Panduan Lengkap Contoh Surat Permohonan ke Dinas PU: Tips & Template Gratis!

Daftar Isi

Menghadapi masalah infrastruktur di lingkungan kita, seperti jalan rusak, saluran air mampet, atau butuh pembangunan fasilitas umum kecil, seringkali kita perlu berkomunikasi secara resmi dengan pihak berwenang. Salah satu cara paling efektif adalah melalui surat permohonan ke Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU). Dinas PU adalah ujung tombak pemerintah daerah dalam menangani pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur publik yang vital bagi kehidupan sehari-hari.

Surat permohonan bukan sekadar kertas berisi permintaan. Ini adalah dokumen resmi yang menjadi dasar bagi Dinas PU untuk menindaklanjuti aspirasi atau masalah yang kita sampaikan. Membuat surat ini butuh perhatian khusus agar pesannya jelas, informatif, dan sesuai dengan kaidah administrasi yang berlaku di pemerintahan.

Mengenal Lebih Dekat Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum, atau sering disingkat Dinas PU, punya peran krusial dalam pembangunan dan pengelolaan infrastruktur di suatu wilayah. Mereka bertanggung jawab mulai dari perencanaan, pembangunan, hingga pemeliharaan aset-aset publik. Infrastruktur ini bisa berupa jalan, jembatan, irigasi, drainase, pengelolaan sumber daya air, hingga bangunan gedung pemerintahan.

Dinas Pekerjaan Umum building
Image just for illustration

Tugas mereka sangat luas dan bersentuhan langsung dengan kualitas hidup masyarakat. Mulai dari memastikan jalan yang kita lalui aman dan nyaman, ketersediaan air bersih melalui infrastruktur sumber daya air, hingga penanganan banjir melalui sistem drainase yang baik. Karena itu, permohonan atau laporan terkait hal-hal ini memang paling tepat ditujukan ke dinas ini.

Mengapa Kita Perlu Menulis Surat Permohonan ke Dinas PU?

Ada banyak alasan yang mendasari seseorang atau sekelompok masyarakat untuk menulis surat permohonan ke Dinas PU. Beberapa alasan paling umum meliputi:

  • Permohonan Perbaikan Infrastruktur: Ini yang paling sering terjadi. Misalnya, jalan di lingkungan perumahan sudah banyak lubang, jembatan kecil di atas selokan mulai rapuh, atau saluran air tersumbat parah.
  • Permohonan Pembangunan Infrastruktur Baru: Mungkin di lingkungan Anda belum ada akses jalan yang memadai, butuh jembatan penyeberangan kecil, atau sumur bor komunal untuk pengairan.
  • Permohonan Izin atau Rekomendasi Teknis: Jika Anda berencana membangun sesuatu yang berdekatan atau memanfaatkan aset milik Dinas PU (misalnya melintasi saluran drainase), Anda mungkin perlu izin atau rekomendasi dari mereka.
  • Permohonan Informasi atau Data Teknis: Anda mungkin butuh data ketinggian tanah, peta topografi, atau data teknis lain untuk keperluan studi atau perencanaan pembangunan.
  • Pengaduan Terkait Pekerjaan Umum: Misalnya, ada proyek pembangunan yang mangkrak, pelaksanaan proyek yang menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, atau penyalahgunaan aset dinas.
  • Permohonan Bantuan Teknis: Mungkin komunitas Anda punya ide pembangunan fasilitas, tapi butuh saran atau bantuan dari tenaga ahli di Dinas PU.

Setiap permohonan punya konteks dan urgensi yang berbeda, namun semuanya memerlukan komunikasi resmi agar bisa diproses sesuai prosedur yang ada di pemerintahan daerah.

Struktur dan Komponen Penting dalam Surat Permohonan

Membuat surat permohonan ke Dinas PU tidak bisa sembarangan. Ada struktur standar yang harus diikuti agar surat Anda dianggap sah dan mudah diproses. Berikut adalah komponen-komponen utamanya:

Kop Surat (Jika dari Institusi/Organisasi)

Jika surat diajukan atas nama lembaga, organisasi kemasyarakatan, RT/RW, atau perusahaan, sangat disarankan menggunakan kop surat resmi. Kop surat biasanya berisi nama lengkap lembaga/organisasi, alamat lengkap, nomor telepon, email (jika ada), dan logo. Penggunaan kop surat menunjukkan bahwa permohonan ini diajukan secara kelembagaan, bukan perorangan.

Tempat dan Tanggal Surat Dibuat

Tuliskan nama kota tempat surat dibuat dan tanggal surat tersebut ditulis. Formatnya biasanya: [Nama Kota], [Tanggal] [Bulan] [Tahun]. Contoh: Jakarta, 26 Oktober 2023. Ini penting untuk pendokumentasian dan batas waktu respon (jika ada).

Nomor Surat (Jika dari Institusi/Organisasi)

Untuk surat resmi dari lembaga, nomor surat adalah keharusan. Nomor surat biasanya memiliki format standar yang mencakup nomor urut surat, kode surat, bulan, dan tahun. Contoh: 015/SP-RT05/X/2023. Nomor surat ini berfungsi sebagai arsip dan referensi jika ada komunikasi lanjutan.

Hal atau Perihal Surat

Ini adalah bagian yang sangat penting karena merangkum inti dari surat Anda dalam satu atau dua frasa. Pastikan perihal ini spesifik dan jelas. Contoh: Permohonan Perbaikan Jalan, Permohonan Pembangunan Jembatan Kecil, Permohonan Izin Pemanfaatan Lahan. Hindari perihal yang terlalu umum seperti “Permohonan Bantuan”.

Lampiran

Bagian ini memberitahukan kepada penerima surat berapa banyak atau dokumen apa saja yang Anda lampirkan bersama surat permohonan ini. Contoh: Lampiran: 1 (satu) berkas atau Lampiran: 5 lembar. Dokumen lampiran ini bisa berupa foto, peta lokasi, proposal, fotokopi KTP, dll.

Pihak yang Dituju

Sebutkan dengan jelas kepada siapa surat ini ditujukan. Idealnya, sebutkan jabatan dan nama dinasnya. Jika Anda tahu nama kepala dinas atau kepala bidang yang relevan, akan lebih baik lagi, namun menujukan kepada “Yth. Kepala Dinas Pekerjaan Umum [Nama Daerah]” sudah cukup. Tuliskan alamat dinasnya juga.

Contoh:
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Kepala Dinas Pekerjaan Umum
[Nama Kota/Kabupaten/Provinsi]
di
[Alamat Lengkap Dinas]

Salam Pembuka

Gunakan salam pembuka resmi seperti “Dengan Hormat,”.

Isi Surat

Ini adalah jantung dari surat permohonan Anda. Bagian ini harus jelas, ringkas, dan lugas.
* Paragraf Pembuka: Jelaskan identitas pengirim (jika perorangan/mewakili siapa) dan sampaikan maksud utama surat ini.
* Paragraf Inti: Jelaskan secara detail mengenai permohonan Anda. Sebutkan objek permohonan (misalnya jalan, jembatan, saluran air), lokasi tepat (nama jalan, RT/RW, kelurahan/desa, kecamatan, kalau perlu beri ancar-ancar atau koordinat), kondisi terkini (jelaskan kerusakannya, mengapa butuh dibangun, dll), serta alasan atau urgensi permohonan tersebut. Jelaskan juga siapa yang terdampak atau manfaatnya bagi masyarakat.
* Paragraf Penutup Isi: Sampaikan harapan Anda terhadap permohonan ini dan kesediaan untuk memberikan informasi tambahan jika diperlukan.

Lampiran yang Disertakan (Disebutkan di Isi Surat)

Dalam isi surat, sebutkan kembali dokumen-dokumen pendukung yang Anda lampirkan. Contoh: “Sebagai bahan pertimbangan, bersama surat ini kami lampirkan: 1. Foto kondisi jalan, 2. Peta lokasi, 3. Daftar nama warga yang mendukung permohonan ini.”

Salam Penutup

Gunakan salam penutup resmi seperti “Hormat kami,” atau “Atas perhatian Bapak/Ibu, kami sampaikan terima kasih,”.

Tanda Tangan dan Nama Lengkap

Surat harus ditandatangani oleh pihak yang mengajukan permohonan. Jika perorangan, tanda tangan dan nama lengkap. Jika mewakili lembaga/organisasi, tanda tangan dan nama terang ketua/pimpinan, serta cap/stempel organisasi.

Berbagai Jenis Contoh Permohonan ke Dinas PU

Mari kita lihat beberapa skenario permohonan yang mungkin Anda ajukan:

1. Permohonan Perbaikan Jalan Lingkungan

Ini adalah permohonan paling umum. Anda perlu menjelaskan kondisi jalan (berlubang, retak, banjir saat hujan), lokasi spesifik (nama jalan, RT/RW, kelurahan), dan dampak negatifnya bagi warga (sulit dilalui, rawan kecelakaan, merusak kendaraan). Lampirkan foto-foto kondisi jalan.

2. Permohonan Pembangunan Jembatan Kecil

Jika ada sungai atau selokan yang memisahkan dua area dan warga kesulitan menyeberang, pembangunan jembatan kecil bisa diajukan. Jelaskan lokasi persis, mengapa jembatan dibutuhkan (akses ke sekolah, pasar, kebun), dan siapa saja yang akan diuntungkan. Lampirkan sketsa lokasi atau foto kondisi sungai/selokan.

3. Permohonan Normalisasi/Perbaikan Saluran Air

Saluran air yang tersumbat atau rusak bisa menyebabkan banjir. Jelaskan lokasi saluran (sepanjang jalan apa, melintasi area mana saja), kondisi kerusakan/sumbatan, dan dampak banjir yang ditimbulkan. Lampirkan foto saluran yang tersumbat/rusak dan foto area yang tergenang banjir.

4. Permohonan Izin Melakukan Pekerjaan di Dekat Aset Dinas PU

Jika Anda berencana membangun pagar yang mepet dengan saluran drainase milik dinas, atau memasang pipa air/kabel listrik yang melintasi bawah jalan raya, Anda mungkin butuh izin. Jelaskan rencana pekerjaan Anda secara detail, lokasi, dan dampak yang mungkin ditimbulkan, serta bagaimana Anda akan memitigasinya. Lampirkan denah lokasi dan rencana kerja sederhana.

5. Permohonan Studi Kelayakan Pembangunan [Nama Infrastruktur]

Anda mungkin punya ide pembangunan fasilitas umum di lingkungan Anda dan butuh Dinas PU untuk melakukan studi kelayakan teknis. Jelaskan ide Anda, lokasi yang diusulkan, tujuan pembangunan, dan perkiraan manfaatnya bagi masyarakat. Permohonan ini biasanya diajukan oleh kelompok masyarakat atau pemerintah desa/kelurahan.

Setiap jenis permohonan ini memerlukan detail dan dokumen pendukung yang sedikit berbeda, tergantung pada sifat permintaan tersebut.

Langkah-Langkah Praktis Menulis Surat Permohonan

Agar surat Anda efektif dan punya peluang besar untuk ditindaklanjuti, ikuti langkah-langkah ini:

  1. Identifikasi Masalah/Kebutuhan: Pastikan apa sebenarnya yang Anda mohonkan dan di mana lokasinya. Sekumpulan warga bisa berkumpul dan sepakat mengenai permohonan ini.
  2. Kumpulkan Informasi: Catat detail lokasi (nama jalan, nomor rumah terdekat, RT/RW, desa/kelurahan, kecamatan), kondisi saat ini (foto, video), dampak yang ditimbulkan, dan data pendukung lain (misalnya jumlah KK yang terdampak).
  3. Tentukan Atas Nama Siapa Surat Diajukan: Apakah atas nama pribadi (untuk permohonan sederhana seperti izin pribadi), atas nama ketua RT/RW, ketua paguyuban warga, atau organisasi lain? Pengajuan atas nama kelompok atau institusi biasanya punya bobot lebih kuat karena mewakili banyak orang.
  4. Susun Draf Surat: Gunakan kerangka surat formal yang sudah dijelaskan sebelumnya. Tulis drafnya dengan jelas dan lugas. Hindari bahasa yang bertele-tele atau emosional berlebihan.
  5. Sertakan Dokumen Pendukung: Siapkan fotokopi KTP (jika perorangan/mewakili), fotokopi surat keterangan RT/RW (jika mewakili warga), foto/video kondisi, peta lokasi, proposal sederhana (untuk pembangunan baru), dll. Pastikan lampiran relevan dan memperkuat permohonan Anda.
  6. Koreksi dan Periksa Kembali: Baca ulang draf surat Anda. Pastikan tidak ada salah ketik, informasi lokasi sudah benar, tujuan permohonan jelas, dan semua komponen surat sudah lengkap. Minta orang lain untuk membacanya juga.
  7. Cetak dan Tanda Tangani: Cetak surat di kertas yang baik. Bubuhkan tanda tangan asli dan cap/stempel jika dari organisasi.
  8. Ajukan Surat: Kirim surat melalui pos tercatat, antar langsung ke loket penerimaan surat di Dinas PU, atau melalui portal online jika dinas tersebut memilikinya. Mengantar langsung seringkali lebih baik karena Anda bisa mendapatkan tanda terima surat.
  9. Catat Tanggal Pengiriman: Simpan bukti pengiriman atau tanda terima surat. Ini penting untuk follow-up.

Mengikuti langkah-langkah ini akan membuat permohonan Anda terlihat profesional dan serius.

Tips Membuat Surat Permohonan yang Efektif

Selain struktur formal, ada beberapa tips tambahan agar surat permohonan Anda lebih nendang dan mendapat perhatian:

  • Sangat Spesifik: Jangan hanya bilang “jalan rusak”. Jelaskan “Jalan Cempaka Putih RT 001 RW 005 Kelurahan Melati, tepatnya di depan rumah nomor 10 hingga 25, kondisinya berlubang parah dengan diameter rata-rata 30-50 cm dan kedalaman 10-15 cm di banyak titik.” Semakin spesifik, semakin mudah bagi petugas dinas untuk mengidentifikasi masalahnya.
  • Sertakan Bukti Visual: Foto atau video berbicara lebih kuat daripada seribu kata. Lampirkan bukti visual yang jelas menunjukkan kondisi yang Anda laporkan atau butuhkan.
  • Jelaskan Dampaknya: Daripada hanya meminta, jelaskan mengapa permohonan ini penting. Contoh: “Kondisi jalan ini sangat membahayakan pengguna jalan, terutama anak-anak dan lansia, serta sering menyebabkan kecelakaan kecil. Selain itu, akses kendaraan darurat seperti ambulans menjadi terhambat.”
  • Tunjukkan Dukungan Masyarakat: Jika permohonan ini didukung oleh banyak warga, sebutkan dalam surat dan lampirkan daftar nama warga yang mendukung (jika relevan dan memungkinkan). Ini menunjukkan bahwa permohonan ini adalah aspirasi bersama.
  • Gunakan Bahasa Resmi namun Mudah Dipahami: Hindari singkatan yang tidak umum atau jargon teknis yang berlebihan, kecuali jika permohonan Anda memang sangat teknis. Gunakan bahasa Indonesia yang baku dan sopan.
  • Sertakan Nomor Kontak yang Bisa Dihubungi: Cantumkan nomor telepon atau email yang aktif agar pihak dinas bisa menghubungi Anda untuk klarifikasi atau informasi tambahan.
  • Buat Salinan: Selalu simpan salinan surat dan lampiran yang Anda kirimkan untuk arsip pribadi dan referensi saat follow-up.

Writing a formal letter
Image just for illustration

Dengan mengikuti tips ini, surat permohonan Anda akan lebih meyakinkan dan mempermudah proses verifikasi di Dinas PU.

Contoh Template Surat Permohonan ke Dinas Pekerjaan Umum

Berikut adalah contoh template surat permohonan yang bisa Anda adaptasi sesuai kebutuhan. Ingat untuk mengisi bagian dalam kurung siku [...] dengan informasi yang relevan.

[Kop Surat Institusi/Organisasi - Jika Ada]
[Logo Institusi/Organisasi - Jika Ada]
[Nama Institusi/Organisasi]
[Alamat Lengkap Institusi/Organisasi]
[Nomor Telepon Institusi/Organisasi]
[Email Institusi/Organisasi - Jika Ada]

[Tempat, Tanggal Surat Dibuat]

Nomor: [Nomor Surat - Jika Dari Institusi/Organisasi]
Lampiran: [Jumlah atau Jenis Lampiran]
Perihal: [Perihal Surat, Contoh: Permohonan Perbaikan Jalan]

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Kepala Dinas Pekerjaan Umum [Nama Kota/Kabupaten/Provinsi]
di
[Alamat Lengkap Dinas]

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama Lengkap : [Nama Lengkap Pemohon/Nama Ketua Organisasi]
Jabatan : [Jika Mewakili Organisasi, contoh: Ketua RW 005 Kel. Melati / Pribadi]
Alamat : [Alamat Lengkap Pemohon/Alamat Organisasi]
Nomor Kontak : [Nomor Telepon Aktif]

Bertindak atas nama [Pribadi/Masyarakat RT/RW/Organisasi], dengan ini menyampaikan permohonan kepada Bapak/Ibu Kepala Dinas Pekerjaan Umum [Nama Kota/Kabupaten/Provinsi] terkait dengan [Sebutkan objek permohonan secara umum, contoh: kondisi infrastruktur di lingkungan kami].

Adapun permohonan kami adalah sebagai berikut:
[Jelaskan permohonan Anda secara rinci dan detail di sini. Gunakan beberapa kalimat]
Contoh: "Kami memohon untuk dilakukan perbaikan [jenis infrastruktur, contoh: jalan lingkungan] di [lokasi detail, contoh: sepanjang Jalan Anggrek dari RT 001 hingga RT 003 RW 007 Kelurahan Mawar, Kecamatan Indah]. Kondisi jalan saat ini [jelaskan kondisi spesifik, contoh: banyak berlubang, retak, dan tergenang saat hujan]. Hal ini menyebabkan [jelaskan dampak negatifnya, contoh: kesulitan akses bagi warga, rawan kecelakaan, dan merusak kendaraan]."

[Tambahkan detail lain jika perlu, misalnya: Luas area yang terdampak, perkiraan jumlah warga yang menggunakan infrastruktur tersebut, atau sejarah masalah ini.]
Contoh: "Area jalan yang terdampak memiliki panjang sekitar 300 meter dan digunakan sebagai akses utama oleh kurang lebih 150 Kepala Keluarga di lingkungan kami."

Sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu, bersama surat ini kami lampirkan beberapa dokumen pendukung, yaitu:
1.  [Sebutkan dokumen lampiran 1, contoh: Foto-foto kondisi jalan yang rusak]
2.  [Sebutkan dokumen lampiran 2, contoh: Peta lokasi area yang dimohonkan perbaikan]
3.  [Sebutkan dokumen lampiran 3, contoh: Daftar nama warga yang mendukung permohonan ini (jika ada)]
[Tambahkan lampiran lain jika ada]

Besar harapan kami agar permohonan ini dapat menjadi perhatian dan segera ditindaklanjuti oleh pihak Bapak/Ibu Kepala Dinas Pekerjaan Umum demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat di lingkungan kami.

Atas perhatian dan kerjasamanya, kami sampaikan terima kasih.

Hormat kami,

[Tanda Tangan Asli]

[Nama Lengkap Pemohon/Ketua Organisasi]
[Cap/Stempel Organisasi - Jika Ada]

Ingat untuk menyesuaikan bahasa dan detail isi surat sesuai dengan kebutuhan spesifik permohonan Anda.

Kesalahan Umum yang Sering Terjadi

Menghindari kesalahan umum bisa meningkatkan peluang surat Anda diproses dengan lancar. Beberapa kesalahan yang sering terjadi antara lain:

  • Tidak Spesifik: Permohonan terlalu umum tanpa menyebutkan lokasi atau kondisi detail.
  • Salah Tujuan: Surat ditujukan ke dinas yang salah atau bagian yang tidak relevan di Dinas PU.
  • Lampiran Tidak Lengkap: Dokumen pendukung yang penting seperti foto atau peta lokasi tidak dilampirkan.
  • Bahasa Tidak Baku/Terlalu Santai: Menggunakan bahasa sehari-hari atau terlalu informal dalam surat resmi.
  • Tidak Ada Kontak yang Jelas: Petugas kesulitan menghubungi pemohon untuk konfirmasi.
  • Tidak Ada Tanda Tangan atau Identitas Jelas: Surat dianggap tidak resmi karena tidak jelas siapa pengirimnya.
  • Tidak Melakukan Follow-up: Setelah surat dikirim, tidak ada upaya untuk menanyakan perkembangannya.

Checking documents
Image just for illustration

Memeriksa ulang surat sebelum dikirim bisa menghindarkan Anda dari kesalahan-kesalahan ini.

Setelah Surat Dikirim: Apa yang Terjadi?

Proses di Dinas PU setelah menerima surat permohonan Anda bisa bervariasi tergantung kebijakan internal dan jenis permohonannya. Namun, umumnya alurnya kira-kira seperti ini:

mermaid graph TD A[Surat Permohonan Masuk] --> B[Verifikasi Administrasi]; B -- Lengkap & Sesuai --> C[Disposisi ke Bidang/Unit Teknis Relevan]; B -- Tidak Lengkap/Sesuai --> D[Pemberitahuan Ke Pemohon (Jika Kebijakan Memungkinkan)]; C --> E[Tim Teknis Melakukan Survei/Kajian Lapangan]; E --> F{Hasil Survei/Kajian?}; F -- Layak/Prioritas --> G[Pembahasan Internal & Perencanaan Tindak Lanjut]; F -- Tidak Layak/Belum Prioritas --> H[Pemberitahuan Keputusan ke Pemohon]; G --> I{Anggaran Tersedia?}; I -- Ya --> J[Penjadwalan & Pelaksanaan Kegiatan]; I -- Tidak --> K[Dimasukkan dalam Daftar Usulan Kegiatan Mendatang]; J --> L[Pelaksanaan Selesai & Pelaporan]; H --> M[Pemohon Dapat Informasi & Opsi Lain]; K --> M;

Setelah surat Anda masuk (A), surat akan diverifikasi kelengkapan administrasinya (B). Jika lengkap, surat akan didisposisikan ke bidang atau unit yang relevan, misalnya Bidang Bina Marga untuk perbaikan jalan, atau Bidang Sumber Daya Air untuk urusan irigasi (C). Unit teknis ini kemudian biasanya akan melakukan survei atau kajian lapangan untuk memverifikasi kondisi yang Anda laporkan (E).

Berdasarkan hasil survei (F), pimpinan dinas akan memutuskan apakah permohonan Anda layak, menjadi prioritas, atau belum bisa ditindaklanjuti (G). Jika disetujui, permohonan akan masuk ke tahap perencanaan dan penganggaran (H). Pelaksanaan kegiatan (I) sangat bergantung pada ketersediaan anggaran (J). Jika anggaran belum tersedia, permohonan bisa masuk dalam daftar usulan untuk anggaran tahun berikutnya (K).

Anda mungkin akan menerima pemberitahuan mengenai keputusan terhadap permohonan Anda (L, M). Proses ini bisa memakan waktu, mulai dari hitungan minggu hingga berbulan-bulan, bahkan lebih, tergantung pada kompleksitas permohonan, padatnya antrean permohonan lain, dan ketersediaan anggaran. Penting untuk bersabar dan melakukan follow-up secara berkala jika Anda belum mendapat kabar.

Fakta Menarik Seputar Pekerjaan Umum dan Pelayanan Publik

Proses permohonan ke Dinas PU ini adalah bagian dari mekanisme pelayanan publik pemerintah daerah. Di Indonesia, ada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang mengatur hak dan kewajiban masyarakat serta penyelenggara pelayanan publik. Dinas PU sebagai penyelenggara pelayanan publik wajib memberikan pelayanan yang berkualitas, transparan, dan akuntabel.

Permohonan masyarakat melalui surat resmi seperti ini adalah salah satu cara masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan. Data dari permohonan ini juga bisa menjadi masukan berharga bagi Dinas PU dalam menyusun program kerja dan prioritas pembangunan di daerah.

Pemerintah juga terus mendorong transparansi melalui berbagai inisiatif, salah satunya Open Government Partnership (OGP). Melalui inisiatif ini, pemerintah didorong untuk lebih terbuka dalam mengelola informasi, termasuk proses penerimaan dan tindak lanjut permohonan masyarakat terkait pembangunan.

Mari Berinteraksi!

Bagaimana pengalaman Anda dalam mengajukan permohonan ke Dinas Pekerjaan Umum? Apakah Anda punya tips atau kendala yang ingin dibagikan? Atau mungkin Anda punya pertanyaan lebih lanjut? Yuk, bagikan di kolom komentar di bawah! Pengalaman Anda bisa sangat membantu pembaca lain yang sedang berencana menulis surat permohonan serupa.

Posting Komentar