Panduan Praktis: Download Contoh Surat Kuasa PDF Gratis & Mudah!

Daftar Isi

Pernah nggak sih kamu dihadapkan pada situasi di mana kamu harus mengurus sesuatu, tapi nggak bisa datang sendiri? Misalnya, ngurusin dokumen di bank, ambil ijazah, jual beli properti, atau bahkan mewakili di persidangan. Kalau iya, kamu butuh yang namanya Surat Kuasa. Dokumen ini super penting lho, karena memberikan hak kepada orang lain (penerima kuasa) untuk bertindak atas nama kamu (pemberi kuasa). Tanpa surat ini, orang yang mau bantuin kamu nggak punya dasar hukum yang kuat buat bertindak.

Intinya, surat kuasa ini adalah bukti legal pendelegasian wewenang. Dengan surat ini, kamu nggak perlu khawatir urusanmu terbengkalai cuma karena kamu lagi sakit, di luar kota, atau ada keperluan lain yang nggak bisa ditinggalkan. Nah, buat kamu yang lagi cari tahu gimana sih cara bikin surat kuasa atau di mana bisa download contohnya dalam format PDF, pas banget kamu mampir ke sini. Kita bakal kupas tuntas soal surat kuasa dan gimana manfaatin template PDF yang bisa diunduh.

Apa Itu Surat Kuasa?

Secara sederhana, Surat Kuasa adalah surat yang isinya pernyataan penyerahan wewenang atau kekuasaan dari satu pihak ke pihak lain. Pihak yang memberi wewenang disebut Pemberi Kuasa, sedangkan pihak yang menerima wewenang disebut Penerima Kuasa. Wewenang yang diserahkan ini bisa bermacam-macam, mulai dari urusan administrasi biasa sampai urusan hukum yang kompleks.

Surat ini diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata), tepatnya di Pasal 1792. Di situ disebutkan bahwa “Pemberian kuasa ialah suatu persetujuan yang berisikan pemberian kekuasaan kepada orang lain yang menerimanya untuk melaksanakan sesuatu atas nama orang yang memberikan kuasa.” Jadi, ini bukan sekadar surat ‘tolong dong ambilin ini’, tapi punya kekuatan hukum yang sah.

What is a Power of Attorney
Image just for illustration

Kapan Kita Butuh Surat Kuasa?

Ada banyak banget skenario di mana surat kuasa jadi penyelamat. Kamu mungkin butuh surat ini kalau:

  1. Tidak Bisa Hadir Secara Fisik: Ini alasan paling umum. Misalnya, kamu harus ambil dokumen penting tapi lagi di luar negeri, atau harus menghadiri rapat penting tapi di saat yang sama ada janji lain yang nggak bisa dibatalkan.
  2. Kurang Paham Urusannya: Kadang, urusan tertentu butuh pengetahuan atau keahlian khusus, seperti urusan hukum atau pengurusan pajak. Kamu bisa memberikan kuasa kepada orang yang lebih kompeten (misalnya pengacara atau akuntan).
  3. Alasan Kesehatan: Jika kamu sedang sakit dan tidak bisa mengurus keperluan pribadi atau keuangan, surat kuasa bisa diberikan kepada anggota keluarga atau orang terpercaya.
  4. Kepentingan Bisnis: Dalam bisnis, direktur atau pemilik bisa memberikan kuasa kepada manajer atau staf untuk melakukan transaksi tertentu, menandatangani kontrak, atau mengurus perizinan.

Intinya, setiap kali kamu perlu orang lain bertindak mewakili dirimu dalam urusan yang membutuhkan bukti otorisasi, surat kuasa adalah jawabannya. Tanpanya, pihak ketiga (seperti bank, kantor pemerintahan, atau pengadilan) kemungkinan besar akan menolak permintaan orang yang mewakilimu.

Komponen Penting Dalam Surat Kuasa

Sebuah surat kuasa yang baik dan sah secara hukum harus memuat beberapa komponen krusial. Ibarat resep masakan, kalau ada bahan yang kurang, hasilnya nggak akan sempurna. Apa saja komponen itu?

Identitas Pemberi Kuasa & Penerima Kuasa

Bagian ini adalah fondasi utama. Kamu harus mencantumkan data diri lengkap dari kedua belah pihak. Ini meliputi:

  • Nama Lengkap: Sesuai KTP atau identitas resmi lainnya.
  • Nomor Identitas: NIK (Nomor Induk Kependudukan) untuk WNI, atau nomor paspor/KITAS untuk WNA.
  • Alamat Lengkap: Alamat domisili yang jelas dan mudah dijangkau.
  • Pekerjaan: Informasi pekerjaan juga sering dicantumkan untuk melengkapi data.

Kenapa ini penting? Agar jelas siapa yang memberi kuasa dan siapa yang menerima kuasa. Identitas yang jelas mencegah penyalahgunaan dan memudahkan verifikasi.

Jenis dan Ruang Lingkup Kuasa

Ini adalah inti dari surat kuasa. Di bagian ini, kamu harus menjelaskan secara rinci dan spesifik untuk apa kuasa itu diberikan. Apakah untuk mengambil uang di rekening bank? Mengurus balik nama kendaraan? Menjual tanah? Mewakili dalam sidang perceraian?

Penting banget untuk tidak menggunakan kalimat yang terlalu umum atau multitafsir. Semakin spesifik ruang lingkupnya, semakin kecil risiko penyalahgunaan wewenang oleh penerima kuasa. Misalnya, jangan hanya menulis “mengurus semua urusan bank saya”, tapi lebih spesifik “mengambil uang sejumlah Rp 10.000.000 dari rekening BCA nomor XXXXXX atas nama [Nama Pemberi Kuasa]”.

Waktu Berlaku (Opsional tapi Direkomendasikan)

Meskipun tidak selalu wajib dicantumkan, menentukan kapan surat kuasa ini mulai berlaku dan sampai kapan berlaku (masa berlaku) bisa sangat membantu. Jika tidak ditentukan, surat kuasa umumnya berlaku sampai urusan yang dikuasakan selesai atau sampai surat kuasa tersebut dicabut oleh pemberi kuasa.

Menetapkan batas waktu memberikan kontrol lebih kepada pemberi kuasa dan memastikan bahwa penerima kuasa tidak bisa terus-terusan bertindak atas nama kamu setelah urusan selesai.

Penutup dan Tanda Tangan

Bagian penutup biasanya berisi pernyataan bahwa surat kuasa ini dibuat dengan sadar tanpa paksaan dan untuk digunakan sebagaimana mestinya. Kemudian, diikuti dengan tempat dan tanggal pembuatan surat.

Yang paling penting adalah tanda tangan kedua belah pihak, yaitu Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa. Tanda tangan ini adalah bukti persetujuan mereka terhadap isi surat kuasa. Tanpa tanda tangan, surat ini tidak memiliki kekuatan hukum.

Saksi (Opsional tapi Baik)

Untuk surat kuasa yang berkaitan dengan urusan penting (misalnya properti, hukum, atau jumlah uang besar), seringkali disarankan untuk menyertakan saksi. Saksi ini bisa dari pihak keluarga, teman, atau orang lain yang dipercaya. Saksi ikut membubuhkan tanda tangan mereka di surat kuasa sebagai bukti bahwa penandatanganan dilakukan dengan benar dan tanpa paksaan.

Meskipun tidak diwajibkan untuk semua jenis surat kuasa, keberadaan saksi dapat memperkuat validitas surat tersebut di mata hukum, terutama jika di kemudian hari terjadi sengketa.

Beragam Jenis Surat Kuasa yang Perlu Kamu Tahu

Surat kuasa itu ternyata nggak cuma satu jenis lho. Ada beberapa kategori utama yang membedakan ruang lingkup atau cara pembuatannya:

Surat Kuasa Umum

Surat Kuasa Umum memberikan kewenangan yang sangat luas kepada penerima kuasa untuk mengurus segala macam kepentingan pemberi kuasa. Namun, berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung, Surat Kuasa Umum tidak boleh digunakan untuk mewakili di pengadilan. Penggunaannya lebih terbatas pada tindakan-tindakan pengurusan biasa yang sifatnya administrasi umum. Karena ruang lingkupnya yang sangat luas, penggunaannya sangat jarang dan butuh kehati-hatian ekstrem.

Surat Kuasa Khusus

Ini adalah jenis surat kuasa yang paling sering digunakan. Sesuai namanya, Surat Kuasa Khusus memberikan kewenangan yang spesifik dan terbatas hanya untuk mengurus satu atau beberapa urusan tertentu yang disebutkan secara jelas di dalam surat. Misalnya, kuasa untuk menjual satu unit mobil tertentu, kuasa untuk mengambil gaji bulan ini, atau kuasa untuk mewakili dalam sidang cerai nomor perkara sekian.

Dalam praktik hukum di pengadilan, hanya Surat Kuasa Khusus yang diakui untuk mewakili pihak yang berperkara. Surat ini harus dengan jelas menyebutkan objek atau pokok perkara yang dikuasakan.

Surat Kuasa Perdata (Litigasi)

Ini adalah sub-jenis dari Surat Kuasa Khusus, tapi khusus untuk keperluan proses hukum di pengadilan. Diberikan oleh prinsipal (pihak yang berperkara) kepada kuasa hukum (pengacara) untuk mewakili dirinya di persidangan. Surat ini harus memuat identitas para pihak, nomor perkara (jika sudah ada), serta kewenangan spesifik untuk melakukan tindakan hukum di pengadilan (mengajukan gugatan/jawaban, saksi, bukti, dll.).

Surat Kuasa Insidentil

Jenis ini agak unik, karena diberikan kepada orang yang bukan pengacara untuk mewakili di pengadilan, tapi sifatnya hanya untuk satu kasus tertentu. Pemberian kuasa insidentil ini biasanya harus dengan izin dari Ketua Pengadilan setempat. Biasanya diberikan kepada keluarga dekat atau orang terdekat lainnya yang dianggap mampu.

Surat Kuasa Notariil (Akta Notaris) vs. Bawah Tangan

Perbedaan ini didasarkan pada cara pembuatannya:

  • Surat Kuasa Bawah Tangan: Dibuat sendiri oleh pemberi kuasa, ditandatangani oleh kedua belah pihak (dan mungkin saksi), serta dibubuhi meterai. Keabsahannya cukup kuat untuk banyak urusan sehari-hari (pengambilan dokumen, pengambilan uang, dll.).

  • Surat Kuasa Notariil: Dibuat di hadapan Notaris dalam bentuk akta notaris. Notaris akan memastikan identitas para pihak dan keabsahan keinginan pemberi kuasa. Surat kuasa jenis ini punya kekuatan pembuktian yang paling kuat karena dibuat oleh pejabat publik (Notaris) dan dicatat dalam register Notaris. Biasanya digunakan untuk urusan yang sangat penting dan bernilai besar, seperti jual beli properti (tanah/bangunan), pendirian badan usaha, atau urusan perbankan yang kompleks.

Ini tabel perbandingannya:

Fitur Surat Kuasa Bawah Tangan Surat Kuasa Notariil (Akta Notaris)
Pembuat Pemberi kuasa & Penerima kuasa Notaris
Kekuatan Bukti Cukup kuat, bisa disangkal Sangat kuat (akta otentik)
Biaya Relatif murah (hanya materai) Ada biaya notaris
Proses Langsung ditandatangani Dibuat di hadapan Notaris
Penggunaan Umum, administrasi, keuangan Properti, bisnis, perbankan besar
Keharusan Tidak wajib Notaris Wajib untuk beberapa urusan penting

mermaid graph LR A[Pemberi Kuasa] --> B{Butuh Delegasi?} B -- Ya --> C[Buat Surat Kuasa] C --> D{Jenis Kuasa & Urgensi?} D -- Urusan Sederhana<br/>/Keuangan Kecil --> E[Pilih Surat Kuasa<br/>Bawah Tangan] D -- Properti/Bisnis<br/>Bernilai Besar --> F[Pilih Surat Kuasa<br/>Notariil] E --> G[Tanda Tangan + Materai<br/>(+ Saksi Opsional)] F --> H[Dibuat & Ditandatangani<br/>di Hadapan Notaris] G --> I[Diberikan ke<br/>Penerima Kuasa] H --> I I --> J[Penerima Kuasa<br/>Melaksanakan Tugas] J --> K[Tugas Selesai<br/>(Kuasa Berakhir)]

Diagram di atas menggambarkan alur sederhana pembuatan surat kuasa, dari kebutuhan delegasi hingga pelaksanaan tugas oleh penerima kuasa, dengan mempertimbangkan jenis surat kuasa yang dipilih.

Kenapa Template PDF Sangat Membantu?

Nah, ini dia bagian yang relevan banget sama keyword kita: contoh surat kuasa pdf download. Di era digital ini, mencari template surat kuasa dalam format PDF itu sangat memudahkan. Kenapa?

  • Cepat dan Praktis: Kamu nggak perlu mulai dari nol. Tinggal cari template yang sesuai dengan kebutuhanmu, unduh, dan isi data-datanya.
  • Standarisasi: Template biasanya sudah mencakup komponen-komponen standar yang diperlukan dalam surat kuasa, mengurangi risiko ada bagian penting yang terlewat.
  • Hemat Waktu dan Biaya: Nggak perlu bayar orang buat bikin draf awal (kecuali untuk kasus yang sangat kompleks dan butuh nasihat hukum).
  • Mudah Diedit dan Dicetak: Format PDF bisa dibuka di banyak perangkat dan umumnya mudah diedit (dengan aplikasi yang tepat) sebelum dicetak untuk ditandatangani.

Image just for illustration
Surat Kuasa PDF Template

Cara Mendapatkan dan Menggunakan Contoh Surat Kuasa PDF Download

Mendapatkan template surat kuasa PDF itu gampang-gampang susah. Gampang nyarinya, susahnya adalah memastikan template tersebut benar dan sesuai kebutuhanmu.

  1. Cari Sumber Terpercaya: Jangan asal download dari website yang nggak jelas. Cari sumber yang reputasinya baik, seperti situs-situs firma hukum (biasanya mereka menyediakan beberapa template dasar), portal-portal legal, atau website instansi pemerintah (kadang ada contoh format untuk keperluan tertentu). Keyword pencarian yang bisa kamu gunakan misalnya: “contoh surat kuasa bank pdf”, “contoh surat kuasa jual beli tanah pdf”, “contoh surat kuasa pengambilan dokumen pdf”, atau yang umum “contoh surat kuasa lengkap pdf”.

  2. Unduh Templatenya: Setelah menemukan sumber terpercaya, unduh file PDF-nya. Biasanya ini berupa formulir yang bisa langsung diisi atau file yang bisa diedit.

  3. Buka dan Periksa Templatenya: Buka file PDF tersebut. Baca isinya dengan teliti. Pastikan semua komponen penting (identitas, ruang lingkup, tanggal) ada.

  4. Edit/Isi Data: Kamu memerlukan aplikasi pembaca PDF yang punya fitur isi formulir (seperti Adobe Acrobat Reader terbaru) atau editor PDF online/offline untuk mengisi data diri dan detail kuasa. Isi semua kolom yang kosong dengan data yang benar dan lengkap.

  5. Sesuaikan Ruang Lingkup: Ini bagian paling krusial. Template mungkin memberikan contoh kalimat untuk ruang lingkup, tapi kamu harus menyesuaikannya persis dengan urusan yang kamu delegasikan. Jadilah sespesifik mungkin!

  6. Cetak dan Tanda Tangani: Setelah semua data terisi dan ruang lingkup sudah spesifik, cetak surat kuasa tersebut. Pastikan cetakannya jelas dan mudah dibaca.

  7. Bubuhkan Materai: Untuk surat kuasa yang digunakan untuk urusan perdata atau yang bernilai ekonomi, pembubuhan materai (saat ini Rp 10.000) sangat dianjurkan untuk kekuatan pembuktian di pengadilan. Tanda tangan sebaiknya mengenai sebagian dari materai.

  8. Tanda Tangan Kedua Pihak dan Saksi (Jika Ada): Pemberi kuasa dan Penerima kuasa harus menandatangani surat tersebut. Jika ada saksi, mereka juga ikut menandatangani.

Tips Menggunakan Template Surat Kuasa

Menggunakan template memang praktis, tapi ada beberapa tips biar hasilnya maksimal dan sah:

  • Baca Seluruh Isi: Jangan cuma fokus mengisi bagian kosong. Baca keseluruhan kalimat di template untuk memahami konteksnya.
  • Verifikasi Data Diri: Pastikan nama, NIK, dan alamat yang kamu masukkan sudah benar dan sesuai dengan kartu identitas resmi.
  • Deskripsikan Kuasa Secara Rinci: Ulangi lagi, ini penting banget! Semakin rinci, semakin aman. Sebutkan nomor rekening, nomor objek pajak, nomor kendaraan, nomor perkara, atau detail spesifik lainnya yang relevan.
  • Perhatikan Masa Berlaku: Jika template memiliki kolom masa berlaku, tentukan dengan jelas. Jika tidak, kamu bisa menambahkannya sendiri.
  • Pertimbangkan Saksi atau Notaris: Untuk urusan yang sangat penting, jangan ragu libatkan saksi atau bahkan Notaris, meskipun template yang kamu unduh adalah template ‘bawah tangan’. Ini untuk menambah kekuatan hukumnya.
  • Simpan Salinan: Pemberi kuasa sebaiknya menyimpan salinan dari surat kuasa yang asli untuk arsip.

Contoh-Contoh Spesifik Penggunaan Surat Kuasa (Ilustrasi)

Untuk memberi gambaran lebih jelas, ini beberapa contoh bagaimana detail ruang lingkup dicantumkan dalam surat kuasa untuk keperluan yang berbeda:

Contoh 1: Pengambilan Dana di Bank

Ruang Lingkup Kuasa: “Untuk mengambil dana tunai sebesar Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dari rekening Tabungan BCA atas nama [Nama Pemberi Kuasa] dengan nomor rekening XXXXXX pada kantor cabang BCA [Sebutkan Cabang Banknya].”
* Detail yang Spesifik: Jumlah dana, jenis rekening, nomor rekening, nama pemilik, nama bank, dan cabang bank.

Contoh 2: Pengurusan Dokumen Kendaraan

Ruang Lingkup Kuasa: “Untuk mengurus perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) untuk kendaraan [Jenis Kendaraan, Merek, Tipe] dengan nomor polisi [Nomor Polisi Kendaraan] dan nomor rangka [Nomor Rangka Kendaraan] serta nomor mesin [Nomor Mesin Kendaraan] di kantor Samsat [Sebutkan Lokasi Samsat].”
* Detail yang Spesifik: Jenis kendaraan, identitas kendaraan lengkap (nomor polisi, rangka, mesin), dan lokasi Samsat.

Contoh 3: Mewakili Sidang di Pengadilan

Ruang Lingkup Kuasa: “Untuk mewakili Pemberi Kuasa sebagai [Penggugat/Tergugat] dalam perkara perdata [Jenis Perkara, misal: Wanprestasi/Perceraian/dll.] dengan nomor perkara [Nomor Perkara, jika sudah ada] di Pengadilan Negeri [Nama Pengadilan Negeri], termasuk menghadap di muka persidangan, mengajukan gugatan/jawaban, mengajukan bukti-bukti, mendengarkan saksi, serta melakukan segala tindakan hukum lainnya yang diperlukan sehubungan dengan perkara tersebut sampai tingkat Kasasi/Peninjauan Kembali (jika diperlukan).”
* Detail yang Spesifik: Posisi dalam perkara, jenis perkara, nomor perkara (jika ada), nama pengadilan, dan daftar tindakan hukum yang boleh dilakukan.

Lihat bedanya? Semakin spesifik, semakin jelas batasan kewenangan penerima kuasa.

Hal-Hal yang Harus Dihindari Saat Membuat Surat Kuasa

Ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat membuat surat kuasa, terutama jika hanya mengandalkan template tanpa pemahaman yang cukup:

  • Identitas Tidak Jelas/Salah: Mengisi nama atau NIK yang salah bisa membuat surat kuasa tidak sah.
  • Ruang Lingkup Terlalu Umum: Ini berbahaya karena penerima kuasa bisa bertindak di luar keinginan pemberi kuasa.
  • Tidak Ada Tanggal Pembuatan: Tanggal pembuatan penting untuk menentukan kapan surat kuasa itu mulai berlaku.
  • Tidak Ditandatangani: Surat kuasa tanpa tanda tangan kedua belah pihak hanyalah secarik kertas biasa.
  • Materai Tidak Dibubuhkan atau Salah: Untuk keperluan tertentu, materai wajib ada untuk kekuatan pembuktian. Pastikan menggunakan materai yang berlaku (saat ini Rp 10.000).
  • Tidak Menyimpan Salinan: Jika surat kuasa asli hilang atau disalahgunakan, pemberi kuasa akan kesulitan membuktikan adanya pendelegasian wewenang dan ruang lingkupnya.

Validitas Hukum Surat Kuasa

Sebuah surat kuasa dianggap sah jika memenuhi syarat-syarat formil dan materiil. Syarat formil terkait cara pembuatannya (ditulis, ditandatangani, materai, dll.). Syarat materiil terkait isinya (jelas identitasnya, jelas ruang lingkup kuasanya).

Kekuatan hukum surat kuasa juga dipengaruhi oleh cara pembuatannya:

  • Bawah Tangan: Sah, tapi kekuatan pembuktiannya di pengadilan bisa disangkal oleh pihak lawan, sehingga perlu pembuktian tambahan (misal dengan saksi).
  • Notariil: Memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna. Artinya, isi surat kuasa tersebut dianggap benar sampai ada pihak yang bisa membuktikan sebaliknya melalui jalur hukum.

Membubuhkan materai pada surat kuasa ‘bawah tangan’ sangat dianjurkan. Meskipun surat kuasa tanpa materai tidak serta merta tidak sah, tetapi dengan materai (dan tanda tangan di atasnya), surat itu dapat digunakan sebagai alat bukti di pengadilan sesuai Undang-Undang Bea Meterai.

Surat kuasa bisa berakhir atau dibatalkan jika:

  • Urusan yang dikuasakan sudah selesai.
  • Jangka waktu berlakunya habis.
  • Pemberi kuasa meninggal dunia atau diletakkan di bawah pengampuan.
  • Penerima kuasa meninggal dunia, di bawah pengampuan, atau pailit.
  • Pemberi kuasa mencabut kuasanya secara sepihak (pencabutan kuasa).
  • Penerima kuasa mengembalikan kuasanya.

Pencabutan kuasa sebaiknya diberitahukan secara tertulis kepada Penerima Kuasa dan pihak ketiga yang terkait agar tidak terjadi penyalahgunaan.

Menemukan Sumber Download Terpercaya

Seperti sudah disinggung di atas, mencari template itu gampang, tapi pastikan sumbernya terpercaya. Beberapa tempat yang bisa kamu cek:

  • Website Kantor Hukum/Pengacara: Beberapa kantor hukum menyediakan template dasar sebagai bentuk layanan informasi.
  • Blog atau Portal Legal: Cari website yang fokus pada edukasi hukum dan menyediakan sumber daya seperti template dokumen.
  • Forum Diskusi Hukum: Kadang ada praktisi hukum yang berbagi contoh format.
  • Website Instansi (Khusus Keperluan Tertentu): Misalnya, jika ada format standar dari BPN untuk kuasa jual beli tanah atau dari Bank tertentu untuk kuasa pengambilan dana.

Selalu kritis. Jika ragu, bandingkan template dari beberapa sumber atau konsultasikan dengan orang yang lebih paham. Jangan sampai template yang kamu unduh justru salah atau ketinggalan zaman.

Menggunakan contoh surat kuasa PDF yang bisa di-download memang sangat membantu dan mempercepat proses. Namun, ingatlah bahwa setiap kasus bisa punya detail unik. Template adalah titik awal yang baik, tapi kamu tetap perlu memastikan isinya sesuai 100% dengan kebutuhan spesifikmu dan, jika urusannya sangat penting, pertimbangkan untuk mendapatkan nasihat hukum.

Semoga artikel ini membantu kamu memahami apa itu surat kuasa, kapan kamu membutuhkannya, dan gimana cara memanfaatkan template PDF yang bisa kamu unduh. Sekarang kamu punya gambaran yang lebih jelas kan?

Punya pengalaman bikin atau pakai surat kuasa? Atau mungkin ada pertanyaan lain seputar topik ini? Jangan ragu tinggalkan komentar di bawah ya! Bagikan pengalaman atau tanyakan apa saja yang masih bikin penasaran.

Posting Komentar