh 1: Surat Pengunduran Diri Umum (Standar Profesional)

Ini adalah contoh paling umum dan bisa jadi dasar untuk berbagai situasi.

[Tanggal]

Kepada Yth.
Bapak/Ibu [Nama Manajer/HRD]
[Jabatan Manajer/HRD]
[Nama Perusahaan]
[Alamat Perusahaan]

Perihal: Surat Pengunduran Diri

Dengan hormat,

Melalui surat ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Lengkap Anda]
Jabatan : [Jabatan Anda]
Departemen : [Departemen Anda]

Dengan berat hati, saya menyatakan pengunduran diri saya dari posisi [Jabatan Anda] di [Nama Perusahaan], terhitung efektif pada tanggal [Tanggal Efektif Pengunduran Diri, misal: 30 September 2024].

Saya mengucapkan terima kasih yang tulus atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya selama bekerja di [Nama Perusahaan]. Banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang saya dapatkan selama [jumlah tahun/bulan] di sini. Saya juga berterima kasih atas bimbingan dan dukungan dari rekan-rekan kerja serta manajemen.

Saya siap untuk membantu dalam proses transisi pekerjaan saya untuk memastikan kelancaran serah terima tugas kepada pengganti saya. Saya berharap proses pengunduran diri saya dapat berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan kendala bagi perusahaan.

Saya mendoakan yang terbaik untuk kemajuan [Nama Perusahaan] di masa mendatang.

Hormat saya,

(Tanda Tangan)
[Nama Lengkap Anda]

Ini adalah format paling umum yang bisa kamu pakai. Ingat, bagian tanggal efektif pengunduran diri harus sesuai dengan masa notice yang berlaku di perusahaanmu, biasanya 14 atau 30 hari kerja. Jangan sampai kamu bikin atasan kaget, ya.

Contoh 2: Surat Pengunduran Diri dengan Alasan Mendapatkan Tawaran Baru

Kadang, kita resign karena dapat kesempatan yang lebih baik. Ini cara menyampaikannya.

[Tanggal]

Kepada Yth.
Bapak/Ibu [Nama Manajer/HRD]
[Jabatan Manajer/HRD]
[Nama Perusahaan]
[Alamat Perusahaan]

Perihal: Surat Pengunduran Diri

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Lengkap Anda]
Jabatan : [Jabatan Anda]
Departemen : [Departemen Anda]

Melalui surat ini, saya ingin memberitahukan niat saya untuk mengundurkan diri dari posisi [Jabatan Anda] di [Nama Perusahaan], efektif terhitung mulai tanggal [Tanggal Efektif Pengunduran Diri]. Keputusan ini saya ambil setelah mempertimbangkan dengan matang dan menerima tawaran kesempatan baru yang lebih sesuai dengan jalur karier yang ingin saya tekuni.

Saya sangat menghargai waktu dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya selama [jumlah tahun/bulan] bergabung dengan [Nama Perusahaan]. Saya banyak belajar dan berkembang di lingkungan kerja yang supportif ini. Saya berterima kasih atas semua bimbingan dan pengalaman berharga yang saya dapatkan.

Saya berkomitmen penuh untuk membantu dalam proses transisi tugas dan tanggung jawab saya agar berjalan mulus dan tidak mengganggu operasional tim. Saya akan memastikan semua proyek yang saya tangani dapat diserahkan dengan baik.

Saya berharap [Nama Perusahaan] terus sukses dan maju di masa depan.

Hormat saya,

(Tanda Tangan)
[Nama Lengkap Anda]

Tetap jaga nada positif, ya. Meskipun kamu pindah karena tawaran baru, tidak perlu terlalu excited atau meremehkan pekerjaan yang sekarang. Profesionalisme tetap nomor satu.

Contoh 3: Surat Pengunduran Diri Karena Alasan Kesehatan/Pribadi

Jika ada alasan pribadi atau kesehatan yang mengharuskan Anda resign, bisa disampaikan seperti ini. Tidak perlu terlalu detail, cukup berikan gambaran umum.

[Tanggal]

Kepada Yth.
Bapak/Ibu [Nama Manajer/HRD]
[Jabatan Manajer/HRD]
[Nama Perusahaan]
[Alamat Perusahaan]

Perihal: Surat Pengunduran Diri

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Lengkap Anda]
Jabatan : [Jabatan Anda]
Departemen : [Departemen Anda]

Dengan segala hormat, saya mengajukan permohonan pengunduran diri dari posisi [Jabatan Anda] di [Nama Perusahaan], dengan tanggal efektif pada [Tanggal Efektif Pengunduran Diri]. Keputusan ini saya ambil karena alasan pribadi/kesehatan yang memerlukan perhatian penuh dari saya dalam waktu dekat.

Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan berharga yang telah diberikan kepada saya untuk bekerja di [Nama Perusahaan] selama [jumlah tahun/bulan]. Saya sangat menghargai semua pengalaman dan pengetahuan yang telah saya peroleh di sini.

Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan semua tugas dan tanggung jawab saya dapat diserahkan dengan rapi sebelum tanggal efektif pengunduran diri saya. Saya berharap transisi ini dapat berjalan lancar tanpa hambatan signifikan.

Saya mendoakan yang terbaik untuk kesuksesan [Nama Perusahaan] di masa mendatang.

Hormat saya,

(Tanda Tangan)
[Nama Lengkap Anda]

Kunci di sini adalah menjaga kerahasiaan alasan pribadi jika Anda tidak nyaman mengungkapkannya secara detail. Cukup katakan “alasan pribadi” atau “alasan kesehatan” tanpa perlu elaborasi lebih lanjut. Perusahaan yang baik akan memahami dan menghormati privasi Anda.

Contoh 4: Surat Pengunduran Diri Masa Kerja Singkat

Mungkin Anda baru bekerja sebentar tapi merasa tidak cocok. Ini cara mengundurkan diri dengan elegan.

[Tanggal]

Kepada Yth.
Bapak/Ibu [Nama Manajer/HRD]
[Jabatan Manajer/HRD]
[Nama Perusahaan]
[Alamat Perusahaan]

Perihal: Surat Pengunduran Diri

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Lengkap Anda]
Jabatan : [Jabatan Anda]
Departemen : [Departemen Anda]

Melalui surat ini, saya ingin menyatakan pengunduran diri saya dari posisi [Jabatan Anda] di [Nama Perusahaan], yang akan efektif berlaku pada tanggal [Tanggal Efektif Pengunduran Diri]. Meskipun masa kerja saya relatif singkat, saya telah belajar banyak dan mendapatkan pengalaman berharga.

Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menjadi bagian dari [Nama Perusahaan]. Saya menghargai waktu yang telah saya habiskan di sini dan bimbingan yang telah saya terima.

Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu dalam proses serah terima tugas dan memastikan tidak ada pekerjaan yang tertinggal. Saya berharap proses ini berjalan dengan baik.

Saya mendoakan yang terbaik untuk [Nama Perusahaan] di masa depan.

Hormat saya,

(Tanda Tangan)
[Nama Lengkap Anda]

Meskipun masa kerja singkat, tetap tunjukkan profesionalisme dan rasa terima kasih. Ini penting untuk menjaga network dan reputasi Anda di kemudian hari. Dunia kerja itu sempit, lho!

Tips Tambahan Sebelum Mengirim Surat Pengunduran Diri

Mengirim surat pengunduran diri bukan cuma soal menulis dan mengirim, tapi juga ada etika dan strategi yang perlu kamu perhatikan. Ini dia beberapa tips penting agar proses resignmu lancar dan berkesan positif.

Man and woman talking in office
Image just for illustration

1. Bicara Langsung dengan Atasan Terlebih Dahulu

Ini adalah etika emas yang sering diabaikan. Sebelum suratnya meluncur ke HRD atau email, sampaikan niatmu secara langsung kepada atasanmu. Atur jadwal pertemuan, sampaikan alasanmu (tanpa perlu mendetail jika tidak nyaman), dan jelaskan rencanamu. Hal ini menunjukkan rasa hormat dan memungkinkan atasanmu untuk mempersiapkan diri.

2. Pahami Kebijakan Perusahaan Mengenai Masa Notice

Setiap perusahaan punya aturan masa notice atau pemberitahuan pengunduran diri yang berbeda-beda, biasanya 14 atau 30 hari kerja. Pastikan kamu mematuhinya agar tidak melanggar kontrak kerja atau kebijakan perusahaan. Melanggar masa notice bisa berdampak pada hak-hakmu, seperti bonus atau surat rekomendasi.

3. Jaga Hubungan Baik

Ingat, dunia ini sempit. Rekan kerja dan atasanmu hari ini bisa jadi kolega, klien, atau bahkan recruiter di masa depan. Keluar dengan baik akan membuatmu memiliki network yang positif. Hindari mengeluh, menyalahkan, atau membicarakan hal negatif tentang perusahaan saat kamu resign.

4. Siapkan Diri untuk Pertanyaan atau Counter Offer

Setelah menyampaikan niat resign, atasan atau HRD mungkin akan menanyakan alasannya lebih lanjut. Mereka juga mungkin menawarkan counter offer (tawaran balik) agar kamu tetap bertahan. Siapkan jawaban yang bijak dan tegas. Jika sudah bulat dengan keputusanmu, sampaikan dengan sopan bahwa kamu menghargai tawarannya namun tetap ingin melanjutkan pilihanmu.

5. Pastikan Semua Urusan dan Tanggung Jawab Clear

Sebelum pergi, pastikan semua project yang kamu pegang selesai atau setidaknya sudah ada handover yang jelas kepada penggantimu. Bersihkan file atau data pribadi dari komputer kantor, dan kembalikan semua aset perusahaan yang kamu pinjam (laptop, id card, dll.). Meninggalkan jejak yang rapi adalah ciri profesional sejati.

Hal-hal yang Perlu Dihindari Saat Mengundurkan Diri

Agar proses resign Anda mulus dan tetap menjaga nama baik, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari.

1. Menulis Hal Negatif atau Mengeluh

Surat pengunduran diri bukan tempat untuk melampiaskan kekesalan atau mengeluh tentang manajemen, rekan kerja, atau gaji. Fokus pada hal positif dan jaga nada profesional. Keluhan bisa disampaikan saat exit interview, itu pun dengan cara yang konstruktif dan solutif.

2. Terlalu Emosional

Meskipun Anda mungkin merasa campur aduk, jaga agar surat Anda tetap tenang dan logis. Hindari kalimat yang terlalu dramatis atau emosional. Sebuah surat profesional adalah tentang fakta dan niat, bukan perasaan.

3. Membakar Jembatan

Jangan pernah sekali-kali membuat hubungan buruk dengan atasan atau rekan kerja saat Anda resign. Mengucapkan selamat tinggal dengan cara yang buruk bisa merugikan karier Anda di masa depan. Reputasi itu penting sekali di dunia kerja.

4. Memberikan Notice Mendadak

Ini adalah salah satu kesalahan terbesar. Memberikan notice yang terlalu singkat (kurang dari masa yang diatur perusahaan) bisa menyulitkan perusahaan mencari pengganti dan mengganggu operasional. Hormati kebijakan yang ada, meskipun Anda sudah tidak sabar ingin pergi.

Manfaat Surat Pengunduran Diri yang Baik

Surat pengunduran diri yang disusun dengan baik tidak hanya formalitas, tapi juga investasi untuk karier Anda di masa depan.

  • Reputasi Terjaga: Anda akan dikenal sebagai individu yang profesional dan bertanggung jawab.
  • Kemudahan Mencari Pekerjaan di Masa Depan: Perusahaan baru mungkin akan melakukan background check atau mencari referensi dari mantan atasan. Reputasi baik sangat membantu.
  • Keluarnya Lancar: Proses handover dan administrasi akan berjalan mulus, termasuk urusan gaji terakhir, pesangon (jika ada), dan dokumen lain.
  • Potensi Referensi Positif: Jika suatu saat Anda butuh surat rekomendasi atau referensi, mantan atasan Anda akan lebih bersedia memberikannya.

Berikut adalah ilustrasi alur proses pengunduran diri yang ideal:

mermaid graph TD A[Niat Mundur Sudah Bulat] --> B{Pahami Kebijakan Notice Period}; B --> C[Beritahu Atasan Langsung Secara Personal]; C --> D[Siapkan Surat Pengunduran Diri Resmi]; D --> E[Kirim Surat ke Atasan/HRD]; E --> F[Lakukan Handover Tugas Secara Menyeluruh]; F --> G[Selesaikan Kewajiban & Kembalikan Aset]; G --> H[Participasi Exit Interview (Jika Ada)]; H --> I[Resign dengan Hubungan Baik];

Diagram di atas menunjukkan tahapan yang perlu kamu lalui agar proses pengunduran diri berjalan profesional dan positif. Setiap langkah saling berkaitan dan penting untuk diperhatikan.

Kesimpulan

Mengundurkan diri adalah bagian alami dari perkembangan karier. Dengan memahami bagaimana cara menyusun surat pengunduran diri yang baik dan etika saat resign, Anda bisa memastikan bahwa bab ini ditutup dengan elegan. Menggunakan contoh surat pengunduran diri yang profesional seperti yang dibagikan Glints akan sangat membantu Anda. Ingat, tinggalkan kesan terbaik, karena dunia kerja ini lingkaran dan Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan bertemu kembali dengan mantan kolega atau atasan.

Punya pengalaman resign yang unik atau tips lain yang mau dibagikan? Atau mungkin ada pertanyaan seputar surat pengunduran diri? Yuk, tulis di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar